Cabut Batang Kelapa dan Tendang Batu, Kisah Kesaktian Ka Jogel Keramat Orang Selangit di Musirawas
Kisah kesaktian Ka Jogel, jadi legenda hidup bagi warga Kelurahan Selangit Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan.
TRIBUNJAMBI.COM, MUSIRAWAS -- Kisah kesaktian Ka Jogel, jadi legenda hidup bagi warga Kelurahan Selangit Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan.
Konon kisah, dengan kesaktian dan kekuatannya, Ka Jogel sanggup mencabut batang pohon kelapa dan menendang batu sebesar drum seperti main bola.
Disalah satu areal di dataran tinggi dalam pemukiman penduduk di Kelurahan Selangit, terdapat sebuah makam keramat.
Salah satu bagian dalam makam itu terdapat sebuah batu seperti meja berdiri dengan tinggi sekitar 70 cm dan lebar sekitar 50 cm (seperti batu nisan).
• 10 Wilayah Kerja Migas yang Dilelang Tahun Ini
• Lahir Di Lebanon, Mantan Pemeran Film Dewasa Mia Khalifa Ikut Berkomentar Atas Ledakan Di Beirut
• Pernah Hampir Bercerai, Raffi Ahmad Ungkap Hal yang Membuatnya Luluh Terhadap Nagita Slavina
Makam itu adalah Makam Keramat Ka Jogel, salah satu nenek moyang orang Selangit.
Makamnya yang terletak di areal Selangit Tinggi atau dataran tertinggi di wilayah Kelurahan Selangit, merupakan makam keramat, dan menjadi salah satu situs cagar budaya di Kabupaten Musirawas yang dilindungi undang-undang RI No 11 tahun 2010 tentang cagar budaya.
Dari penelusuran Sripoku.com diperoleh cerita, Ka Jogel merupakan anak keturunan dari Rio Momot, pendiri Dusun Segara Muncar yang awalnya berlokasi di Selangit Tinggi (di areal Makam Keramat Ka Jogel) dan kini disebut Kelurahan Selangit.
Konon, Rio Momot adalah salah seorang putra dari Kerajaan Majapahit dengan seorang ibu dari putri kahyangan yang melanglang buana hingga akhirnya sampai ke Selangit.
Ka Jogel merupakan anak kelima dari Rio Momot.
Saudara tertuanya adalah Ka Rengak, yang merantau ke wilayah Batu Urip yang kini masuk dalam wilayah Kota Lubuklinggau.
Setelah itu ada Ka Jasai yang menetap dan di makamkan di areal pemakaman umum Selangit Tinggi Kelurahan Selangit.
Lokasi makam Ka Jasai ini masih dalam satu kawasan dengan makam Ka Jogel, hanya terpisah jalan.
"Selanjutnya adalah Ka Jaban, yang kemungkinannya berada di daerah Musi Ilir atau di wilayah Sekayu Sekarang.
• Selain Baking Soda dan Air Garam, Ini Bahan Alami untuk Hilangkan Sariawan dengan Cepat
Setelah Ka Jaban adalah Ka Jogel, jadi Ka Jogel ini anak kelima dari Rio Momot," ungkap M Goni (52) salah seorang warga Kelurahan Selangit Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas, saat dibincangi Sripoku.com, Selasa (4/8/2020).
M Goni, yang merupakan salah satu keturunan dari Ka Jogel ini menuturkan, saudara Ka Jogel yang lainnya adalah Ka Budur.
Kemudian satu-satunya saudara perempuan dari Ka Jogel adalah Moneng Rela yang sekarang jadi Keramat di wilayah Muara Bunyi yang dulu bernama Dusun Napal Poreng, yang juga merupakan kampung asal sebagian orang Selangit.
Dituturkan, silsilah keturunan selanjutnya dari Ka Jogel ini sepengetahuannya adalah Pangeran Pulung.
Namun dia tidak mengetahui Pangeran Pulung ini merupakan silsilah keturunan yang keberapa dari Ka Jogel.
"Silsilahnya agak terputus, yang diketahui keturunannya kemudian adalah Pangeran Pulung.
Apakah Pangeran Pulung ini merupakan anak, atau cucu atau buyut (cicit) dari Ka Jogel itu silsilahnya keatas terputus," tuturnya.
• Takut Tertular Covid-19, Wanita di Jatim Terpaksa Melahirkan di Kamar Mandi : Bidan Tidak Mau Terima
Dilanjutkan, Pangeran Pulung yang merupakan keturunan kesekian dari Ka Jogel ini kemudian memiliki anak.
Dimana salah satu anak keturunan dari Pangeran Pulung adalah Depati Ranjungan.
Silsilah pun berlanjut, Depati Ranjungan kemudian memiliki delapan orang anak.
Terdiri dari empat orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan.
Anaknya yang laki-laki bernama Pamuncak, Tusin, Rebo dan Toyib.
Kemudian anak perempuannya adalah Ramida, Ramiya, Ramisa dan Ramunai.
"Salah satu dari delapan anak Depati Ranjungan ini bernama Ramida.
Kalau dijabarkan semua silsilahnya sangat panjang," ujarnya.
• Takut Tertular Covid-19, Wanita di Jatim Terpaksa Melahirkan di Kamar Mandi : Bidan Tidak Mau Terima
Kembali kepada kisah kesaktian Ka Jogel, menurut M Goni, memang diyakini oleh masyarakat Selangit dan sekitarnya sebagai orang yang dikenal dengan kekuatan dan kesaktiannya.
Diceritakan, konon, saking kuatnya, Ka Jogel sanggup mencabut batang pohon kelapa dan menjadikan batu sebesar drum jadi permainan bola baginya.
"Kelebihan beliau menurut cerita nenek moyang dulu adalah kekuatan.
Bahkan bisa mencabut pohon kelapa. Bahkan dulu, ceritanya beliau menjadikan batu sebesar drum untuk main bola.
Tapi bukti sejarah itu sekarang tak nampak lagi, batunya sudah hilang entah kemana," katanya.
"Nah batu untuk main bola itu nampaknya dari Sungai Kelingi, bukan batu dari Sungai Lakitan tempat kami ini, karena batu Lakitan tidak ada batu warna hitam seperti itu.
Batu Lakitan itu warnanya kuning, maka kami disebut dengan Marga Batu Kuning Lakitan Ulu," ujarnya.
Adanya batu hitam yang dijadikan untuk main bola Ka Jogel itu kata M Goni, diperkirakan berasal dari Sungai Kelingi di Lubuklinggau yang dibawa ke Selangit.
Karena, salah seorang kakak dari Ka Jogel adalah Ka Rengak, menikah dengan orang Batu Urip (terletak dipinggir sungai kelingi) yang menjadi salah satu kelurahan di Kota Lubuklinggau saat ini.
• Ledakan Dasyat Di Beirut, Korban Tewas Terus Bertambah
"Batu itu nampaknya dari Sungai Kelingi, karena kakaknya Ka Jogel ini yaitu Ka Rengak menikah dengan putri dari Batu Urip yang merupakan adik dari Moneng Bauk.
Demikianlah garis besar sejarah Keramat Ka Jogel," katanya.
"Mungkin ada para tetua kami yang lebih paham dengan kisahnya, namun yang saya tuturkan ini hanya sebatas pengetahuan saya.
Cerita versi saya ini saya peroleh dari salah seorang kakek kami almarhum Pesirah Sani yang merupakan anak dari puyang kami Tusin.
Karena dulu semasa beliau masih hidup saya sering mengurut (memijat) beliau kalau sedang ketemu, sambil beliau bercerita," pungkasnya. (ahmad farozi)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kisah Kesaktian Ka Jogel Keramat Orang Selangit di Musirawas, Cabut Batang Kelapa dan Tendang Batu
Penulis: Ahmad Farozi
Editor: Yandi Triansyah