Puluhan Tamu Positif Corona, Warga Satu Desa Panik Pengantin Meninggal Mendadak Setelah Menikah
Warga desa panik karena seluruh penduduk di desa itu menghadiri pesta pernikahan pengantin yang meninggal dunia.
TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona kini masih menjadi masalah serius di berbagai negara.
Sejumlah Pemerintah pun mulai melarang untuk adanya kerumanan atau kegiatan yang membuat berkumpulnya orang banyak guna mengantisipasi kasus virus corona lebih banyak lagi.
Sayangnya, kebijakan pemerintah itu tak sedikit diikuti aturan oleh banyak orang.
Seperti baru-baru ini, warga satu desa panik setelah seorang pengantin pria meninggal satu hari setelah pernikahannya pada 17 Juni lalu.
Tidak hanya itu, 30 orang tamu yang menghadiri pernikahan tersebut positif terinfeksi virus corona.
• 27 RW Zona Merah Covid-19 di Jakarta Diterapkan Pembatasan Sosial
• PROMO JSM ALFAMART 26 Juni - 2 Juli 2020, dari Susu hingga Minyak Goreng Lengkap
• Utang Pemerintah ke PLN Tak Sengaja Terbongkar, Awalnya Bahas Soal Tarif Listrik dari PLN Melonjak
• Link jambi.siap-ppdb.com untuk PPDB Jambi SMA dan SMK, Lengkap 11 Kabupaten Kota
Warga desa panik karena seluruh penduduk di desa itu menghadiri pesta pernikahan pengantin yang meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi di India.
Pengantin pria yang menyelenggarakan acara pernikahan di wilayah Patna, bekerja di Gurgaon.
Pada 15 Juni, dia datang dari Gurgaon menggunakan kendaraan pribadi dan langsung menuju ke tempat pernikahan di Naubatpur Patna.
Berdasarkan keterangan para penduduk desa, pengantin pria mengalami sakit bahkan ketika upacara pernikahan dilaksanakan.
Namun, prosesi pernikahan itu tetap berlangsung dan pengantin pria beserta istrinya diantar pulang ke rumah mereka.
Pada sore hari, pasca akad nikah itu, acara resepsi pernikahan besar digelar.
Banyak sekali tamu undangan yang datang untuk memenuhi undangan tersebut.
Keesokan harinya, kondisi pengantin pria semakin memburuk dan dia dibawa ke pusat kesehatan pemerintah setempat yang berlokasi di Paliganj.
Karena kondisinya tak menunjukkan perbaikan, dia dipindah ke All India Institute of Medical Sciences di Patna.
Namun, dia malah pingsan ketika kendaraan yang mengantarnya baru sampai di gerbang masuk tempat perawatan itu.