Kisah Sniper Legendaris Kopassus, Bawa 50 Peluru, 49 Kena Musuh, Satu Peluru Digunakan Untuk Ini
Penembak runduk alias sniper merupakan satu di antara andalan di tiap kesatuan. Selalu ada personel pasukan elite TNI yang memiliki kemampuan khusus i
Sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.
Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan.
Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi.
• Kisah Devi, Bocah Kulon Progo, Berjuang Demi Tak Ketinggalan Pelajaran Dimasa Pandemi
• BREAKING NEWS Semoga Khusnul Khotimah, Satu Pasien Covid-19 dan Janin di Tebo Meninggal
• Pecah Rekor MV Dynamite, Aksi Kim Taehyung Jadi Sorotan, Lengkap Lirik Lagu Dynamite & Terjemahan
Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi. Dia bisa bertahan berjam-jam dalam kondisi yang sulit.
Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya.
Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.
Bagaimana, bisa membayangkan kondisi seorang sniper Kopassus di lapangan kan?
Kisah militer dan pasukan eliter TNI dapat dibaca di Tribunjambi.com.