Curhat PSK Muda Harus Layani Tamu Seumuran Dengan Ayahnya, Sehari Bisa Layani 8 Pria Hidung Belang
Prostitusi ini berjalan rapi. Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen.
TRIBUNJAMBI.COM - Aparat membongka prostitusi yang dijalankan di sebuah apartemen di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Prostitusi ini berjalan rapi. Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen.
Tamu-tamu yang akan memanfaatkan jasa PSK tersebut sangat diperhatikan. Transaksi bisa dibatalkan jika para pengawal melihat ada gejala kurang beres.
PSK mendapat pengawalan
Bisnis prostitusi di Apartemen Aeropolis terungkap dari kerja Satpol PP Kota Tangerang yang menyamar sebagai calon pelanggan.
• Derry Empat Sekawan Sedih Lihat Qomar Diborgol, Dia Bukan Penjahat Yang Korupsi, dia Komedian
• ICW Heran, Pemerintah Habiskan Dana Rp 90,45 Miliar Hanya Untuk Jasa Influencer
• Mantan Ketua KPK Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Djoko Tjandra, Antasari: 1999 Saya Jadi JPU
Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli mengaku tidak mudah menjaring para kupu-kupu malam online tersebut.
Pasalnya, para PSK yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen yang disewakan dengan tarif Rp 250 ribu perhari.
"Mereka selektif dalam menerima tamu, setelah sepakat tarif kita diminta menunggu di lobi. Setelah itu ada beberapa pria yang turun yang memantau kita, kalau mereka anggap aman PSK itu langsung turun dan menjemput kita," ujar Ghufron yang menyamar sebagai pelanggan saat dikonfirmasi.

"Kalau mereka rasa kurang aman mereka membatalkan transaksi yang telah disepakati," sambung dia.
Pindah tower
Dalam penyamaran tersebut, tidak jarang para PSK mengecoh para tamunya dengan berpindah pindah tower.
Modus tersebut dilakukan guna mengelabui petugas dan seakan mengetahui pola kerja Satpol PP Kota Tangerang.
• Anya Geraldine Hapus Foto dan Unfollow Kekasih, Rizky Febian dan Ovi Rangkuti Sempat Bertemu, Putus?
• Menunggu Vaksin Merah Putih Siap, Indonesia Kerja Sama Dengan Perusahaan China Untuk Vaksin Covid
• Kini Sengsara Jatuh Miskin, Sosok Ini Ungkap Kenapa Saipul Jamil Jual Hartanya Selama di Penjara
"Jadi awalnya kita diminta menunggu di lobi A, tidak berapa lama mereka meminta kita untuk bergeser ke tower lainnya dengan alasan keamanan. Kami menduga mereka sangat terorganisir dalam melancarkan aksinya," ungkap Ghufron.
Ia mengaku sistem pengamanan tersebut diduga sudah menjadi bagian dalam praktik prostitusi online di Kota Tangerang.
Ghufron mengatakan, butuh waktu beberapa hari untuk dapat menguak dan membongkar bisnis lendir tersebut.
"Jadi beberapa hari ke belakang kita sudah melakukan observasi lapangan, dan kami telah memetakan cara kerja dari PSK tersebut," ucap Ghufron.

Sempat gagal
Diakuinya juga beberapa kali Satpol PP sempat gagal dalam melancarkan aksinya karena terbongkar sindikat lendir di Aeropolis.
Namun pelarian mereka gagal pada dini hari tadi dan berhasil mengamankan tujuh kupu-kupu malam.
"Alhamdullilah walapun beberapa kali gagal karena ketahuan, malam ini kami berhasil menjaring tujuh orang yang diduga PSK," tegas Ghufron.
• Kini Sengsara Jatuh Miskin, Sosok Ini Ungkap Kenapa Saipul Jamil Jual Hartanya Selama di Penjara
• Pria yang Bakal Jadi Suami Agnez Mo, Bandingkan 8 Pria yang Pernah Dekat Si Gigi Kelinci, Beda-beda
• Terungkap Kenapa Dua Kali Upacara Bendera HUT Ke-75 RI di Rumah Masa Kecil Bung Karno di Kediri
Dari penggerebekan tersebut, tujuh wanita yang diduga berprofesi sebagai PSK melalui media sosial diamankan.
Ada PSK di Bawah Umur
Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli menjelaskan sebagian pekerja seks komersial (PSK) yang terlibat dalam bisnis lendir masih di bawah umur.
"Ada dua orang kami kembalikan kepada keluarganya, karena masih di bawah umur," ujar Ghufron kepada Warta Kota, Kamis (20/8/2020).
Dirinya menyebut ada tujuh PSK yang terjaring dalam operasi ini. Mereka menjajakan dirinya melalui sistem online.
"Sisanya kami serahkan kepada Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan," ucapnya.
Ghufron menyebut praktik prostitusi di apartemen ini sangat terorganisir. Bahkan jajarannya melakukan pengintaian cukup lama dan bahkan sempat terendus oleh para PSK itu.
"Makanya kami melakukan penyamaran dan akhirnya berhasil membongkar praktik prostitusi ini," kata Ghufron.
Curhatan PSK
Dinda (19) tidak menyangka Dafa yang mejadi tamunya adalah salah satu pejabat Satpol PP yang menyamar.
• Fakta Terbaru Oknum Polisi Peras Turis Jepang Saat Razia, Minta Rp 1 Juta dan Viral di Media Sosial
• Sepasang Suami Istri Ngemis Sambil Bawa Foto Anak Sakit Kanker, Uangnya Malah untuk Beli Sabu
• 9 Perwira Muda Kopassus Dikirim ke Pertempuran, Komandan: Jika Ada yang Mati Aku Tanggung Jawab
Dafa merupakan Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli.
Dinda yang tubuhnya dirajam tatto itu pun pasrah ketika tertangkap basah. Perempuan berparas cantik ini mengaku tinggal di bilangan Jakarta Barat.
Di Kota Tangerang awalnya dirinya hanya sebatas administrator yang melakukan transaksi via aplikasi media sosial dan meneruskan pesanan kepada para penyedia layanan lendir.

Namun karena tergiur dengan rupiah yang dihasilkan pada akhirnya Dinda turut terjun langsung menerima tamu dalam bisnis birahi tersebut.
"Sesepi - sepinya satu hari bisa nyelengin (menyisihkan) satu Rp 1 juta. Paling banyak Rp. 2,5 juta," ujar Dinda yang mengaku sudah dua bulan terakhir terjun sebagai pemuas birahi pria hidung belang.
Dara manis ini pun blak - blakan mengenai tarif yang dipasang. Dinda berani banderol harga tinggi mengingat dirinya masih muda dan segar.
"Tarif Rp 1,5 juta setiap kali kencan singkat biasanya pakai aplikasi MiChat," ucapnya.
"Sekali main paling lama juga 15 menit. Kalau lagi ramai bisa 5 sampe 8 tamu seharinya. Biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu sama Minggu. Kalau hari hari biasa paling banyak 4 tamu," sambung Dinda.
• Terbaru, Kini Pemerintah Naikkan Bantuan Rumah Subsidi Bagi Masyarakat Penghasilan Rendah
• Dikaitkan dengan Hal Mistis, Bikin Heboh Warga, Pisang Tumbuh Tanpa Daun dan Batang, Berbuah 3 Kali
• Jadwal Lengkap MotoGP Styria 2020, dari FP1 hingga Race, Live Streaming Trans 7 Siaran Langsung
Mengurangi rasa sakit dalam melayani setiap tamunya, dirinya tidak jarang mengomsumsi minuman keras. Minuman keras ini didapatkan dari beberapa toko kedai kopi di Jakarta Barat.
"Biar pakai pelumas sakit mah tetep. Kan kita begituan sama bukan orang yang kita sayang apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata wanita yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.
Kendati demikian Dinda tidak menampik pernah menikmati berhubungan intim dengan tamu yang disukainya.
Sebab pelanggannya itu berparas rupawan dan sopan. "Tapi jarang banget orang ganteng sopan baik. Biasanya mah gitu ya mau gimana lagi namanya juga tamu punya uang ya mau enggak mau kita wajib layani," ungkap Dinda.

Uang hasil kerjanya digunakan keperluan pengobatan ibunya yang menderita gula darah.
"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangan buat beli obat buat ongkos sama makan aja sudah kurang," tuturnya bernada manja.
Selain dibelikan obat untuk orang tua, masih menurut dara manis berdarah Medan tersebut hasil yang didapat juga digunakan untuk perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan.
"Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan minimal biar tambah menarik," bebernya.
• Dowload Lagu MP3 Nissa Sabyan Full Album, Sholawat Gambus Religi, Terbaru dan Terpopuler
• VIDEO Detik-detik Emosi Betrand Peto Saat Tahu Mobil Kesayangannya Dijual Sang Ayah, Ruben Onsu
• Anak Penjual Cireng Kuliah sampai S-2, Akhirnya Terungkap Sumber Uangnya, Tetangga Sindir Terus
Ia mengaku biaya yang digunakan untuk perawatan pada klinik kecantikan tidak lah murah. Pasalnya dalam setiap mengunjungi klinik kecantikan dirinya harus merogoh kocek Rp. 3 - 5 juta.
"Sisa dari ke klinik sama buat beli obat mama saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari - hari. Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan - jalan," papar Dinda. (Tribun Jakarta/Warta Kota)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Prostitusi di Apartemen Digerebek: Penyamaran Satpol PP, Curhat PSK Tentang Pelanggan Seumuran Ayah