Virus Corona

Satu Unit Alat Rapid Test Buatan Indonesia Cuma Dibanderol Rp 75 Ribu, Unggul Dari Produk Impor

Di Indonesia sedang dibuat alat tes cepat atau rapid test produksi dalam negeri. Satu unit alat rapid test buatan dalam negeri harganya Rp 75.000.

Editor: Rahimin
FITRI R
Prof. Mulyanto Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora, Kota Mataram NTB, menunjukkan RI-GHA Covid19 , sebuah alat rapid tes buatannya. Rapid tes dengan harga murah Rp 75.000 per bijinya. Siapapun bisa melakukan rapid tes sendiri dengan cepat, karena dalam jangka waktu 15 menit kita sudah mendapatkan hasilnya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Di Indonesia sedang dibuat alat tes cepat atau rapid test produksi dalam negeri.

Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) Hammam Riza, alat ini unggul secara kualitas dan harga dibandingkan produk impor.  

Satu unit alat rapid test buatan dalam negeri harganya Rp 75.000.

Hal itu disampaikan Riza saat peluncuran alat rapid test dalam negeri, RI-GHA, di kanal Youtube Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (9/7/2020).

"Harga per tes kit Rp 75.000. Jadi setengah dari HET (Harga Eceran Tetap). Dengan kualitas yang tidak kalah. Malah mungkin lebuh unggul dari kualitas produk impor," kata Riza.

Kronologi Kawanan Rampok Ditembak Polisi, Bawa Kabur Rp 50 Juta Milik Mantan Kades Rantau Tipu

Jembatan Gantung Tiba-tiba Putus, Elisa Yang Ditandu Karena Sakit Jatuh ke Sungai dan Meninggal

Makan Lobster Berdua, Sandiaga Uno Tertawa Dengar Sindirian Pedas Susi Pudjiastuti, Sentil Jokowi?

Riza menambahkan, alat rapid test buatan dalam negeri tersebut telah melalui serangkaian tes akurasi sehingga layak digunakan.

Bahkan, meski memiliki tingkat sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi, produk tersebut terus diuji agar lebih sempurna.

Selain itu, lanjut Riza, RI-GHA dikembangkan sesuai strain virus corona yang menyebar di Indonesia.

ILUSTRASI Petugas pemilu di Sarolangun menjalani rapid test untuk memastikan tidak ada penyebaran Covid-19 saat Pilkada serentak Desember mendatang.
ILUSTRASI Petugas pemilu di Sarolangun menjalani rapid test untuk memastikan tidak ada penyebaran Covid-19 saat Pilkada serentak Desember mendatang. (Tribunjambi/Wahyu)

Dengan demikian ia memiliki tingkat kompatibilitas lebih tinggi daripada produk impor.

Untuk itu, ia meminta seluruh rumah sakit dan layanan kesehatan menggunakan alat rapid test produksi dalam negeri yang harganya lebih murah dan kualitasnya tak kalah dari produk impor.

"Semestinya tak ada lagi mental hazard untuk menggunakan produk buatan Indonesia. Harga kompetitif, kualitas bagus dan mudah didapat dengan diproduksi di dalam negeri," lanjut Riza.

Akhirnya Ahmad Dhani Beri Pengakuan Kenapa Maia Estianty Tersika Dulu, Suami Mulan: Jarang ke Club

Dulu Ditolak Cewek Karena Punya Motor Jupiter, Pria Ini Viral Sekarang Bisa Beli Mobil Ferrari!

Mayat Guru Ditemukan Dalam Kondisi Telanjang Dimasukkan ke Ember, Pelaku Ternyata Tetangga Korban

Hal senada disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengatakan, produksi perlengkapan tes cepat harus didukung.

"Perlu ada revolusi mental untuk kita bangga dengan produk dalam negeri kita dendiri. Kita mencintai produk dalam negeri sendiri dan kita bisa menggunakan secara penuh dengan percaya diri produk dalam negeri," kata Muhadjir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Mampu Produksi Alat Rapid Test, per Unit Harganya Rp 75.000", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved