Pria Ini Rela Habiskan Rp 58 Juta Hanya Untuk Membuat Masker Dari Emas, Hasilnya Begini
Pria asal India ini membuat masker yang berbeda dari yang dipakai sebagian besar orang. Ia mengenakan masker dari emas.
TRIBUNJAMBI.COM - Masker merupakan barang yang penting. Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini.
Penggunaan masker juga dianjurkan dalam protokol kesehatan. Gunanya untuk mencegah penularan virus corona.
Sekarang ini, banyak orang-orang menggunakan masker dengan bermbagai motif. Model maskerpun bermacam-macam, ada masker bedah hingga masker yang terbuat dari kain.
Namun, pria asal India ini membuat masker yang berbeda dari yang dipakai sebagian besar orang. Ia mengenakan masker dari emas.
Pengusaha bernama Shankar Kurhade ini mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk pembuatan masker emasnya. Dilansir Straits Times, ia menghabiskan dana sekitar Rp 58 juta.
• Toko Emas di Jambi Dirampok, 2 Kg Emas Senilai Rp 2 Miliar Raib
• Ini Panduan Penggunaan Masker Yang Benar dari Gugus Tugas, Reisa: Sebelum Pakai Cuci Tangan Dulu
• Niat Susul Suami di Batam, Sundari Malah Lahiran di Dalam Kapal, Tim Gugus Tugas Covid-19 Ikut Bantu
Masker itu terbuat dari 60g emas asli yang bonafid. Dibutuhkan waktu 8 hari untuk membuatnya. Hasilnya, masker emas itu tampak sangat mewah.
"Ini masker tipis, ada pori-pori kecil yang membuat saya bernapas," ujarnya.
Meski ia bisa bernapas, Shankar mengaku ia tidak yakin semua uang yang ia keluarkan untuk pembuatan masker emas itu sepadan dengan efektivitasnya.

Rupanya, mengenakan barang-barang berlapis emas adalah kebiasaan Shankar.
Ia sering meninggalkan rumah dan mengenakan perhiasan emas tak kurang dari satu kilo, yang mencakup gelang, kalung, serta satu cincin untuk setiap jari di kedua tangannya.
Di sisi lain, India saat ini mewakili negara terparah ketiga oleh Covid-19, dengan lebih dari 697.836 kasus dilaporkan dan 19.700 kematian.
Masih Tidak Percaya Masker Ampuh Saring Droplet? Ahli Mikrobiologi Membuktikannya dengan Demonstrasi.
Seorang ahli mikrobiologi bernama Rich Davis melakukan demonstrasi sederhana untuk membuktikan seberapa ampuhnya penggunaan masker untuk menyaring droplets.
Rich Davis menjelaskan demonstrasinya dalam rangkaian cuitan di Twitter yang diunggah 26 Juni lalu.
Untuk demonstrasinya, Davis memegang kultur agar di depan wajahnya. Ia kemudian bersin, bernyanyi, berbicara, dan batuk di depan kultur agar itu.
Untuk satu set pertama, Davis mengenakan masker. Untuk set kedua, Davis tak menggunakan masker sama sekali.
Setelah selesai, Davis kemudian membiarkan kultur itu mengembangkan bakteri yang berasal dari droplet atau tetesan pernapasannya.
Jika ada koloni bakteri, ada indikasi droplet dari mulit Davis mendarat di kultur agar itu. Hasilnya terlihat jelas ada perbedaan yang besar dalam jumlah droplet yang mendarat di plat itu.
Davis juga menunjukkan keefektifan jarak pada penyebaran tetesan. Ia berdiri pada jarak dua kaki, empat kaki, dan enam kaki dari plat kultur dan batuk dengan keras selama 15 detik dengan dan tanpa masker.
Jarak enam kaki sangat mengurangi adanya bakteri, tapi masker masih tampak lebih efektif dalam semua kasus.
Kepada Buzzfeed, Davis mengatakan demonstrasi ini tidak menunjukkan perbedaan antara jenis masker.
Dalam thread Twitter-nya, Davis menekankan yang ia lakukan itu adalah sebuah demonstrasi, bukan eksperimen.
Selain itu, ini hanyalah seukuran satu sampel dan COVID-19 adalah virus, bukan bakteri.
Namun, Davis menyakini demonstrasi ini "pada dasarnya sama" dengan jenis masker lainnya (termasuk N95, buatan sendiri, katun, dll).
• Sempat Tak Restui Ahok Menikahi Puput Nastiti Nathania Purnama Terlihat Buka Hati, Foto Ini Buktinya
• Cerita Lengkap Pendaki Hilang saat Tidur di Tenda dan Ditemukan Lemas Tak Berbusana Dekat Mata Air
• Download Lagu MP3 Sholawat Gambus Nissa Sabyan Terbaik, Ada Video Spesial Aisyah Istri Rasulullah
Karena pada dasarnya demonstrasi itu menunjukkan ada droplet yang keluar ketika kita ketika bicara, bernyanyi, bersin dan batuk, dan masker dapat memblokir sebagian besar droplet itu.
Davis juga menyampaikan di cuitannya ada beberapa titik data tertentu yang dapat kita simpulkan dari demonstrasi, meskipun tidak secara eksplisit menunjukkannya.
Sebagai contoh, CDC telah menyatakan COVID-19 menyebar "terutama" melalui tetesan pernapasan seperti di atas.
Jadi kita dapat menyimpulkan masker kemungkinan besar akan memblokir tetesan virus itu juga.
Jadi sementara demonstrasi ini bukanlah eksperimen yang kuat tentang berbagai jenis masker dan seberapa efektif mereka terhadap COVID-19, kita bisa mendapatkan banyak data visual tentang seberapa ampuh masker untuk mengurangi transmisi tetesan secara umum.
Bahkan masker kain buatan sendiri akan lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali.
Singkatnya, Davis merekomendasikan masker wajah dan pelindung wajah harus menjadi bagian dari menjaga gaya hidup bersih, termasuk mencuci tangan atau bersin ke tisu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demi Lindungi Diri dari Virus Corona, Pria di India Habiskan Rp 58 Juta untuk Buat Masker dari Emas