Kisah Reynhard Sinaga Bakal Dibuat Film, Orang Indonesia yang Perkosa 136 Pria dan Hebohkan Inggris

TRIBUNJAMBI.COM - Masih ingat dengan mahasiswa asal Indonesia yang kualiah di Manchester, Inggris dan buat negara Ratu Elizabeth itu gempar karena aksinya.

Dia adalah Reynhard Sinaga, pelaku kasus pemerkosaan terbesar di Inggris, kisah hidupnya akan difilmkan.

Pria asal Indonesia itu menyita perhatian publik dunia karena lebih dari 100 orang menjadi korbannya.

BBC Two baru-baru ini akan mengeksplorasi kejahatan mengerikan Reynhard Sinaga, pemerkosa yang paling produktif dalam sejarah hukum Inggris.

Sinaga membius dan memperkosa 136 korban, bahkan lebih banyak melakukan pelecehan seksual, antara tahun 2015 dan 2017 di Manchester.

Sinaga kelahiran Indonesia akan secara rutin memangsa korban sendirian di luar klub malam, menawarkan mereka untuk kembali kepadanya dengan janji pesta atau tempat tinggal.

Dia kemudian membius mereka sebelum memperkosa mereka, sering merekam video serangan, membual tentang eksploitasi di WhatsApp pada hari berikutnya dan menjaga 'piala' dari korbannya.

Pada 6 Januari 2020, Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan minimal 30 tahun.

Sekarang, sebuah film BBC baru - Predator: The Conviction Of Reynhard Sinaga - diatur untuk mengeksplorasi kejahatan pemerkosa berantai.

BBC mengatakan tentang film dokumenter itu: "Dalam konteks pencarian korban yang sedang berlangsung, banyak dari mereka telah maju sejak hukuman Sinaga diumumkan tahun ini, film BBC Two baru ini akan menceritakan kisah investigasi polisi yang dilakukan dengan teliti yang dibuka. dua tahun sebelum membawa pria yang digambarkan oleh penuntut sebagai pemerkosa paling produktif dalam sejarah hukum Inggris, ke pengadilan. "

Disutradarai oleh Liza Williams yang ditunjuk oleh BAFTA, film dokumenter ini akan "memeriksa psikologi dan membuat predator seksual yang unik dan canggih" dan "menyoroti pertanyaan-pertanyaan yang lebih luas tentang pengalaman pemerkosaan pria" yang disebut saluran sebagai "salah satu dari" kejahatan berat yang paling sedikit dilaporkan di Inggris. "

Masalah ini baru-baru ini dieksplorasi dalam drama BBC Michaela Coel I May Destroy You, yang berkaitan dengan masalah persetujuan dan kekerasan seksual.

Dalam seri ini, karakter Kwame diserang secara seksual oleh seorang pria yang ditemuinya di Grindr dan berjuang untuk tampil ke depan.

Penampakan Penjara Reynhard Sinaga 

Penampakan foto penjara Reynhard Sinaga ternyata sangat besar sekaligus seram. 

Pasalnya, penjara Reynhard Sinaga menjadi markas tahanan bagi penjahat terkeji dan paling berbahaya di Inggris. 

Bahkan saking seramnya penjara Reynhard Sinaga itu dijuluki Rumah Monster yang sudah ada sejak tahun 1594.

Reynhard Sinaga merupakan pria 37 tahun asal Indonesia yang melakukan pemerkosaan berantai dan tindak kejahatan seksual di Inggris. 

xKasus Reynhard Sinaga disebut sebagai kasus pemerkosaan terburuk dalam sejarah Inggris.

Reynhard Sinaga dipenjara seumur hidup sejak Januari 2020 lalu karena dakwaan 136 kasus pemerkosaan dan 23 pelanggaran seksual lainnya.

• Harga Cash Rp90 Juta, Berlian Residence Tawarkan Kredit dengan Sistem Syariah

• Inilah Empat Shio Beruntung Besok, Senin Pahing 20 Juli 2020, Cek Peruntungan Shio Milikmu

• Penduduk Miskin di Kota Naik Jadi 10,41 Persen, Komoditi Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

Semua tindakan pelanggarannya  itu dilakukan dalam kurun waktu 2,5 tahun.

Sebelumnya, Reynhard mendekam di Penjara Strangeways sejak hari pertama masa hukumannya.

Namun, seperti dikutip dari Kompas.com, dirinya dipindahkan ke Penjara Wakefield di West Yorkshire sejak 19 April 2020.

Dikutip dari TribunStyle.com artikel 'Reynhard Sinaga Pemerkosa Berantai Asal Indonesia', berikut beberapa foto penjara Reynhard Sinaga dan fakta sejarahnya :

1. Dijuluki Rumah Monster

Wakefield merupakan rumah tahanan bagi penjahat terkeji dan paling berbahaya di Inggris.

Lantaran banyaknya pelanggar dan pembunuh berbahaya termasuk kejahatan seksual ditahan di sana, penjara tersebut dijuluki 'Monster Mansion' atau 'Rumah Monster'.

2. Dibangun tahun 1594

Dilansir dari Wikipedia, Penjara Wakefield awalnya dibangun sebagai rumah koreksi pada 1594 silam.

Sebagian besar bangunan penjara saat ini berasal dari zaman Victoria.

3. Markas tahanan kejahatan kelas kakap

Wakefield awalnya diperuntukkan bagi para pelaku kejahatan tidak serius untuk memperbaiki sikap mereka.

Penjara tersebut kemudian ditetapkan sebagai penjara dispersal pada tahun 1966.

Kini, Wakefield berubah fungsi menjadi penjara bagi para pelaku kejahatan kelas kakap, termasuk pelaku kejahatan seksual.

4. Penjara Tertua 

Wakefield juga merupakan penjara dispersal tertua yang masih beroperasi di Inggris.

Situs lambaga hukum resmi Inggris, justice.gov.uk, menyebutkan penghuni Penjara Wakefield adalah para penjahat yang divonis hukuman pidana kurungan di atas lima tahun.

5. Penjara dengan Keamanan Maksimum

'Rumah Monster' ini merupakan penjara dengan keamanan tinggi untuk pria yang biasanya dalam kategori keamanan A dan B, seperti dikutip dari keterangan tertulis situs tersebut.

Selain itu, rumah tahanan Wakefield termasuk satu dari delapan penjara dengan keamanan maksimum di Inggris.

Dalam laporan tahunannya, Dewan Pengawas Independen mengatakan banyak dari 750 narapidana berada dalam kategori risiko tertinggi dan sebagian besar dari mereka adalah pelanggar seksual yang serius.

Siapa Reynhard Sinaga?

Dilansir dari The Guardian, Reynhard Sinaga disebut lahir pada 1983 di Jambi, dengan tinggi sekitar 170 Cm.

Dia datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat dia berumur 24 tahun, dan tinggal selama 10 tahun hingga dia ditangkap pada 2 Juni 2017.

Selama 10 tahun itu, Reynhard disebut dengan bantuan biaya dari ayahnya yang dilaporkan merupakan seorang bankir.

Selain membayar biaya kuliah, sang ayah disebut membiayai apartemen Reynhard di Montana House, tempat di mana dia mengintai calon korbannya.

Sebuah rekaman CCYV memperlihatkan ketika Reynhard Sinaga meninggalkan apartemennya untuk memburu korban.

Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup dalam kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, dengan korbannya adalah pria. 

Teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, menyebut si "Predator Setan" sebagai sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal.

"Dia baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," ujarnya.

Dipanggil Rey, Reynhard Sinaga tidak pernah menceritakan tentang keluarganya di mana dia juga punya dua saudara, atau masa kecilnya.

Dia juga disebut tidak pernah menyembunyikan orientasi seksualnya, dengan terlihat di Canal Street maupun Gay Village.

Teman-temannya mengaku, mereka sama sekali tidak tahu jika Reynhard menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.

Selama ini, kata mereka, Reynhard Sinaga akan menyombongkan diri dengan mendekati pria "heteroseksual", di mana dia kemudian menuduh mereka memerkosanya.

Dalam percakapan WhatsApp bertanggal Juli 2015 yang dipaparkan di pengadilan, Reynhard Sinaga menyebut bahwa teman sekamarnya sudah pindah.

Temannya itu kemudian berseloroh dengan bercanda, bahwa pada nantinya, si "Predator Setan" bakal mendapatkan teman baru setiap harinya.

Reynhard Sinaga membalas dengan menunjukkan seorang pria yang diyakini adalah korban terbarunya.

"Hahaha, yang kau maksud ini?" katanya.

• Dapat Bantuan dari Sumbar, Tenaga Medis RSUD Raden Mattaher akan Diuji Swab

• Deretan Mobil MVP Dengan Bajet Mulai Rp 200 Jutaan, Avanza, Wuling Cortez hingga Ertiga

• Harga Mobil Seken Daihatsu Xenia 2020, Mulai Rp 50 Juta Sesuai Tahun, Simak Spesifikasinya

Teman itu mengungkapkan, Reynhard Sinaga begitu tertutup terkait siapa saja yang sudah dia ajak ke dalam apartemennya.

Hingga pada Januari 2015, dia sempat menunjukkan korbannya, remaja 19 tahun, yang kala itu sempat bertengkar dengan pacarnya.

Teman tersebut menuturkan, selama ini dia tidak pernah melihat bagian dalam kamar Reynhard Sinaga karena dia akan beralasan "terlalu kotor".

Reynhard Sinaga kemudian menempuh studi di Universitas Manchester dari Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi.

Kemudian pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada ilmu Geografi Manusia, di mana dia tidak menyelesaikannya.

Dia sempat menyerahkan tesisnya berjudul Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester.

Tesis itu diajukan pada Agustus 2016.

Tetapi, Reynhard Sinaga dinyatakan gagal, sehingga dia diminta untuk memperbaikinya.

Seorang teman perempuan Reynhard Sinaga mengatakan, si terdakwa sempat mengira dirinya sebagai Peter Pan karena merasa lebih muda dari usia aslinya.

"Dia narsis dan bersikap naif untuk segala sesuatunya," ujar si teman perempuan.

Reynhard Sinaga disebut bakal menjalani hidupnya di dunia maya.

Gambar terakhir diambil pada 1 Juni 2017, hari di mana Reynhard Sinaga ditangkap, unggahan terakhirnya adalah dia memakai filter telinga pink dan kacamata. (*)