Perjanjian Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) tak Mempengaruhi Dukungan Indonesia pada Palestina
Perjanjian Israel dan Uni Arab Emirate (UEA) tak mengubah dukungan Indonesia terhadap Palestina.
TRIBUNJAMBI.COM - Perjanjian Israel dan Uni Arab Emirate (UEA) tak mengubah dukungan Indonesia terhadap Palestina.
Indonesia tetap akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Indonesia menegaskan dukungannya pada perjuangan Palestina dan mendukung Yarusalem Timur sebagai ibukota Palestina.
• Tersiar Kabar 18 Menteri Bakal Direshuffle, Begini Nasib Menhan Prabowo dan Menteri Nadiem Makarim
Hal ini ditegaskan oleh Dubes Indonesia untuk Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto pada diskusi daring yang mengangkat tema 'Pergeseran Geopolitik di kawasan Timur Tengah pasca perjanjian Israel dan UAE'.
• VIRAL Isu 18 MenterI Bakal Diganti, Istana Beri Jawaban, Mensesneg : Itu Tidak Benar
• Misteri Mawar Biru di Tangan Cut Syifa, Lagi-lagi Kepergok Ketahuan Bareng dengan Rangga Azof
Andy mengatakan Indonesia akan selalu mengangkat isu Palestina di Dewan Keamanan (DK) PBB.
Contohnya pada bulan Mei 2019 saat menjadi presidensi (keketuaan) di DK PB, Indonesia memprakarsai pertemuan yang mengangkat aspek hukum dan kemanusiaan di Palestina, khususnya terkait dengan pemukiman ilegal Israel.
• Bukan Wanita Sembarangan, Franka Franklin Istri Nadiem Makarim Punya Sederet Jabatan Mentereng
"Pada bulan Februari Indonesia juga memprakarsai pertemuan khusus DK PBB untuk mendengar langsung pernyataan dan sikap Presiden Palestina Mahmoud Abbas terhadap proposal Deal of Century," kata Andy
Kepada media PM Netanyahu mengatakan normalisasi dengan UAE tidak membatalkan, tapi hanya menunda aneksasi terhadap Palestina.
"Sebagian beranggapan normalisasi atau kesepakatan yang diinisiasi Amerika Serikat (AS) tersebut seperti semacam upaya pengalihan isu menjelang Pemilu AS di bulan November yang akan datang," kata Dubes RI.
Ada juga yang berpandangan kesepakatan UEA -Israel pada prinsipnya tidka bisa dinyatakan sebagai perjanjian perdamaian antara Mesir - Israel, maupun Yordania - Israel beberapa tahun lalu.
Karena faktanya UEA dan Israel tidak pernah berperang dan menjalin hubungan tidak resmi di belakang layar dan dan ditingkatkan menjadi hubungan yang normal.
Dubes Andy mengatakan Timur Tengah sebagai kawasan yang dinamis tidak pernah sepi dari konflik dan krisis.
"Sejak awal kawasan Timur Tengah selalu dijadikan ajang perebutan oleh negara besar untuk kepentingan strategis seperti penguasaan jalur pelayaran dan transportasi laut, serta untuk peningkatan ekonomi, khususnya penguatan energi minyak dan gas alam," katanya.
Meskipun rencana aneksasi tanggal 1 Juli lalu tertunda, karena tekanan internasional yang besar dan tentangan di dalam negeri Israel sendiri akibat pandemi Covid-19.
Menurut Dubes, masyarakat internasional tidak boleh lengah, karena cepat atau lambat aneksasi tetap akan dilakukan Israel.
"Aneksasi harus kita tolak karena merupakan pelanggaran International termasuk pelanggaran resolusi DK PBB," kata Andy .
Menurutnya jika aneksasi Israel kepada Palestina benar terjadi mimpi buruk dan akan menjadi legitimasi bagi negara-negara besar untuk melakukan aneksasi juga kepada negara yang lebih kecil.
"Bung Karno pernah mengatakan, selama Palestina dibawah kependudukan dan penjajahan Israel, maka sepanjang itu pula Indonesia tidak pernah akan mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, ini posisi diplomatik kita hingga detik ini," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perjanjian Israel dan Uni Emirat Arab Tak Pengaruhi Dukungan Indonesia ke Palestina, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/08/22/perjanjian-israel-dan-uni-emirat-arab-tak-pengaruhi-dukungan-indonesia-ke-palestina?page=all