Human Interest Story

Restia Guru di Tanjab Timur Buat Terobosan Belajar di Masa Pandemi, Belajar Tak Lagi Membosankan

Siswa sekolah Dasar (SD) di Tanjabtim masih melaksanakan belajar di rumah, seorang guru membuat terobosan agar belajar tidak membosankan.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Abdullah Usman
Restia Diah Utami, salah satu guru di Kabupaten Tanjabtim memperkenalkan program pembelajaran baru yang diharapkan tidak membosankan bagi siswa yang diberi nama Big Book (Buku Besar). 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Siswa Sekolah Dasar (SD) di Tanjabtim masih melaksanakan belajar di rumah, seorang guru memanfaatkan pelatihan bersama tanoto untuk membuat terobosan agar belajar tidak membosankan. 

Restia Diah Utami, salah satu guru di Kabupaten Tanjabtim memperkenalkan program pembelajaran baru yang diharapkan tidak membosankan bagi siswa yang diberi nama Big Book (Buku Besar).

Berbekal dari hasil pelatihannya bersama program pintar Tanoto Foundation, akhirnya dirinya mencoba menerapkan pembelajaran Big book kepada siswa didiknya, yang merupakan siswa SD.

Menurutnya, Big Book adalah buku yang berukuran besar, berisikan gambar yang jelas disertai dengan cerita pada setiap gambar. 

Pria 45 Tahun di Banyuwangi Nekat Nikahi Anak 12 Tahun, Orang Tua Kandung Lapor Polisi

Pilkada Serentak Jadi Momen Untuk Menguji Kepedulian Calon Kepala Daerah Menanggulangi Covid-19

Warna pada gambar sangat jelas dan tulisan huruf pada setiap cerita juga jelas, serta berukuran cukup besar agar para siswa SD dan MI dapat membacanya dengan jelas.

Lanjutnya, menggunakan media cerita bergambar kepada anak didiknya, guna menghindari kebosanan pada anak dirinya teringat dengan pelatihan yang diajarkan oleh Tanoto Foundation untuk kelas awal dengan menggunakan Big Book alias buku besar.  

"Harapannya Big Book ini dapat terus dimanfaatkan untuk pembelajaran literasi kelas awal, terutama ketika siswa sudah mengalami kebosanan belajar," ujarnya.

Lanjutnya, dalam menggunakan media buku besar tersebut dapat dimulai dari pembelajaran literasi kelas awal, mulai dari mengenal kata, memahami kata, sampai memahami kalimat. 

“Big Book bekas pelatihan kita manfaatkan untuk pembelajaran dari rumah bersama orang tua dan anak anaknya, sistemnya bergantian,” jelasnya. 

Restia mengaku untuk mengajarkan Big Book tidak mudah di masa pandemi, apalagi membuat Big Book tidak mudah, sehingga harus disampaikan secara jelas, seperti alur cerita, maupun teknik menggambar.

“Idenya sebenarnya sederhana, mengajak anak dan orangtuanya belajar bersama, melalui kata-kata singkat dan gambar yang besar,” tukasnya.

Ia mengaku hal ini menjadi pengalaman pertama baginya untuk mengajarkan pembelajaran membaca di kelas awal, apalagi di masa pandemi.

“Saya mendapatkan pengalaman baru, yang belum pernah saya lakukan sebelumnya,” ungkapnya. 

Anak Eka Tjipta Pendiri Sinar Mas Group Gugat 5 Kakak Tirinya, Harta Warisan Ratusan Triliun

Sempat Dilarang, Sekarang ASN Sudah Dibolehkan Melaksanakan Perjalanan Dinas

Sementara itu, Gusfa Maya Sari salah satu orang tua siswa menuturkan, dengan adanya pembelajaran melalui Big Book cukup disambut baik. Melihat media pembelajaran berupa buku besar yang di dalamnya terdapat gambar dan tulisan yang saling berkaitan. 

“Anak saya jadi tertarik belajar, gambar dan tulisan harus menarik agar siswa lebih tertarik dengan media pembelajaran big book,” pungkasnya. (usn)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved