Mantan Anggota Intelijen Saudi Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Kirim Tim Pembunuh Untuk Menghabisinya
Seorang mantan anggota intelijen Saudi mengatakan, ada upaya dari Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) untuk membunuhnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) dituding kirim tim pembunuh ke Kanada.
Seorang mantan anggota intelijen Saudi mengatakan, ada upaya dari Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) untuk membunuhnya.
Kejadian itu sekitar 13 hari setelah peristiwa pembunuhan Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi.
Diberitakan Al-Jazeera, sang mantan anggota intelijen menerangkan MBS mengirim tim pembunuh ke Kanada.
Tuduhan yang dilayangkan kepada MBS tertulis dalam sebuah dokumen yang diajukan di pengadilan federal Amerika Serikat.
• Sebut IDI Kacung WHO, Jerinx SID Diperiksa Polisi, Berharap Mediasi Untuk Menyelesaikan Kasus Ini
• 3 Anak dan Ibu di Purbalingga Saling Lapor ke Polisi, Berebut Tanah Yayasan
• Tinggalkan Pesan Permintaan Terakhir, Calon Pengantin Pria Ini Bunuh Diri Sebelum Ucapkan Janji Suci
Gugatan itu dilayangkan ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat, di Washington DC beberapa waktu lalu.
Seorang penduduk tetap Kanada, Saad al-Jabri menuduh MBS mengirim tim pembunuh bayaran untuk menghabisinya.
Tim pembunuh itu dikenal dengan nama Pasukan Harimau. Saad al-Jabri menjelaskan penyebab ia menjadi target pembunuhan dari MBS.

Ia menerangkan, memiliki kedekatan dengan komunitas intelijen Amerika Serikat dan mengetahui seluk beluk aktivitas MBS, hingga akhirnya membuat ia menjadi target utama.
Dalam gugatan disebutkan, ada beberapa tempat yang menyimpan informasi sensitif terkait MBS.
Saad al-Jabri pun telah membuat rekaman yang digunakan untuk mengantisipasi apabila pembunuhan terjadi.
• Malangnya Nasib Vanessa Angel Susui Bayinya Saat Ditetapkan Sebagai Tahanan Kota: Nggak Ada Jagain
• Pria Berambut Gondrong Dengan Banyak Luka Tembak di Badan Ternyata Pelaku Perampokan
• Pesan Anang Hermansyah untuk Krisdyanti Lewat Aurel dan Atta Halilintar, Bahas Soal Pernikahan
Oleh karena itu, Muhammad bin Salman ingin agar Saad al-Jabri tewas.
Bahkan, MBS diketahui telah berencana untuk menghabisi Saad al-Jabri selama tiga tahun terakhir.

Dijelaskan, kelompok pembunuh tiba di Bandara Toronto Pearson pada pertengahan Oktober 2018 lalu.
Ketika itu, mereka datang dengan visa turis untuk menghabisi Saad al-Jabri.
Dalam gugatan diterangkan Pasukan Harimau berusaha untuk masuk ke Kanada secara diam-diam.
• Kenapa Emas Batangan Terus Naik Harganya? Inflasi hingga Perubahan Nilai Tukar, Mana Dominan?
• Mendadak Nikita Mirzani Buka Baju di Depan Gofar Hilman hingga Dalamannya Terlihat: Mau Lihat semua?
• Lewat Kongres Luar Biasa, Prabowo Subianto Kembali Ditetapkan Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra
Mereka berusaha untuk menghindari deteksi keamanan di perbatasan Kanada dengan masuk jalur lain.
Kemudian, gugatan itu lebih jelas menuduh Kepala Kantor Pribadi dan Direktur Eksekutif Yayasan Pangeran MBS (MiSK), Bader Alasaker.

MiSK merupakan sebuah organisasi amal milik MBS yang bertujuan untuk mengembangkan pemuda Saudi.
Tujuannya, agar para pemuda mampu untuk berkontribusi pada ekonomi masa depan Saudi melalui berbagai sektor, seperti pendidikan, media digital dan kreatif, teknologi, budaya, serta seni.
MiSK dikenal karena sering mengirim siswa Saudi ke perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat melalui beasiswa.
• Daftar Kandidat Vaksin Covid-19 yang Masuk Tahap Akhir Pengujian di Indonesia
• Nimbrung Ikut Komentar di Postingan Sandra Dewi Kala Bagikan Kabar Duka, Istri Reino Barack Disorot
• Asmara & Cinta Zodiak Jumat (7/8) - Scorpio Keremu Belahan Jiwa, Cancer Bikin Kejutan Romantis
Bader Alasaker dituduh telah mengembangkan sebuah jaringan 'agen rahasia'.
Para agen telah disebar dan menargetkan individu tertentu yang melemahkan MBS di Amerika Serikat.
Dalam gugatan, Saad al-Jabri mengatakan ada seseorang yang telah melakukan pengawasan di apartemennya.
Peristiwa itu terjadi di Apartemen Mandarin Oriental, Boston, Massachusetts sekira bulan September 2017.
Sosok itu diketahui berusaha untuk memasuki kediaman Saad al-Jabri di sana. Saad al-Jabri adalah seorang warga negara ganda dari Saudi dan Malta.
Ia menjelaskan rencana pembunuhan oleh Pasukan Harimau akhirnya gagal untuk dilakukan.
Pasalnya, Pasukan Harimau gagal untuk meyakinkan agen Badan Perbatasan Kanada bahwa mereka tak saling mengenal satu sama lain.
Gugatan itu juga menegaskan bahwa MBS telah memerintahkan dua anak Saad al-Jabri.
• PSI Dapat Tawaran Rp 1 Miliar untuk Skenario Lawan Gibran di Pilkada, Refly Harun: Nggak Paham Ini!
• Hari Ini Terakhir! Cara Memilih Lokasi Tes SKB CPNS, Mulai dengan Login di sscasn.bkn.go.id
• Baru Setahun Nikahi Janda Kaya, Fadel Islami Berani Bandingkan Makanan Muzdalifah dengan Wanita Ini
Anak Saad al-Jabri disebutkan hilang pada pertengahan Maret. Tak hanya itu, kerabat Saad al-Jabri lainnya juga telah ditangkap dan menerima siksaan.
Kejadian itu semua termasuk dalam upaya untuk memancing Saad al-Jabri agar kembali ke Saudi.
Dengan begitu, Saad al-Jabri akan mudah untuk dihabisi. Meski demikian, gugatan itu merupakan tuduhan yang belum terbukti.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putra Mahkota Arab Saudi Dituduh Kirim Tim Pembunuh untuk Habisi Mantan Anggota Intelijen di Kanada