Isi Pidato Temenggung Ngadap Suku Anak Dalam Menggetarkan, Upacara Bendera di Tengah Hutan

"Bebalik itu kepada nenek moyang kito, tumpah darah kito dalam rimbo, bukan dalam kota, bukan," tegas Temenggung Ngadap.

Editor: Duanto AS
Capture RIK Production
Temenggung Ngadap dari Suku Anak Dalam berpidato saat upacara bendera di tengah hutan. Upacara digelar di tengah Hutan Adat Sungkai Lubuk, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo. 

Apakah mereka sudah merdeka, terutama terlepas dari kemiskinan? Mereka setia pada NKRI dan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 meski 'terjepit' di dalam hutan.

TRIBUNJAMBI.COM - Pidato Temenggung Ngadap, seorang pimpinan Suku Anak Dalam di Kabupaten Tebo, menggetarkan hati yang mendengarkan.

Video pidato Temenggung Ngadap saat upacara bendera HUT ke-75 RI di Hutan Adat Sungai Lubuk, Kecamatan Muara Tabir, Kecamatan Tebo, Provinsi Jambi, menjadi viral hingga dunia internasional.

Di hadapan warga SAD, Temenggung Ngadap mengeluarkan kalimat yang menggetarkan hati.

Walaupun nanti dirinya sudah mati, hutan harus tetap dijaga demi anak cucu, apapun yang terjadi.

Video pidato ketua adat Suku Anak Dalam (SAD) Jambi, viral di dunia internasional.

Warga SAD menggelar upacara bendera di Hutan Adat Sungkai Lubuk Dalam, Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo.

Daftar Menteri Jokowi yang Bakal di Reshuffle versi IPW - Nadiem, Wishutama, Yasonna Laoly, Terawan

Kabar Duka! Ustaz Insan Mokoginta Meninggal Dunia Setelah Sholat

Bocah Usia 10 Tahun Dipasung di Kandang Kambing, Badannya Penuh Luka dan Kotoran, Kini Diasuh Nenek

Dalam video yang beredar dengan logo RIK Production, Temenggung Ngadap menjadi pembina upacara.

Meski di tengah hutan, upacara dilakukan seperti pada umumnya.

Ada pengibaran Bendera Merah Putih, pembacaan Pancasila.

Kemudian, ada pembacaan dan Undang-undang Dasar 1945 oleh Jenang Suku Anak Dalam, Yarani, dan pembacaan Teks Proklamasi oleh Menti, warga Suku Anak Dalam.

Saat upacara, Temenggung Adat melakukan pidato.

Video tersebut isinya menjadi viral di dunia internasional.

Dalam bahasa lokal setempat, Temenggung Ngadap, mengatakan secara tegas seluruh rakyat di hutan harus mempertahankan hutan untuk kehidupan anak cucu.

Berikut ini penggalan pidato tersebut.

"Seluruh rakyat yang di rimbo (hutan), mari kita bersatu mempertahankan hutan adat untuk kehidupan kita.

"Marilah ini kita saudara, kita mempertahankan hutan adat untuk kehidupan kita. Kareno itu anak cucu kito, kalau hutan ini habis, di mana lagi tempatnyo hidup," ujarnya.

"Bebalik itu kepada nenek moyang kito, tumpah darah kito dalam rimbo, bukan dalam kota, bukan," tegas Temenggung Ngadap.

"Jadi kito harus kito pertahankan hutan tanah kito, Hutan Adat Sungkai Lubuk Dalam ini. Hutan ini bukan punyo kito sendiri, samo-samo kita menjago Hutan Sungkai jangan sampai diserobot orang," ujarnya.

Temenggung Ngadap juga berpesan walaupun nanti dirinya sudah meninggal dunia, hutan harus tetap dijaga demi anak cucu.

Upacara di Merangin

Belasan anggota Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di Desa Pelakar Jaya, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin juga ikut mengibarkan Bendera Merah Putih.

Pengibaran Sang saka ini dipimpin langsung oleh Babinsa setempat, Letnan I Gino Raharjo, anggota Kodim 0420/Sarko.

Upacara dilakukan di tengah kebun sawit, dengan tiang bendera seadanya.

Penghormatan bendera dilakukan tepat pukul 09.45 WIB, berlangsung khidmat.

Anak anak SAD yang mengikuti upacara menggunakan seragam sekolahnya masing-masing.

Anak-anak SAD juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

"Berbagai cara bisa kita lakukan untuk merayakan HUT RI ke 75, Salah satunya upacara dengan warga SAD binaan di wilayah saya di kebun milik warga," kata Gino Raharjo, (17/8/2020).

Menurut dia, ada rasa bangga saat memimpin upacara di tengah warga SAD, apalagi di tengah pendemi covid-19 dan barang tentu dengan jumlah terbatas warga ikut merayakan juga.

"Ada rasa bangga dan haru,mereka sangat antusias meskipun di tengah keterbatasan yang di alami mereka,masih berkobar jiwa nasionalisme di dadanya," imbuhnya.

Sementara itu, Yudi, Temenggung SAD, mengatakan selama bulan Agustus warga SAD juga ikut mengibarkan bendera di depan perumahan mereka.

"Ini cara kami untuk ikut merayakan HUT RI ke 75, Meskipun dengan keterbatasan kami bangga bisa ikut upacara di sini" ungkap Yudi. ( tribunjambi.com)

INGAT Pemerkosaan Pembunuhan 1 Keluarga Suku Anak Dalam? Pelaku akan Dihukum Mati di Jambi

Viral Gadis 12 Tahun Hidup Lagi saat Jadi Jasad, Mata Berkedip saat Dimandikan, Bikin Warga Geger

Penyebab Ayu Ting Ting Tak Kunjung Dapat Suami Baru Terungkap, Sosok Ini Sebut Kena Sumpah Serapah

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved