Ahok Ngaku Gaji di Pertamina Cukup Besar Rp 170 Juta, Lebih Enak Jadi Gubernur Besar Pengaruhnya

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Basuki.

Editor: Rahimin
instagram agan harahap
Foto Ahok pakai baju pertamina 

TRIBUNJAMBI.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini sudah tidak lagi menjabat sebagai  Gubernur DKI Jakarta Basuki.

Namun, walau tidak menjabat lagi sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, ia diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

Gaji yang diterimanya lebih besar dibanding saat Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.

Tjahaja Purnama alias Ahok tak sungkan menyebutkan berapa besar gajinya kini sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Dalam siaran langsung Instagram @kickandyshow, Sabtu (27/6/2020) malam, Ahok secara terbuka menyebutkan gajinya sebagai Komut Pertamina cukup besar dibandingkan saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Muncul ke Publik, Putri Cantik John Kei Kaget Apa Yang Sudah Dilakukan Papanya

Sebelum Verifikasi Faktual, Penyelenggara Pilkada di Tanjab Timur Harus Rapid Test

Kronologi 80 Warga Nigeria Keroyok 4 Anggota Polisi di Jakarta Barat, Ini Masalah Sebenarnya

Sebagai Komut Pertamina, dia mendapatkan gaji Rp 170 juta per bulan. "Kalau gaji, gedean komisarislah. Jauh (dibanding sebagai gubernur). Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar dia.

Namun, Ahok mengaku bahwa lebih enak menjadi gubernur atau kepala daerah, jika ukurannya adalah pengaruh dan kewenangan.

Menurut dia, keuntungan menjadi gubernur tak lain karena bisa menolong orang banyak. "Jadi gubernur lebih enak karena bisa menolong orang banyak," kata Ahok dalam siaran langsung Instagram itu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Dia mengemukakan, saat menjadi gubernur dia memiliki dana operasional sebesar Rp 3 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat miskin, langsung ke rekening mereka masing-masing.

Bantuan diutamakan untuk menyelesaikan masalah ijazah yang ditahan sekolah karena adanya tunggakan pembayaran sekolah.

Bahkan dana operasional gubernur itu bisa bertambah jadi Rp 4 miliar jika tak memiliki wakil gubernur.

"Saya punya dana operasional Rp 3 miliar langsung dibagi ke warga miskin ke rekening dia masing-masing. Kalau tanpa gubernur bisa Rp 4 miliar," ungkapnya.

Berbeda halnya ketika menjadi Komut Pertamina. Dana operasional semacam itu tidak dimiliki.

Di India Bayi Perempuan Lahir Tanpa Kaki dan Tangan, Ternyata Alami Mengalami Sindrom Tetra Amelia

Kecewa Pasien Covid-19 Kelaparan hingga Meninggal, Keluarga Ambil Paksa Jenazah dari Rumah Sakit

Dibayar Rp 50 Juta Setiap Episode, Ternyata Komedian Tukul Arwana Punya Kerajaan Bisnis Mengejutkan

Tetap Komisaris Utama

Ahok tetap menjabat sebagai komisaris utama Pertamina di tengah perombakan direksi dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 12 Juni 2020u.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved