Antisipasi Karhutla, PT LAJ dan PT Wanamukti Wisesa sudah Siapkan Personel Sarpras
Jambi mulai bersiap menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini. Sejumlah instansi pemerintah daerah, telah merapatkan barisan
Kemudian sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan terhadap warga masyarakat sekitar hutan dan perusahaan perkebunan maupun kehutanan terus diintensifkan.
“Antisipasi dini karhutla di Jambi saat ini terus ditingkatkan melalui pemantauan kawasan-kawasan rawan karhutla, termasuk di kawasan hutan dan lahan gambut. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi sudah memasang dua unit kamera pemantau (CCTV) di lokasi rawan karhutla, yaitu di Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam dan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londrang, Kabupaten Tanjungjabung Timur. Selain itu patroli terpadu dan pemantauan hotspot (titik panas) juga mulai diintensifkan,” kata Gubernur Jambi, Fachrori Umar, pekan lalu.
Satu di antara kawasan hutan yang mendapat prioritas dalam pencegahan karhutla di Jambi, yakni kawasan hutan dan lahan gambut. Luas hutan dan lahan gambut di Jambi yang sangat rawan karhutla di Jambi mencapai 617.562 hektare (ha).
Hutan dan lahan gambut tersebut tersebar di Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat, Sarolangun, Merangin dan Kota Jambi.
Sebagai informasi, karhutla di Provinsi Jambi, tahun lalu, menyebabkan kerusakan hutan hingga 157.137 ha. Sekitar 101.418 ha atau 64% kebakaran hutan di Jambi terjadi di kawasan hutan dan lahan gambut. Karhutla di Jambi tahun lalu terjadi pada pada seluruh penggunaan kawasan hutan dan lahan. Baik itu kawasan hutan tanaman industri (HTI), perkebunan sawit, hak pengelolaan hutan (HPH), lahan restorasi ekosistem, konservasi dan hutan lindung.
Sementara itu Kepala BPBD Jambi, Bachyuni Deliansyah, mengatakan telah menghubungi para kepala daerah tingkat II terkait kesiapsiagaan karhutla.
"Hingga kemarin (25/06) sudah ada dua kabupaten yang menyatakan kesiapsiagaannya menghadapi karhutla. keduanya adalah Batanghari dan Muarojambi. Atas dasar itulah sesuai aturan maka Jambi sudah bisa menaikkan status kesiapsiagaan menjadi siaga darurat karhutla," jelasnya.
Sejumlah perusahaan kehutanan yang telah melakukan berbagai persiapan antisipasi karhutla tahun ini, di antaranya PT Lestari Asri Jaya (LAJ) dan PT Wanamukti Wisesa (WW).
General Manager PT LAJ dan PT WW, Widyarsono mengatakan persiapan yang dilakukan kedua perusahaan mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.32 Tahun 2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Personel Tim Penanganan Kondisi Darurat (TPKD) dari PT LAJ dan WW telah dibekali kompetensi dalam mengendalikan karhutla, dilengkapi sarana dan prasarana (sarpras) seperti alat dan mobil pemadam, menara pantau, dan radio komunikasi.
Perusahaanya juga memantau cuaca harian yang dirilis oleh BMKG untuk tetap waspada serta membuat peta rawan karhutla untuk pengawasan intensif area-area yang rawan.
Selain itu, dalam hal kewaspadaan dan penanganan karhutla, kedua perusahaan telah berkoordinasi dengan KLHK, Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup Jambi, Polri, Polda Jambi, Polres Tebo, TNI, Manggala Agni dan perusahaan lain di sekitar perusahaan.
Saat ini TPKD tengah intensif melakukan simulasi karhutla dan inspeksi rutin sarpras. Hal ini dilakukan agar mengasah kemampuan penanganan tim.
Gubernur Jambi berharap, semua perusahaan perkebunan dan kehutanan lainnya, dapat melakukan persiapan antisipasi seperti yang dilakukan PT LAJ, agar potensi munculnya karhutla di Provinsi Jambi, bisa ditekan seminimal mungkin. (*)
• Kisah Shoko Tendo Begitu Tragis, Padahal Anak Bos Mafia Yakuza, Tubuhnya Sering Memar dan Berdarah
• Ramalan Zodiak Selasa 30 Juni 2020, Penuh Asmara dan Cinta dan Rahasia yang Perlu Anda Ketahui
• 38 Anak Buah John Kei Ditahan, 4 Orang Serahkan Diri Takut Ada Serangan Balik Dari Kelompok Nus Kei