Virus Corona di Jambi
Empat Pasien Corona di Sarolangun Membaik, Bambang: Jika Dua Kali Swab Negatif Boleh Pulang
Kabar terakhir, kurang lebih dua bulan selama perawatan pasien sudah mengalami perkembangan dan semakin membaik, dokter masih memantau para pasien.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Saat ini masih ada empat pasien positif corona dalam perawatan di RSUD Sarolangun.
Kabar terakhir, kurang lebih dua bulan selama perawatan pasien sudah mengalami perkembangan dan semakin membaik, dokter masih memantau para pasien.
"Dokter tetap melakukan pemantauan pasien dan memeriksa para pasien. Insya Allah akan dievaluasi untuk meningkatan pengobatan," kata Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Sarolangun dr Bambang, Kamis (25/6/2020).
• Kasus Importasi Tekstil, Empat Pejabat Bea Cukai Batam dan Satu Pengusaha Dijebloskan ke Penjara
• Ini Penyebab Air Laut Berwarna Biru, Karena Sebuah Partikel
• Disbunnak Sebut Sawit Jadi Penopang Perekonomian Masyarakat Muarojambi Saat Pandemi, Ini Alasannya
Menurutnya, perawatan para pasien tidak secara intensif. Tetapi selama ini hanya dengan memberikan asupan gizi, vitamin, dan suplemen tambahan.
Pihaknya masih melakukan itu semua sesuai aturan dan SOP dalam penanganan.
Jika untuk masalah makanan tambahan atau ingin berlebih juga diperbolehkan, namun sesuai protap.
"Jika mereka ingin berlebih boleh, pihak rumah sakit sesuai protap dan kondisi pasien, tidak lebih dari itu. Jadi kalau mereka punya darah tinggi, dak mungkin pula dikasi menu yang sama dengan yang tidak darah tinggi, tetap pada anjuran dokter spesialis dan sesusi SOP," katanya.
Ia menjelaskan juga, untuk kondisi keempat pasien positif sudah dilakukan swab terakhir. Jika mereka dua kali swab menunjukan hasil negatif, maka mereka diperbolehkan pulang.
"Kalau mereka dua kali swab negatif baru mereka boleh pulang," katanya.
Ia mengharapkan agar para keluarga pasien mengikuti protap yang dijalankan di rumah sakit masing-masing. Pengobatan pasien akan dijalankan sesuai SOP yang berlaku.
"Keluarga jangan cemas, kita akan berusaha semaksimal mungkin, kalok pun nanti timbul permasalahan akan kita perbaiki supaya pasien cepat sembuh. Dan kita serahkan pada dokternya supaya cepat sembuh," ucapnya.
Sememtata itu, Asisten I Setda Sarolangun, Arif Ampera jika terkait perawatan, bahwa tiga dari empat pasien itu sudah kurang lebih sudah dua bulan masa perawatan.
Tentu dengan waktu dua bulan tersebut ada kecemasan tersendiri dari pihak keluarga pasien.
Sedangkan untuk mengetahui kondisi pasien, pihak keluarga tidak boleh berkontak langsung dengan pasien, kecuali perawat dan dokter.
Untuk itu, mengatasi kecemasan keluarga kata Arif untuk mengarahkan pihak keluarga untuk berkomunikasi langsung dengan perawat atau dokter yang menangani pasien.
"Keluarga yang mau menghubungi langsung kepada pasien tentu tidak bisa, karena sesuai protap. Ya, kan terbatas tidak bisa kontak langsung, jadi nanti keluarga pasien menemui perawat jaga dan mengarahkan dokter yang menangani tersebut," kata Arif.