VIRAL, Anak Sekolah SD, SMP, dan SMA Masuk Jaringan Prostitusi Via Germo, Begini Cara Merekrutnya
Jaringan Prostitusi kini makin mengkhawatirkan karena menargetkan gadis belia dan berstatus pelajar.
TRIBUNJAMBI.COM - Jaringan Prostitusi kini makin mengkhawatirkan karena menargetkan gadis belia dan berstatus pelajar.
Lagi viral soal jaringan prostitusi melibatkan anak SD, SMP dan SMA di Pontianak.
Siapa sangka begini cara mudahnya merekrut anak-anak utuk ditawarkan ke pria hidung belang.
Anak-anak ini dibanderol dengan tarif cukup mahal oleh Germo yang menguasainya.
Tarifnya juga tidak sedikit. Mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta per sekali kencan.
• Disinggung Soal Dukungan PDIP di Pilgub Jambi, Begini Kata Cek Endra
• Cuaca Dingin yang Terjadi di Indonesia Belakangan Ini Jadi Pertanda Puncak Kemarau? Ini Kata BMKG
• Ustaz Yusuf Mansyur Tunjukkan Dirinya Penyuka Anjing, Padahal Hwan Najis, Begini Alasannya
Selama enam bulan terakhir 2020 ini, Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) mencatat setdaknya ada 77 kasus prostitusi yang melibatkan gadis belia di Kota Pontianak.
YNDN mecatat gadis yang menjadi korban prostitusi atau perdagangan orang mulai dari bangku SD hingga SMA.
Dari 77 kasus prostitusi anak dibawah umur yang tercatat di YNDN 14 merupakan pelajar SMA, 61 orang masih duduk di bangku SMP dan dua orang pelajar SD.
Berdasarkan data yang disampaikan Ketua YNDN Devi Tiomana dari 77 gadis belia di yang terjerat prostitusi di Pontianak dan sekitarnya ini di antaranya ada yang hamil, mengidap HIV dan sipilis.
Akibatnya Devi merasa khawatir dengan masa depan anak-anak di Kota Pontianak dengan terkuaknya banyak kasus prostitusi anak di Kota Pontianak.
• Spesifikasi Lengkap Mirrorless Fullframe Terbaru dari Canon Seri EOS R5 dan R6, Bisa Rekam Sampai 8K
Devi mengungkapkan modus yang digunakan para germo atau pelaku penjaja prostitusi anak ini menjerat korbannya yang masih belia dengan modus pacaran.
Setelah berhasil memacari para korbannya yang masih lugu, dengan berbagai bujuk rayu pelaku pun memperdaya korban agar mau melayani pria hidung belang.
Pelaku memanfaatkan aplikasi media sosial Me Chat.
Para germo ini mencari pria hidung belang yang tertarik menikmati tubuh anak gadis Pontianak di bawah umur yang masih belia.
“Hal yang membuat kita prihatin, pelaku yang menjerat korbannya untuk disajikan pada pria hidung belang ini juga masih belia dan berstatus pelajar," kata Devi, Sabtu (25/7/2020).
"Tidak hanya sebatas menjual, korbannya juga harus menjadi pemuas syahwat para pelaku,’’ ungkapnya menguak modus para germo anak gadis Pontianak di bawah umur yang terlibat sindikat prostitusi.
• Sule Buka-bukaan Usai Video Catherine Wilson Seperti Lagi Teler saat Hadir di Acara yang Dipandunya
Polisi berhasil mengungkap prostitusi anak bawah umur
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pontianak berhasil mengungkap sejumlah kasus terkait tindak pidana prostitusi gadis di bawah umur dalam sebulan terakhir.
Keberhasilan pihak kepolisian mengungkap bisnis esek-esek ini sebagian besar berawal dari laporan sejumlah orangtua di Kota Pontianak.
Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin saat menggelar konfrensi Pers di Mapolresta Pontianak, Jumat (24/7/2020).
"Dari 5 kasus yang ditangani, 4 di antaranya berawal dari laporan para orangtua. Dimana putrinya tidak pulang selama berhari-hari," terangnya.
Para orangtua tersebut kemudian membuat laporan orang hilang kepada pihak kepolisian.
‘’Kami bergerak, kita dalami melalui sarana komunikasi dan ada aplikasi," jelasnya.
• Spesifikasi Lengkap Mirrorless Fullframe Terbaru dari Canon Seri EOS R5 dan R6, Bisa Rekam Sampai 8K
"Tercatat sampai hari ini ada 5 laporan, 4 di antaranya itu dilakukan di beberapa hotel di Kota Pontianak dan 1 masih kami dalami,’’ tambahnya.
Kombes Pol Komarudin mengungkapkan kasus yang berawal dari laporan anak hilang tersebut, merupakan sindikat prostitusi anak di bawah umur.
Dimana para tersangka memanfaatkan keluguan dari korbannya.
Bahkan tersangka pertama memacari korbannya, kemudian dengan bujuk rayu tersangka berhasil membuat korbannya mau dijajakan di media sosial.
Setelah ada pria hidung belang yang tertarik dengan tawaran para tersangka di media sosial.
Maka para tersangka pun membujuk korban untuk melayani pria-pria tersebut.
• Kejari Tetapkan Satu Pejabat di Merangin Sebagai Tersangka Kasus Korupsi Baju Linmas
Hingga saat ini, pihaknya telah mengamankan 5 orang atas kasus tersebut, masing-masing berinisial MF, SY, NS, AJ, dan AN.
Sementara itu, terdata telah 3 orang menjadi korban dalam kasus ini.
Dimana satu di antaranya dinyatakan hamil.
‘’Ini yang menjual adalah pacarnya sendiri dengan tarif Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta rupiah sekali kencan."
Tersangka yang kita amankan 5 orang, 2 orang pacar korban, 2 rekan pelaku dan 1 merupakan pengguna jasa,’’ ujarnya.
Atas perbuatannya, para tersangka pun diancam dengan pasal 81 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014.
Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, serta Pasal 88 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Heboh Tarif Anak SD, SMP, dan SMA Masuk Jaringan Prostitusi Via Germo, Terkuak Cara Merekrutny
Editor: Moch Krisna