Terungkap, Sosok Anak Muda Mantan Kariawan Google yang Mampu Salip Kekayaan Jack Ma

Tak disangka, ternyata seorang mantan karyawan Google ini mampu menyalip harta kekayaan Jack Ma.

Editor: Heri Prihartono
businessweek
Jack Ma 

TRIBUNJAMBI.COM - Tak disangka, ternyata seorang mantan karyawan Google ini mampu menyalip harta kekayaan Jack Ma.

Ternyata anak muda tersebut merupakan CEO Pinduoduo.

Per Minggu (28/6/2020), pria yang terbilang masih muda ini memiliki total nilai kekayaan 44,2 miliar dollar AS, atau berada di posisi nomor 2 setelah CEO Tencent Holdings Ma Huateng yang juga dikenal sebagai Pony Ma, yang saat ini diketahui nilai kekayaannya sebesar 54 miliar dollar AS.

Jelang MotoGP 2020 Bergulir, Saingan Terberat Marc Marquez Alami Kecelakaan Serius

Deretan 10 Negara Sepi Penduduk yang Bayar Mahal Pendatang agar Tetap Tinggal

Kronologi 4 Tahanan Polsek Kabur setelah Naik ke atas Plafon, Tahanan Lain Histeris

CEO Pinduoduo, Colin Huang
CEO Pinduoduo, Colin Huang ((Fortune))

Sementara saat ini Jack Ma, yang telah mengundurkan diri dari posisi CEO Alibaba dan tengah fokus pada kegiatan filantropis memiliki nilai kekayaan sebesar 43,3 miliar dollar AS.

Lonjakan kekayaan Huang sendiri disebabkan oleh harga saham Pinduoduo yang mengalami peningkatan hingga 300 persen tahun lalu.

Hal tersebut juga membuat Huang yang merupakan mantan pegawai Google mampu mempersempit selisih kekayaannya dengan pendiri sekaligus mantan bos Google yang kekakayaannya sebesar 64,3 miliar dollar AS dan Sergey Brin dengan kekayaan 62,6 miliar dollar AS.

Selain itu, kekayaan Huang juga sudah melampaui nilai kekayaan bos Google lainnya, Eric Smichdt.

Dikutip dari CNBC, Pinduoduo merupakan perusahaan e-commerce China yang terdaftar di bursa saham AS. Meski tak begitu terkenal di luar China, Pinduoduo merupakan salah satu pemain besar di jajaran e-commerce China selain Alibaba dan JD.com.

Kesuksesan Pinduoduo dilatarbelakangi oleh model belanja online yang berbeda dengan e-commerce lain. Melalui Pinduoduo, konsumen bisa melakukan social shopping, alias berbelanja bersama dengan kerabat melalui link barang belanjaan yang dikirimkan melalui sebuah grup belanja.

Galang Dana, Ahok Lelang 19 Baju Batik yang Dikenakan saat Sidang Kasus Penistaan Agama, Cek Disini

Ini Rute Menuju Pasar Angso Duo Jambi yang Berdiri Sejak Abad 18

Sejarah Pasar Angso Duo Jambi, Berawal dari Pasar Meja Batu di Abad 18

Semakin banyak orang membelanjakan produk dalam tautan yang sama, maka semakin rendah harga barang tersebut. Hal tersebut pun mendorong kian banyak orang yang mengirimkan tautan atau link mengenai barang yang mereka belanjakan kepada teman ataupun saudara melalui media sosial.

Setiap barang yang ingin dibeli pun memiliki jumlah minimal orang untuk bisa memenuhi syarat pembelian. Jika jumlah tersebut tidak terpenuhi dalam 24 jam, maka pembelian dalam jumlah grup tersebut dibatalkan, dan orang yang telah berkomitmen untuk membeli dan melakukan pembayaran bakal dikembalikan dananya.

Namun demikian, opsi untuk bisa membeli barang dengan harga di atas pembelian secara berkelompok jga bisa dilakukan.

Saat ini, 100 persen pendapatan Pinduoduo berasal dari layanan marketplace online. Dengan demikian, komisi yang didapatkan PDD berasal dari penjualan di paltformnya, juga, iklan yang ditayangkan.

Di sisi lain, pesaingnya, Alibaba dan JD.com, meski sebagian besar pendapatan mereka dari e-commerce, namun keduanya memiliki bisnis lain yang berkembang seperti cloud computing.

Meski sumber pendapatan Pinduoduo lebih sedikit, namun pertumbuhan pendapatan e-commerce yang berdiri pada tahun 2015 tersebut sangat pesat. Pada Desember lalu. Pinduoduo tercatat memiliki pendapatan sebesar 10,79 miliar yuan atau sekitar 1,55 miliar dollar AS.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved