Soekarno Sempat Menjelaskan Indonesia Merdeka pada 17 Agustus,Ternyata Ada Alasannya

Ada alasan khusus mengapa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Editor: Rohmayana
(Dok. Kompas/Song)
Presiden Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM- Ada alasan khusus mengapa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Apakah itu? Soekarno pernah membeberkannya.

Sebelum Indonesia diproklamasikan, tadinya hari kemerdekaan akan diberikan Jepang pada 24 Agustus 1945.

Mereka tak setuju Indonesia merdeka diberikan dari Jepang.

Akhirnya para pemuda berinisiatif menculik Soekarno dan Moh Hatta untuk menyegerakan proklamasi kemerdekaan.

tribunnews
Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks proklamasi. (intisari)

DPRD Provinsi Jambi Gelat Rapat Paripurna HUT Ke-75 Kemerdekaan RI

Batu Empang, Desa di Sarolangun yang Punya Keindahan Alam Khas Bebatuan Besar, Ini Aksesnya

Geger Kemunculan Ipah, Ngaku Jadi Ibu Kandung Nadya Istri Rizky DA, Cekcok Sejak 2015 Gegara Hal Ini

Dilansir dari setneg.com, Soekarno dan Moh Hatta sempat kecewa, lantaran didesak begitu saja.

Namun, setelah sedikit berdebat dengan Sukarni (perwakilan dari pemuda), Soekarno pun akhirnya luluh.

Di sana Soekarno terbuka sehingga diputuskan kemerdekaan terjadi di tanggal 17 Agustus 1945.

Sukarni memberikan saran kepada Soekarno bahwa revolusi telah di tangan.

Namun saat itu, dengan rasa kecewa Soekarno marah hingga beranjak dari kursinya

"Lalu.... Lalu apa ?" teriak Bung Karno.

Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.

Namun, setelah suasana kembali tenang, Sukarni kembali berbicara dengan nada rendah.

Sukarni mengatakan hari kemerdekaan telah direncanakan jatuh di tanggal 17.

Daftar Restoran Cepat Saji yang Memberikan Promo Spesial di HUT Ke-75 RI, KFC hingga Pizza Hut

Lebih lanjut Sukarni pun membeberkan alasan memilih tanggal 17 tersebut.

Sukarni menjelaskan alasan bahwa ia seseorang yang percaya mistik, yang tak dapat diterangkan secara pertimbangan akal.

Namun bagi Sukarni, tanggal 17 lebih dari memberi harapan, katanya.

Sukarni mengaku merasakan tanggal 17 di hari itu adalah hari yang baik.

Menurutnya, angka 17 adalah angka suci.

Selain itu, para pemuda pun menjelaskan lebih dari itu ada alasan lain.

Rupanya kala menyambut kemerdekaan itu suasana sedang berada dalam bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriyah.

Benarkah Boneka Annabelle Kabur Dari Museum Warren? Ini Info yang Sebenarnya

"Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita."

"Tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci."

"Al-Quran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia," papar Sukarni.

Setelah mendengar penjelasan dari para pemuda itu, akhirnya Soekarno dan Moh Hatta luluh dan menurutinya.

Dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok ini sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61), dikutip dari satneg.go.id.

Selama ini mungkin belum banyak yang tahu Indonesia merdeka di bulan Ramadhan.

Demikian itulah, alasan hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 2020.

Kenali Benda Benda Berikut, Dampaknya Bisa Memimbulkan Tumor Otak

Runutan Peristiwa Sebelum hingga Proklamasi

Sebelum proklamasi itu terjadi, ada peristiwa yang perlu Anda ketahui.

Ada peristiwa penting yang juga mengiringi sehingga Indonesia merdeka.

Berikut tribunjabar.id rangkum dari sejarahlengkap.com dan setneg.com runutan peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan.

Jepang Dibom Amerika

tribunnews
kompas.com (AFP PHOTO/HIROSHIMA PEACE MEMORI)

Sejarah pengemboman di Hiroshima Jepang menjadi jalan pembuka bagi Indonesia untuk merdeka.

Pasalnya, setelah peristiwa bom yang terjadi 6 Agustus 1945 oleh Amerika, Jepang tunduk.

Momen ini lantas dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Setelah berita bom Hiroshima itu tersiar, para tokoh proklamator bergegas menyusun kemerdekaan.

Kenali Benda Benda Berikut, Dampaknya Bisa Memimbulkan Tumor Otak

Pembentukan PPKI

tribunnews
(Osman Ralliby/Dokumentasi Historica, Penerbit Bulan-Bintang, Djakarta) 

Rapat PPKI pada 18 Agustus 1945 yang salah satu hasilnya adalah menetapkan UUD 1945 serta memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia

Tepat pada 7 Agustus 1945 Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dari sebelumnya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).

PPKI dipimpin langsung oleh Soekarno dan Moh Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo.

Pada 12 Agustus 1945, Soekarno mendapat kabar dari Marsekal Tarauchi bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.

Namun, para pemuda khawatir bila hal tersebut merupakan tipu muslihat Jepang.

Oleh karena para pemuda pun langsung bergegas mendesak Soekarno.

Peristiwa Rengasdengklok

tribunnews
(Kompas/JB Suratno) 

Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam). Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikanSoekarnoHatta ke Rengasdengklok

Ketika tahu Jepang dibom, Soekarno, Moh Hatta, dan Radjiman Wedyoningrat sedang di Dalat, Vietnam.

Setelah mereka tiba di tanah air, Sutan Syahrir langsung mendesak Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Para golongan pemuda dan golongan tua pun mendesak Soekarno menyegerakan proklamasi kemerdekaan.

Para pemuda menginginkan kemerdekaan bukan karena pemberian Jepang.

Pemuda bergegas melakukan penculikan Soekarno dan wakilnya Moh Hatta di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 dini hari.

Penculikan ini dimaksud untuk menjaga agar Soekarno dan Moh Hatta tak mendapat pengaruh dari Jepang.

Perdebatan dan detik-detik proklamasi

tribunnews
ISTIMEWA Via Kompas.com Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, Cikini, Jakarta.(-) ()

Dikutip dari setneg.com, peristiwa penculikan Rengasdengklok tersebut membuat kecewa Seokarno.

Di sana terjadi perdebatan sengit dengan para pemuda yang diwakili Sukarni.

Soekarno tak mau didesak dan berpegang teguh pada perhitungannya.

Namun Sukarni dan para pemuda lainnya gigih hingga meluluhkan hati Soekarno dan Hatta.

Dalam situasi akhirnya Soekarno memilih mengikuti keinginan para pemuda.

Satu hari sebelum proklamasi Soekarno menyusun naskah proklamasi di kediaman Laksamana Tadashi Maeda, tengah malam.

Di sana, Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks proklamasi.

Sementara golongan tua dan golongan muda berjaga dan menunggu di luar.

Soekarno menuliskan konsep proklamasi itu pada secarik kertas.

Sementara Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan.

Hingga terjadilah pada 17 Agustus 1945 Soekarno membacakan proklamasi di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No 56.

Acara pembacaan proklamasi terjadi pukul 10.00 WIB.

Pembacaan proklamasi juga diiringi dengan pengirabaran bendera merah putih yang jahit Fatmawati.

Setelah bendera merah putih berkibar, rakyat yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Demikian itulah runutan peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mengapa Indonesia Merdeka pada 17 Agustus? Ternyata Ada Alasannya, Soekarno Sempat Menjelaskan, 
Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved