Beda Pilihan Kades Malah Dimusuhi Orang Sekampung, Hajatan Nikah Anak Sampai Diboikot, Tak Ada Tamu
Janda tua itu gagal menggelar pernikahan karena tak ada tamu yang datang. Pengalaman janda tua dimusuhi sekampung warga pun menjadi sorotan di media.
Bahkan beberapa warga justru ada yang menolak mentah-mentah makanan kenduri yang diberikan Tini.
• Pasha Ungu Tampil Bak Anak Band, Wawako Palu Dibela Anggota Dewan, Ini Aturan Bagi PNS
"Hari besoknya ibu ngasih nasi sebagai tanda terima kasih dan silaturahmi karena sama-sama membantu, tapi banyak yang menolak. Ada yang menerima, tapi diambil oknum terus dikembalikan," terang Siti, anak pertama Tini.
Siti Aminah (27) putri sulung Tini pun mengaku kecewa dengan sikap warga terhadap ibunya.
Ibunya yang tak tahu apa-apa soal pilkades justru dijadikan korban sampai tidak ada warga yang mau datang membantu acara hajatan.
Tak ada yang menyangka bahwa referensi politik seseorang rupanya berpengaruh besar pada reaksi masyarakat sekitar.
Salah-salah ambil pilihan politik, bisa-bisa dimusuhi orang banyak.

• Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 2020 Beserta Gambar, Cocok di Grup WA, Facebook, IG, dan Twitter
Seperti yang dialami oleh janda 50 tahun ini.
"Ibu bukan kader, bukan timses, tidak mencolok, kawan sana kawan sini, ia saja hanya buruh tani biasa dan ibu rumah tangga,"
"Kalau gak kerja, ibu cuma bantu jaga warung kakaknya, bungkusi atau apa," ucap Siti kepada TribunSolo.com di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).
Acara pemboikotan itu sendiri disebut Siti sudah tampak sejak malam klumpukan ulem atau pembuatan undangan pada selasa atau seminggu yang lalu.
• Oknum Sintua Setubuhi Jemaat yang Masih Di Bawah Umur hingga Hamil, Kini Jadi Buronan Polres Langkat
"Sebelum klumpukan ulem, sekitar hari rabu, ibu itu datang ke Pak RT biasalah silaturahmi mau minta tolong untuk membantu ngurus hajatan," kata Siti.
Melansir dari Kompas.com, saat itu Tini mendatangi ketua RT setempat untuk meminta bantuan pembagian kerja.
Namun, ketua RT mengatakan kalau pembagian kerja bukan kewenangannya lagi.
Ketua RT pun kemudian menyuruh Tini untuk menemui Karang Taruna.
Setelah menemui pihak Karang Taruna, lagi-lagi Tini tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
