Bebaskan WNA yang Disandera Bandit Kongo, Kok Bisa Prajurit TNI Tak Menembak Peluru Satu Bijipun?
Kabar kesuksesan prajurit TNI dalam menyelamatkan korban penculikan tersebut pertama kali diterima oleh Komandan Static Combat Deployment (SCD)
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi prajurit TNI kembali berhasil jadi sorotan dunia.
Baru-baru ini Sejumlah prajurit TNI kembali ukir prestasi hingga menjadi perbincangan dunia internasional.
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Konga XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) MONUSCO mengukir sejarah manis.
Hal tersebut setelah tentara kebanggaan Indonesia tersebut berhasil membebaskan seoran warga Amerika Serikat (AS) dari penculikan kelompok berbahaya.
Sarah, WNA asal negeri Paman Sam tersebut telah disekap selama 16 hari di sebuah desa bernama Ake Village, yang berjarak 10 kilometer dari Lulimba, Kongo.
• Peringatan Dini BMKG Rabu (22/7) - Cuaca Ekstrem Berupa Hujan PetirDisertai Angin Masih Terjadi
• Pengakuan Prilly Latuconsina Diejek Temannya Gegara Tak Pernah Hubungan Seks dengan Pacar: Parah!
• Viral di FB, Pria Ini Jual Rumah Sambil Carikan Jodoh Adiknya yang Janda Kembang di Kudus
• Nasib Tenaga Honorer dari 18 Lembaga yang Dibubarkan Jokowi Banyak Diberhentikan hingga di Mutasi
Sarah disandera oleh kelompok bandit Kongo yang kerap meresahkan warga sekitar wilayah tersebut.
Namun dengan sigap pasukan TNI yang diberi tugas untuk menjadi pasuka perdamaian PBB berhasil menyelamatkan Sarah.
Keberhasilan tersebut menjadi catatan manis bagi TNI dan Indonesia di mata dunia.
Kabar kesuksesan prajurit TNI dalam menyelamatkan korban penculikan tersebut pertama kali diterima oleh Komandan Static Combat Deployment (SCD) Lulimba Mayor Inf Yoni.
"Keberhasilan dalam penyelamatan diawali dengan diterimanya informasi dari chief dan MSF team kepada Komandan Static Combat Deployment (SCD) Lulimba Mayor Inf Yoni," ujar Komandan Satgas TNI RDB Kolonel Inf Daniel Lumban Raja dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Hebatnya, strategi yang digunakan pasukan TNI bukanlah menggempur tempat penyandraan korban dengan senjata penuh.
Melainkan dengan tindakan persuasif termasuk dengan pendekatan serta negosiasi yang akhirnya berbuah manis dengan dilepaskannya warga negara AS tersebut.
Tanpa gentar, pasukan TNI yang bertugas awalnya menuju markas kelompok tersebut hingga akhirnya bisa menjalin komunikasi dengan bandit-bandit Kongo.
Setelah dapat berkomunikasi, SCD Lulimba Satgas Indo RDB XXXIX-B Monusco bersama Regiment Commander FARDC, Commander Local Police dan Team MSF melaksanakan briefing untuk negosiasi akhir dalam rangka membebaskan sandera.