Berita Kerinci
Anak Usia Dua Tahun di Kerinci Menderita Radang Otak, Butuh Bantuan Dermawan
Saat ini kondisi putri pasangan M Alim (30) dan Agnisa (30) belum mampu untuk berjalan dan berbicara. Aktivitasnya hanya bisa tiduran saja dan...
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Alisha Nur Alim anak berumur 2 tahun 7 bulan, warga Desa Lolo Gedang, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, saat ini hanya bisa terbaring kaku di tempat tidurnya. Ia butuh bantuan karena sakit radang otak dan lumpuh otak yang dideritanya 7 bulan terakhir.
Saat ini kondisi putri pasangan M Alim (30) dan Agnisa (30) belum mampu untuk berjalan dan berbicara. Aktivitasnya hanya bisa tiduran saja dan semua perlu bantuan sang ibu atau orang lain.
Sebelumnya Nur selalu menjalani terapi dirumah sakit menggunakan BPJS dan tempat praktek terapi lainnya. Tetapi sekarang tidak sesering dulu lagi, dikarenakan terkendala biaya. Nur seharusnya menjalani terapi 3 kali seminggu.
• Peringati Hari Bhayangkara ke-74 Kapolresta Jambi Beri Penghargaan Warga yang Gagalkan Aksi Jambret
• Rp 1,97 Miliar Dana Bantuan Parpol di Jambi akan Cair Akhir Juli, PDIP Dapat Paling Besar
• Tewas Dibunuh Ayah Karena Hutang, Ternyata M Sempat Berencana Buat Masker untuk Dijual
Sehari-hari disamping honor, Bapak Nur (M.Alim) bekerja serabutan sebagai petani diladang milik orang lain, dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Ibu Nur (Agnisa) mengatakan, bahwa Nur sejak lahir tidak ada tanda-tanda, hanya saja anaknya tersebut tumbuh dengan cepat dan berbeda dengan anak-anak sebayanya. Seperti sudah bisa berbicara dan berjalan pada usia 10 bulan.
Agnisa bercerita, sakit yang diderita anaknya itu bermula pada saat Nur masih berumur 2 tahun. Saat itu, Nur tidak mau lagi untuk makan dan minum susu. Ia pun langsung dilarikan menuju Rumah Sakit (RS) untuk mendapatkan perawatan.
Setelah dua hari dirawat belum juga menunjukkan perubahan. Pihak keluarga berkonsultasi dengan dokter untuk membawa Nur berobat ke RS Padang, Sumbar.
"Kalau diagnosa dokter, anak kami ini terkena radang otak (ensefalitis) dan lumpuh otak (celebral palsy), jadi seluruh badannya kaku," ujar Agnisa dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (1/7/2020) siang.
Setelah mendapat perawatan selama tiga bulan di RS Padang, dokter mengatakan kondisi kesehatan radang otak Nur membaik. Dokter menyampaikan sisa Ensefalitis yang ditinggalkan maka tubuh Nur mengalami kekakuan seperti bayi, jadi perkembangannya juga lebih lamban.
Ketika di RS Padang Nur juga telah dilakukan photo otak atau rekam gelombang otak. Hasilnya kiri kanan otaknya terjangkit. Maka untuk penyembuhan Nur harus menjalani terapi secara rutin, minum obat yang teratur.
Katanya, karena keterbatasan biaya, sekarang Nur hanya bisa menjalankan terapi sekali seminggu. Sementara setiap dua bulan harus ke Padang untuk mengambil Obat, setahun sekali juga harus rekam otak, dan lima tahun sekali harus photo otak (MRI).
Disamping melakukan terapi dan pengobatan, saat ini orang tuanya juga berusaha untuk membelikan sepatu orto, yang harus dimiliki oleh anak penderita penyakit ini, agar kaki sang anak tidak bengkok atau tetap lurus.
Saat ini kedua orang tua Nur pun hanya bisa pasrah karena ekonomi keluarga yang serba terbatas.
• Mantan Rektor UIN Jambi dan Tiga Saksi Lainnya Dikonfrontir dalam Persidangan
• Dua Pembobol Gereja di Penyengat Rendah Ini Dibekuk Polsek Telanaipura Saat Pesta Miras
Mereka berharap empati dan kepedulian pemerintah dan para dermawan agar dapat mengulurkan bantuan guna membatu kondisi buah hatinya tersebut.
Yang berkenan membantu Nur, bisa kontak langsung ke Nomor Rekening Bank Orang Tuanya yang bisa digunakan untuk penyaluran bantuan : BANK BRI Cabang Sungai Penuh Nomor Rekening : 555801007831531 An : MUHAMAD ALIM, dan setiap transfer Bisa di Konfirmasi ke Nomor HP : (085218411551).