5 Kali Beraksi pada Anak-anak, Pelaku Begal Payudara di Kota Jambi Babak Belur Dihajar Massa
SA alias IY, babak belur dihajar massa setelah kepergok warga Tanjung Pinang, Rt 05, Jambi Timur tengah melakukan aksi begal payudara pada anak.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- SA alias IY, babak belur dihajar massa setelah kepergok warga Tanjung Pinang, Rt 05, Jambi Timur tengah melakukan aksi begal payudara terhadap sejumlah anak di bawah umur, Rabu (19/8) lalu.
Penangkapan terhadap SA bukan tanpa sebab, pasalnya warga sekitar telah berang dengan kebiasaan pelaku yang sudah berlangsung sejak bulan Juli 2020 kemarin.
Pelaku selalu beraksi ketika sejumlah anak-anak sedang berjalan, setelah kembali dari pengajian.
Hal tersebut membuat warga sekitar lebih waspada, Informsi tersebut langsung beredar luas di sejumlah grup WhatsApp warga.
Ciri-ciri pelaku pun turut disebar, untuk menghindari anak-anak serta warga menjadi korban.
Benar saja, tak lama setelah itu, sejumlah warga yang tengah berkeliling melihat pria yang tak lain SA sesuai dengan ciri-ciri yang dimaksud.
• Kasus Covid-19 di Tanjab Timur Meningkat, Sekolah Kembali Berlakukan Belajar Jarak Jauh
• VIRAL Beli Rumah Dapat Janda Ternyata Benar, Ada Tawaran dari Luar Negeri hingga Kriteria Suami
Sontak saja SA ditahan, dan warga memanggil ketua Rt setempat termasuk korban.
Setelah menjadi bulan-bulanan warga SA dibawa ke rumah ketua Rt.
“Jadi modus dia ini berpura-pura menanyakan ukuran baju dan tinggi badan. Tapi tangannya memegang maaf (red-dada) anak tersebut kemudian langsung kabur,” sebut salah satu warga yang minta namanya tidak disebutkan namanya, Jumat (21/8) sore.
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Jambi, Ipda Vani mengakui penangkapan pelaku begal payudara tersebut.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
"Benar, pelaku sudah kita amankan di Polresta," kata Vani, Jumat (21/8) pagi.
Vani menjelaskan, tindakan asusila tersebut sudah sering dilakukan pelaku.
"Dari keterangan sementara, dia ini setidaknya lebih dari 5 kali melakukan aksi tersebut," terang Vani.
Namun hingga saat ini, dirinya belum bisa memberi keterangan lebih terkait kasus tersebut.
"Kita masih melakukan penyelidikan," tutupnya.