Efek Vaksin Corona, Saham Indofarma dan Kimia Farma Meroket Naik

Imbas vaksin corona bagi penyembuhan Covid-19, saham farmasi meroket tajam.

Editor: Heri Prihartono
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/3/2017).(KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG) 

TRIBUNJAMBI.COM - Imbas vaksin corona bagi penyembuhan Covid-19, saham farmasi meroket tajam.

Di antaranya saham dua anak usaha PT Bio Farma (Persero), yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melesat

setelah munculnya kabar kedua perusahaan tersebut akan menjadi distributor vaksin virus corona yang tengah dikembangkan Bio Farma dan Sinovac Biotech.

Melansir RTI Infokom, pada perdagangan sesi pertama Selasa (21/7) kemarin, saham PT Indofarma Tbk (INAF) melesat 24,9 persen dari posisi buka di 1.220 menjadi 1.505.

Tak Terima Dikirimi Bunga Halu, Barbie Kumalasari Ngamuk ke Jennifer Jill ; Eh Elu Kali yang Halu

Punya Kosmetik Kadaluarsa Jangan Dibuang Ya! Lebih Baik Didonasikan untuk Make Up Jenazah

Bongkar Peruntungan 12 Zodiak Besok, Kamis 23 Juli 2020: Gemini Kreatif, Cancer Buat Cemburu Orang

Investor asing tercatat telah memborong sebesar Rp468,4 miliar.

Sepanjang hari investor membukukan transaksi sebesar Rp138,37 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 96,15 juta saham.

Sementara harga saham anak usaha Biofarma lainnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 24,36 persen pada perdagangan kemarin dari posisi bukanya 1.400 menjadi 1.710.

Egianus Kogoya Tertangkap? 2 Anggota KKB yang Ditembak TNI Satu Diantaranya Diduga Sang Dedengkot

Dikunjungi Banyak Tamu, Wanita yang Melahirkan tanpa Hamil Ini Syok dan Alami Stres

BREAKING NEWS Polres dan Dinkes Tanjab Barat Mendadak Lakukan Rapid Test di Pelabuhan

Investor membukukan transaksi sebesar Rp378,56 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangakan sebanyak 378,56 juta saham. Perusahaan pun mencatatkan jual bersih sebesar Rp994,47.

Diharapkan, setelah lolos hasil uji klinis tersebut, vaksin Sinovac dapat segera diproduksi di dalam negeri. "Bio Farma di kalangan internasional, di dunia vaksin memang sangat terkenal dan dianggap mampu membuat dan melakukan uji klinis. Sangat mampu," jelasnya.

Arya menuturkan, beberapa negara mengajak BUMN kesehatan itu untuk bekerja sama. "Jangan heran, memang Bio Farma dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan," imbuh dia.

Ia menambahkan bahwa vaksin yang diterima Indonesia akan berbeda dengan vaksin-vaksin lainnya. "Vaksin Sinovac ini agak berbeda, bisa juga untuk beberapa jenis virus corona yang berkembang.Jadi dicoba di China juga sekarang. Ini lagi dalam proses percobaan," ucapnya.

Sementara Direktur Utama PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto mengatakan, vaksin Covid-19 diperkirakan akan mulai diedarkan pada Maret 2021.

“Vaksin virus corona buatan perusahaan China, Sinovac Biotech akan dijual di Indonesia.

Harganya masih belum diketahui, sedangkan waktu pendistribusiannya dijadwalkan pada Maret 2021,” tutur Arief melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/7).

"Kalau rencana awalnya paling cepat bisa diproduksi triwulan 1, sekitar Februari atau Maret. Mudah-mudahan kita bisa mulai di bulan itu juga," lanjut Arief.

Vaksin yang dikembangkan Bio Farma dan Sinovac Biotech adalah kandidat terdepan dalam upaya pengobatan virus covid-19. Vaksin itu telah memasuki uji coba fase III pada awal Juli dan menjadi salah satu vaksin yang akan memasuki uji coba tahap akhir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved