Positif Corona Tambah 3 Orang
Tak Percaya Covid-19, Warga Geruduk Lokasi Karantina hingga Ini yang Terjadi Selanjutnya!
Akibat berita yang tak bisa dipercaya, banyak orang yang meragukan pandemi Covid-19.
TRIBUNJAMBI.COM - Akibat berita yang tak bisa dipercaya, banyak orang yang meragukan pandemi Covid-19.
Hal ini membuat masyarakat mengabaikan protokol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.'
Padahal sejatinya Covid-19 tetap berbahaya dan harus dicegah penyebarannya melalui ketaatan terhadap protokol kesehatan.
• Lakukan Amalan Sunah di Bulan Muharram, dan Sejarah Hijrah Nabi SAW, Asyura dan Tragedi Karbala
Hal ini yang dikisahkan Dokter Ary Subandrio yang mengabdikan dirinya merawat sejumlah pasien Covid-19 di Gedung Karantina Kampung Salak, Kota Sorong, Papua Barat.
Ari bertugas sejak awal kasus Covid-19 mulai di temukan di Kota Sorong, sekitar enam bulan lalu.
Menurut Ary, tak hanya berurusan dengan penyakit, tenaga medis juga dihadapkan pada belum matangnya pemahaman masyarakat terkait penularan Covid-19.
Alasan penjemputan karena ruangan kecil dan makanan tak sesuai

Ary mengatakan, baru kali pertama menyaksikan sendiri warga menggeruduk gedung karantina yang seharusnya steril.
Apalagi, mereka datang dengan kondisi tak percaya keluarganya terpapar Covid-19.
"Selama bertugas baru pertama kali saya melihat ada sekelompok warga yang hendak masuk ke kawasan karantina Kampung Salak untuk menjemput keluarganya yang terjangkit Covid-19," kata Ary, Jumat (14/8/2020).
Keluarga pasien hendak menjemput orangtuanya yang menjalani karantina di gedung itu.
Mereka ingin memindahkan orangtuanya ke hotel.
• Ini Hasil FP3, Maverick Vinales Tercepat
"Alasan pihak keluaga karena kondisi ruangan terlalu kecil dan menu makanan yang disajikan tidak sesuai kondisi pasien," ujar dia.

Berhasil digagalkan
Aksi menegangkan tersebut, tutur Ary, dapat dikendalikan setelah tim medis meyakinkan keluarga pasien.
Hasil tes swab pun diperlihatkan kepada warga yang menjemput.
Sedangkan aparat harus turun tangan dalam situasi itu. "Aksi mereka diadang aparat TNI-Polri," kata dia.
Beruntung penjemputan pasien Covid-19 tersebut berhasil digagalkan.
• Gara-gara Buka Google Maps, Pria Ini Langsung Ceraikan Istrinya! Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!
Bertaruh nyawa, tetap bergembira
Ary bercerita, dirinya dan tenaga medis lain memiliki tanggung jawab profesi.
Meski risiko tertular itu selalu ada, mereka menjalaninya dengan tulus ikhlas.
"Selaku dokter tentunya mempunyai tanggung jawab dan profesi di mana saja ia bertugas, meski harus bertaruh nyawa di tengah melayani pasien Covid-19 kita harus bertanggung jawab dan ikhlas," jelas Ary.
Kegembiraan dalam bertugas, ujar dia, diperlukan agar bisa menularkan semangat positif bagi para pasien.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Sorong, Maichel | Editor : Dheri Agriesta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Baru Pertama Saya Lihat, Warga Masuk Kawasan Karantina, Menjemput Keluarga Positif Covid-19""
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tak Percaya Covid-19, Keluarga Ini Geruduk Kawasan Karantina untuk Menjemput Pasien Positif, https://medan.tribunnews.com/2020/08/15/tak-percaya-covid-19-keluarga-ini-geruduk-kawasan-karantina-untuk-menjemput-pasien-positif?page=all.