Cerita Keluarga Saat Habib Umar Assegaf Dipukul Pakai Batu, dan Diinjak Kepalanya Oleh Ormas di Solo

Sekelompok anggota organisasi masyarakat di Solo melakukan penyerangan. Peristiwa yang mencekam itu berlangsung saat ada upacara doa pernikahan

Editor: Rahimin
tribunsolo.com
Perwakilan pihak keluarga, Memed saat berada di Mapolresta Solo guna membuat laporan kepolisian aksi pengeroyokan, Senin (10/8/2020). 

Pihak keluarga, tutur Memed, berharap ada jaminan keaman bila harus ada yang keluar serta meminta massa yang berada di luar rumah untuk segera membubarkan diri.

Terlebih lagi, mereka juga hendak memenuhi undangan keluarga mempelai laki-laki. Memed menuturkan mereka juga tidak ingin kejadian di medio 2018/2019 terulang kembali.

Krisis Ekonomi Ancam Indonesia? SBY Minta Masyarakat Jangan Salahkan Presiden Jokowi

CATAT! Ini Kreteria UMKM Calon Penerima BLT Rp 2,4 Juta versi Satgas Pemulihan Ekonomi

Jaringan Telkomsel di Wilayah Sumatera Kembali Pulih Pascakebakaran Gedung Telkom di Pekanbaru

Sayang, massa di luar enggan mengabulkan permintaan pihak keluarga dan kekeh bertahan meminta mereka keluar. "Itu tidak memungkinkan untuk keluar dengan aman," tutur dia.

Memed mengungkapkan pihak keluarga meminta polisi supaya memberikan jarak 50 sampai 100 meter antara mereka dan massa.

Permintaan dikabulkan dan sanak keluarga yang memarkirkan mobil di luar kemudian keluar dan bergegas melajukan mobil.

Lokasi pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020).
Lokasi pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

"Mereka hanya mendapatkan intimidasi verbal dan tidak sampai kejadian fisik," ungkap dia.

Massa kemudian mencoba mendekati sanak saudara saat mobil CRV dari dalam rumah keluar.

Kaca Mobil Dipecah dan Keluarga Diserang

Pemecahan kaca mobil terjadi, orang-orang yang di dalam coba menahan diri dan kembali masuk ke rumah sembari meminta pertimbangan Andy.

Borok Asli Wijin Dibongkar Gisella Anastasia hingga Bawa nama Agnez Mo: Bayangin Aja, Alumni!

Jika Tak Lengkapi Syarat-syarat Ini, Sekolah di Zona Hijau dan Kuning Tak Boleh Belajar Tatap Muka

Bobby Nasution Sudah Persiapkan Diri Untuk Jadi Kepala Daerah, Itu Alasan PDI-P Untuk Mengusung

Pemberian jarak tetap menjadi yang diminta sekali lagi dan polisi mengusahakannya.

Tiga mobil kemudian keluar dengan dibuntuti dua motor yang masing-masing dikendarai Habib Umar Assegaf dan sang adik, Hussein Abdullah.

Memed mengatakan Hussein lalu menerima pukulan bertubi-tubi dari massa dan sempat terjatuh.

Hussein sempat berusaha kembali berdiri dan berjalan nahas saat itu dirinya harus mendapat hantaman batu seukuran kurang lebih 20 cm. "Saat kena hantaman Hussein jatuh tidak bisa berdiri," katanya.

Umar, lanjut Memed, tidak bisa berbuat apa-apa saat sang adik menerima itu semua.

Pasalnya, ia juga mendapat perlakuan yang sama saat berboncengan dengan Hadi, putranya. "Umar dan putranya juga menghadapi pukulan dan tendangan mencoba agak melajukan kendaraan," tutur Memed.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved