Pohon Jengkol Pak Mak Diacak-acak Beruang, Pak Sudir Bertemu Beruang Jarak 10 Meter

Suara raungan keras yang diduga itu didengar bukan hanya satu orang. Semua orang yang menyadap karet mendengarnya.

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Lantaran beruang berkeliaran di kebun, warga Dusun II Desa Sungai Gedang, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, belum berani menyadap karet.

Warga yang berlokasi di perbatasan Jambi-Sumatera Selatan itu tak berani ke kebun karena ada hewan buas berkeliaran.

• Kronologi Lengkap Tragedi Acara Lamaran Jadi Klaster Covid-19 Baru, Tambahan Terbanyak di Boyolali

• Jumlah Infeksi Covid-19 di Indonesia Lamapui China, Ini Perbedaan Mendasar Antar Dua Negara

Hewan buas yang diduga Beruang itu, beberapa hari terakhir kerap menampakan diri ke warga.

Kepala Dusun II, Aguscik, mengatakan dirinya belum berani pergi ke kebun.

"Pas kita dan warga lain sedang menyadap karet sekira pukul 09.00 WIB, terdengar suara beruang meraung. Dan kita suami istri lari dari lokasi. Terus, sorenya warga lain, Pak Awi juga memiliki pengakuan dikejar oleh beruang itu dengan jarak 10 meter. Pak Awi langsung pulang," katanya. Senin (20/7)

Suara raungan keras yang diduga berasal dari beruang itu memang didengar bukan hanya satu orang.

Tetapi semua warga yang menyadap karet mendengar suara raungan.

• Tahanan Polda Jambi Meninggal Diduga Dianiaya Anggota, Dirresnarkoba: DIsebabkan Penyakit Jantung

"Pak Sudir juga bertemu dengan berjarak 10 meter, dengan posisi beruang itu sedang berada di atas pohon. Warga lain Pak Mak mak ni, hari Jumat di kebunnya ada di pohon jengkol yang sudah lapuk di koyak-koyak, dia cari semut, madu," ungkapnya.

Sebelumnya, memang ada kabar munculnya beruang, tetapi tidak seramai seperti sekarang ini.

Beruang itu muncul beberapa hari terakhir dan terlihat aktif di sekitaran lokasi hingga meresahkan warga.

• Begini Reaksi dan Jawaban Richard Kyle saat Ditanya Soal Hubungannya Dengan Jessica Iskandar

Sampai sekarang warga sekitar, termasuk dia, belum berani untuk masuk ke kebun untuk menyadap karet.

"Kurang berani mau masuk termasuk saya juga," katanya.

"Yang jelas jumlah memang bervariasi setiap warga yang melihat pasti warga langsung menyelamatkan diri," ujarnya.

• Kronologi Lengkap Tragedi Acara Lamaran Jadi Klaster Covid-19 Baru, Tambahan Terbanyak di Boyolali

• Begini Reaksi dan Jawaban Richard Kyle saat Ditanya Soal Hubungannya Dengan Jessica Iskandar

Kepala Desa Sungai Gedang, Agus Kuswanto, membenarkan di desanya masih dihebohkan adanya hewan buas yang berjumlah lebih dari satu ekor itu.