Berita Kota Jambi
67 RT Mulai Jalankan Program Kampung Bahagia Tahap Awal di Kota Jambi
Program Kampung Bahagia yang menjadi program prioritas Pemerintah Kota Jambi mulai berjalan, Rabu (24/9/2025). Pilot project program ini dilaksanakan
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI COM, JAMBI - Program Kampung Bahagia yang menjadi program prioritas Pemerintah Kota Jambi mulai berjalan, Rabu (24/9/2025).
Pilot project program ini dilaksanakan di RT 14, Kelurahan Kenali Asam, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.
Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan program Kampung Bahagia merupakan inisiatif pembangunan berbasis komunitas yang mengedepankan partisipasi warga.
Baca juga: Pemprov Jambi Hibahkan 5 Bus Ke Pemkot Jambi, Ini Peruntukannya
Untuk tahap awal 67 RT di Kota Jambi mengikuti program ini secara bertahap.
"Tahun ini ada 67 RT siap untuk menjalankan program Kampung Bahagia ini," ujarnya Rabu (24/9/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan RT 14 ini menjadi percontohan karena telah melewati semua tahapan dengan baik.
Mulai dari musyawarah warga, pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Bahagia yang terdiri dari perwakilan ibu-ibu, pemuda, tokoh agama, hingga Ketua RT.
Selain itu, RT 14 Kenali Asam ini telah menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) secara rinci.
Baca juga: Pemkot Jambi Siapkan Transportasi Publik Modern dan Ramah Lingkungan
Setiap RT mendapatkan plafon dana maksimal sebesar Rp100 juta yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang telah disepakati melalui musyawarah warga.
Dana ini akan langsung ditransfer ke rekening Pokja Bahagia yang telah dibuka di Bank Jambi, tanpa potongan atau biaya administrasi.
“Ini adalah metode pengelolaan langsung oleh warga. Setelah dana masuk, mereka bisa langsung memulai pembangunan dengan gotong royong, mulai dari pembelian bahan hingga pengerjaan,” tambahnya.
Program ini, lanjut Maulana, merupakan bagian dari proses pembelajaran masyarakat dalam pengelolaan pembangunan secara mandiri dan transparan.
Ia berharap RT lainnya dapat menjadikan RT 14 sebagai contoh untuk replikasi di tahun-tahun berikutnya.
Selain pembangunan fisik seperti jalan dan Posyandu, warga juga bisa mengusulkan kegiatan sosial, tergantung kebutuhan masing-masing RT.
Bahkan, Maulana menekankan bahwa manfaat dari pembangunan secara gotong royong ini jauh lebih besar dibandingkan pola pembangunan biasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.