Kisah Mahasiswa Tega Bunuh Terapis, Uang Kuliah dari Orang Tua Dipakai Untuk Pijat Plus-plus

Peristiwa pembunuhan yang cukup menggemparkan terjadi di Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Editor: Rahimin
(surabaya.tribunnews.com/firman rachmanudin)
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus. 

Yusron mengaku mengenal korban melalui media sosial Twitter yang menawarkan layanan pijat. Setelah mendapat kontak, terjadilah kesepatan pelayanan pijat dilakukan di rumah kontrakan yang ditinggali oleh Yusron.

Ia mengaku sudah sekitar lima kali menyewa terapis pijat plus-plus panggilan. "Jarang, 4 sampai 5 kali, Pak," kata Yusron, dikutip dari Surya.co.id.

Uang yang digunakan Yusron untuk membayar layanan pijat tersebut berasal adalah uang SPP yang diberi orang tuanya.

Sosok Yusron dikenal sebagai pemuda yang gampang emosi dan sering melawan orang tua.

Mahasiswa di Surabaya jurusan Teknik Sipil pembunuh wanita terapis pijat panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja.
Mahasiswa di Surabaya jurusan Teknik Sipil pembunuh wanita terapis pijat panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. (ist)

Penemuan Korban

Korban dihabisi sekitar pukul 23.00 WIB setelah sempat adu mulut. Dilaporkan Tribun Jatim, polisi menemukan sejumlah luka di sekujur tubuh korban.

Terdapat empat luka sayatan di leher di bagian bawah telinga, selain itu, ditemukan pula luka sayatan di bagian jari tangan kiri.

Tak hanya itu, Ditemukan pula luka bakar di bagian telapak hingga pergelangan kaki kanan.

Pelaku sempat berencana untuk membakar jasad korban menggunakan kompor, namun hal itu urung dilakukan karena tersangka takut apinya membakar rumah.

Sementara itu, Reni Agustiawan, selaku saksi mata mengatakan mayat Monik ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.

Jasad Monik ditemukan dalam sebuah kardus tempat wadah kulkas yang terletak di sebuah kamar. Warga sekitar baru mengetahui temuan mayat itu pada Rabu (17/6/2020) pukul 09.00 WIB.

Sempat Kabur ke Mojokerto

Setelah membunuh korban, pelaku sempat kabur ke rumah bibinya di Mojokerto. Namun, polisi berhasil melacak pelarian pelaku setelah berkoordinasi dengan kepolisian Mojokerto.

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, mengatakan pihak keluarga sangat kooperatif dalam kasus ini.

"Keluarga tersangka juga kooperatif sehingga kami dapat mengungkap kasus ini lebih cepat," kata Hartoyo, dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Tio, Surya.co.id/Firman, TribunJatim/LuhurPambudi, Kompas.com/DeriAgriesta)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Mahasiswa di Surabaya Nekat Bunuh Terapis Pijat Plus-plus Langganannya, Dipicu Cekcok Tarif

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved