Staycation
Bagus Bagi Pesepeda, Ini Kota yang Beri Kemewahan dan Kenyamanan Bagi Pengendara Sepeda
Bagi warga yang menetap diluar Kota Amsterdam, seperti Volendam misalnya, sepeda tetap menjadi kendaraan utama mereka.
TRIBUNJAMBI.COM - Bersepeda memang selalu menyenangkan dan kembali booming. Meski pun begitu ada kota-kota yang menyediakan kemewahan dan kenyamanan tersendiri bagi para pesepeda.
Pertengahan September 2018 di salah satu kamar Whatever Hotel, sebuah hotel mewah di Dam Square yang berada di pusat Amsterdam, Belanda.
Jam tangan sudah menunjukkan waktu pukul 05.00 waktu setempat.
Masih cukup pagi di Amsterdam. Jika di Jakarta matahari bahkan belum memancarkan sinarnya, ketika itu sinar mentari sudah menyilaukan mata begitu bangun pagi di W Hotel, Amsterdam.

Lantaran mentari kembali muncul, saya bergegas menuju lobi W Hotel dan menemui Toni, salah satu pegawai hotel.
Tarif menginap per malam di hotel tersebut € 303 atau sekitar Rp 5,2 juta. Sore sebelumnya, saya sudah bertemu, sekaligus meminta Toni untuk menyiapkan sepeda.
• Pilihan Sepeda Lipat Mulai Rp 1 Jutaan - Pacific, Polygon, Element hingga United
• Demam Sepeda Pernah Terjadi Sejak 1890-an, Begini Sejarahnya, Sampai Jadi Simbol Kemandirian Wanita
Harga sewa sepeda di hotel yang berada persis dibelakang Royal Palace (Istana Kerajaan) Belanda tersebut €6 (Rp 90 ribu) per hari.
"Jika sudah selesai bersepeda, boleh dibawa kembali ke hotel, atau jika tidak memungkinkan, letakkan sepeda dimanapun, nanti kami yang mengambil," pesan Toni.
Jadilah, pagi itu saya bersepeda melintasi sebagian kecil jalanan di Amsterdam. Tidak ada tujuan pasti.

Saya hanya ingin merasakan nyamannya gowes sepeda di Amsterdam.
Begitu pedal mulai digowes, kemewahan bersepeda disana begitu terasa. Tak perlu gengsi naik sepeda!
Selama bersepeda, saya banyak bertemu ratusan pegawai kantoran yang modis, harum mewangi dan rapi --seperti pegawai yang memakai jas dan dasi-- hingga mahasiswi berparas cantik.
• Mau Beli Sepeda? Ini Tips Membeli Sepeda dan Kenali Jenis Sepedanya
Banyak pula remaja trendi bersepatu Vans yang menggowes sepeda. Mereka tidak malu menggowes sepeda.
Tidak jarang pula saya bertemu pasangan mesra di jalanan yang sama-sama menggowes sepeda dan saling berbincang renyah.
Sambil terus mengayuh sepeda, para pesepeda di Amsterdam sering melengkapi diri dengan kacamata dan earphone yang selalu menempel di telinga.

Mumpung masih pagi, saya memutuskan berkeliling ke tempat-tempat yang tidak terlalu jauh dari hotel. Takut nyasar!
Hanya di sekitar Dam Square dan sekitarnya saja sambil melihat sebagian kanal yang membelah Kota Amsterdam. Rasanya begitu nyaman bersepeda di Amsterdam.
Menggowes sepeda di Amsterdam juga tidak perlu khawatir ditabrak pengendara kendaraan bermotor atau mobil.
• Begini Cara Merawat Sepeda Motor di Era New Normal dari Sinar Sentosa
• Lengkap, Daftar Harga Sepeda Gunung yang Lagi Banyak Dicari, dari Rp 1 Jutaan hingga Puluhan Juta
Hampir di semua ruas jalan utama, selalu saja ada jalur sepeda.
Amsterdam seolah begitu memanjakan goweser. Di banyak tempat-tempat publik, selalu ada sepeda dan parkirannya.
Amsterdam hanyalah salah satu kota dunia yang begitu ramah pada pesepeda dan sepeda.

Selain ibukota Negeri Belanda itu, kota ramah sepeda lain di dunia berada di Copenhagen (Denmark), Utrecht (Swiss) dan Sevilla (Spanyol), serta Bordeaux (Perancis).
Kota-kota itu telah 'merevolusi' diri menjadi kota ramah sepeda.
Lima kota tersebut bahkan pernah diganjar penghargaan sebagai kota terbaik paling akomodatif terhadap pengayuh sepeda dari Copenhagenize Index pada 2013.
Copenhagenize merupakan perusahaan konsultasi dan komunikasi yang mengkhususkan diri dalam segala hal yang berhubungan dengan bersepeda.
Dikutip dari Kompas.com, Amsterdam bahkan telah menambah zona aman bagi para pesepeda sepanjang 30 kilometer sejak 2013.
Bertambahnya jalur ini, jelas memperlambat 'ritme' hidup kota, tapi sekaligus berdampak pada bertambahnya tingkat keamanan dan kenyamanan warganya.

Bersepeda dengan suasana santai, menyenangkan, dan sebagai arus utama dapat Anda temukan di Amsterdam.
Dan, Amsterdam merupakan satu-satunya kota di Bumi ini yang memiliki spot-spot bersepeda paling banyak. Dimanapun saya berada selama di Amsterdam, pesepeda selalu saja ada.
Cinta Sepeda
Warga disana sangat mencintai bersepeda.
Ade Sinaga (39), warga Medan, Sumatera Utara, yang sejak 2014 menetap di Amsterdam, mengatakan, sepeda sudah wajib dimiliki setiap orang.
Kemanapun perginya didalam kota, warga Amsterdam biasanya akan bersepeda.

Ade Sinaga juga bersepeda setiap kali beraktifitas. Ketika harus pulang ke rumah di malam hari pun, sekitar pukul 23.00 waktu setempat, Ade tidak pernah ketakutan dan khawatir.
"Di Amsterdam ini sangat aman. Mau naik sepeda jam berapa pun ya aman," kata Ade Sinaga yang sesekali menjadi pemandu warga Indonesia.
Bagi warga yang menetap diluar Kota Amsterdam, seperti Volendam misalnya, sepeda tetap menjadi kendaraan utama mereka.
• Rp 50 Juta, Mengapa Sepeda Lipat Brompton Bisa Laris di Pasaran dan Diburu? Begini Sejarahnya
Dari rumah, cerita Ade Sinaga, warga Volendam akan menggowes sepeda hingga ke halte bus kota, atau stasiun kereta. Sesampainya di halte atau stasiun, sepeda tinggal dikunci di parkiran sepeda.
Selalu saja ada parkiran sepeda di sekitar halte atau stasiun, sekalipun itu di pedesaan.
Tidak hanya jalur sepeda saja, fasilitas penunjang lainnya bagi para pesepeda juga dibuat sangat baik seperti rantai dan rak sepeda, hingga beberapa penyimpanan sepeda yang dijaga (fietsenstalling).

Bersepeda di Amsterdam adalah pengalaman yang menyenangkan dan sangat berkesan.
Namun perlu diingat, Amsterdam merupakan kota yang sangat sibuk. Anda harus mematuhi setiap saran yang diberikan perusahaan penyewaan sepeda pilihan Anda.
Penting juga untuk menyesuaikan jok dengan tipe tubuh Anda, mempelajari dasar-dasar bersepeda, dan menemukan rute yang cocok untuk Anda.
Misalnya, jika ini pertama kalinya Anda bersepeda di tempat umum, sebaiknya mulai berlatih secara perlahan di Vondelpark.
Tur dengan pemandu adalah cara terbaik untuk mempelajari cara bersepeda di wilayah ibu kota.
Selama tur, dikutip dari Holland.com, ada seorang pakar yang selalu siap memberikan jawaban atas pertanyaan apapun dari Anda yang berhubungan dengan sepeda.

Hanya, jangan mencoba untuk mengikuti kebiasaan bersepeda para penduduk lokal, terutama ketika jam-jam sibuk.
Sebagian besar warga Belanda telah bersepeda sepanjang hidupnya. Jadi tidak terlalu aneh bila Anda melihat seseorang yang bersepeda santai melewati lampu merah.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mewahnya Gowes Sepeda di Amsterdam, Salah Satu Kota Dunia yang Ramah pada Pesepeda dan Sepeda