Anggota kopassus Ini Berpura-Pura Mati Disamping Jazad Temannya Selama 5 Hari
Seorang anggota kopassus pura-pura mati 5 hari saat anggota kopassus melaksanakan operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang anggota kopassus pura-pura mati 5 hari saat anggota kopassus melaksanakan operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat.
Satuan elite TNI di masa lalu yang terkenal ganas buat banyak musuh ketakutan.
Sebut saja RPKAD yang kini dikenal dengan sebutan Kopassus.
• 12 Tahun Jadi Waria, Ardi Asal Makasar Putuskan Kembali Jadi Pria dan Menikah,
• Sinopsis Film Ride Along 2 Akan Tayang di GTV Malam Ini Pukul 21.00
• Mendagri Dukung Pemberian Masker dan Hand Sanitizer Bergambar Paslon Jelang Pilkada
Kisah nyata anggota RPKAD ini terjadi saat Operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat di Papua.
Saat Letda Agus Hernoto yang dalam kondisi luka parah telah ditangkap, seorang anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat, sekarang bernama Kopassus) PU II Pardjo ternyata masih hidup.
Kondisi Pardjo sangat parah, tak bisa bergerak jauh.
Dia harus bertahan hidup di antara jenazah teman-temannya yang menjadi korban penyergapan musuh.
Selama lima hari, Pardjo tidur di antara jenazah.
Tak ada obat-obatan dan makanan yang bisa digunakanannya.

Saat itu, Pemerintah Republik Indonesia melakukan Operasi Trikora
Satu di antara yang dilakukan dengan infiltrasi militer Indonesia melalui Operasi Banteng I.
Operasi itu melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas, dan RPKAD yang sekarang bernama Kopassus.
Gabungan Kopassus dan Paskhas itu diterjunkan di tengah hutan belantara di Irian Barat.
Mereka masuk wilayah pertahanan Belanda dan mengacaukan konsentrasi pasukan musuh.
Prajurit yang siap tempur itu dibagi dua tim, yakni Banteng I di Fak-fak dan Banteng II di Kaimana.
Banteng I melakukan misi penerjunan di Fak-Fak, dipimpin Letda Inf Agus Hernoto.