Pembunuhan Terapis Pijat Plus

KRONOLOGI Pembunuhan Monik (26) oleh Mahasiswa Surabaya, Jasad Dimasukkan Kardus

Berikut ini kronologi pembunuhan di Surabaya dengan korban terapis pijat plus-plus. Awalnya dia berkenalan dengan pemilik akun twitter @Massage...

Editor: Duanto AS
Ist
Ilustrasi pembunuhan sadis (gambar manekin) 

TRIBUNJAMBI.COM, SURABAYA - Pembunuhan sadis terjadi di Surabaya. Mengapa mahasiswa tersebut tega membunuh terapis pijat bernama Monik (26)?

Informasi yang dihimpun Surya.co.id (Tribun Network), tersangka M Yusron Virlangga (20), tinggal di rumah kontrakan Jalan Lidah Kulon RT 03 RW 02, Lakarsantri, Surabaya.

Berikut ini kronologi pembunuhan di Surabaya dengan korban terapis pijat plus-plus. 

Mahasiswa Pakai Duit Kuliah untuk Pijat Plus-plus lalu Bunuh Monik (26), Mayat Dalam Kardus

Bukan Dukung Menantu Presiden Jokowi, Partai Demokrat Putuskan Usung Kader PDIP, Plt Wali Kota Medan

dokter Tirta Curhat tentang Mental Healt Akibat Bullying, Kalau Saya Bunuh Diri Gimana

Awalnya dia berkenalan dengan pemilik akun twitter @MassagePandawa, pada Selasa (16/6) sore.

Sekitar pukul 18.00 WIB, korban Oktavia Widyawati alias Monik (33) asal Jalan Ciliwung, Surabaya datang ke rumah tersangka.

Korban memberikan layanan jasa pijat selama 45 menit yang dimulai pukul 19.30 WIB.

Di sela-sela pijat, korban menawarkan layanan jasa plus-plus kepada tersangka.

Jasa bayar pijatnya Rp 900.000.

Hanya di0ral s3ks, tapi minta tambahan uang Rp 300.000.

Pelaku tidak mau.

Uang yang dipakai membayar jasa layanan pijat adalah uang SPP.

Akhirnya terlibat cekcok mulut.

Mahasiswa Surabaya jurusan Teknik Sipil selaku pembunuh wanita terapis panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja.
Mahasiswa Surabaya jurusan Teknik Sipil selaku pembunuh wanita terapis panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. (Kolase SURYA.co.id/Luhur Pambudi/Firman Rachmanudin)

Korban berteriak-teriak dan minta tolong.

Tersangka Yusron panik lalu mengambil pisau lipat.

Tersangka awalnya membekap mulut Monik, tapi tak mampu.

Yusron mengaku takut digerebek warga akibat teriakan korban.

Sekitar pukul 23.00 WIB sempat terjadi cekcok mulut.

Setelah itu korban ditusuk pakai pisau lipat sebanyak empat kali dan mengenai leher bawah telinga.

Setelah memastikan korban tewas, tersangka Yusron memasukkan jasad Monik ke kardus.

Ia berencana membakarnya menggunakan kompor portable.

Rencananya jasad korban akan dibakar sampai berabu.

Karena takut apinya membakar rumah, tersangka mematikan kompor portable yang digunakan membakar korban.

Kaki kanannya saja yang terkena luka bakar.

Kabur ke rumah bibi

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus. ((surabaya.tribunnews.com/firman rachmanudin))

Setelah menghabisi korban, tersangka Yusron melarikan diri ke rumah bibinya di Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Yusron sebelumnya menelepon ibunya dan menceritakan peristiwa tersebut.

Yusron diamankan tanpa perlawanan.

Keluarga Yusron kooperatif sehingga penangkapan tersangka lebih cepat.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pembunuhan Terapis Plus-plus di Surabaya Hingga Tertangkapnya Yusron di Ngoro, Mojokerto

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Wanita Dalam Kardus, Korban Berprofesi Tukang Pijat Panggilan

Tidak ada Satu Artis yang Datang Melayat ke Jenazah Komedian Ini, Malah Diantar Ratusan Driver Ojol

Pevita Pearce Ucapkan Ulang Tahun untuk Alleia, Bikin Ariel Noah Tersipu Malu

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved