Bebaskan WNA yang Disandera Bandit Kongo, Kok Bisa Prajurit TNI Tak Menembak Peluru Satu Bijipun?
Kabar kesuksesan prajurit TNI dalam menyelamatkan korban penculikan tersebut pertama kali diterima oleh Komandan Static Combat Deployment (SCD)
Briefing tersebut untuk menentukan langkah yang digunakan oleh prajurit TNI yang bertugas untuk bisa menyelamatkan sandera.
Tak hanya itu saja, ada beberapa langkah yang juga disiapkan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi.
Pasalnya lawan atau kelompok yang menyandera WNA tersebut bukan kelompok sembarangan.
Bila salah langkah sedikit saja bisa berakibat fatal baik bagi pasukan TNI maupun sandera itu sendiri.
Namun pasukan TNI yang bertugas lebih mendahulukan tindak persuasif dengan kelompok bandit tersebut.
Untungnya, negosiasi tersebut menghasilkan jalan keluar bagi kedua belah pihak hingga akhirnya kelompok bandit bersedia melepaskan WNA tersebut.
"Satgas Indo RDB berperan penting dalam memastikan situasi keamanan terkendali dengan melaksanakan pengamanan ring luar guna mem-back up dan mengambil tindakan apabila terjadi situasi genting dalam proses terjadinya negosiasi sandera yang terjadi di desa Ake tersebut," kata dia.
Meski berhadapan dengan tiga orang bersenjata AK-47, anggota TNI yang bertugas melakukan negosiasi pun tak gentar sedikitpun.
Hingga kabar terakhir diberitakan, kondisi korban WNA asal AS yang disandera kini telah dalam kondisi yang stabil dan langsung mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara intensif.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Menegangkan, Hadapi 3 Bandit Kongo Bersenjata AK-47, Prajurit TNI Tak Gentar Hingga Berhasil Selamatkan WNA yang Telah Diculik 16 Hari, Begini Kronologinya!
(*)