Berita Nasional

Kapal Induk AS Wajib Hati-hati Karena China Punya Senjata Pembunuh Kapal Induk yang Mengerikan

Kapal Induk AS Wajib Hati-hati Karena China Punya Senjata Pembunuh Kapal Induk yang Mengerikan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Via Kontan
ILUSTRASI. Beberapa pesawat dari Carrier Air Wing 5 terbang dalam formasi di atas kapal induk milik Angkatan Laut USS Ronald Reagan di Laut Cina Selatan pada 9 Oktober 2019. Ini terjadi hanya sehari setelah Angkatan Laut AS mengumumkan telah mengkarantina seluruh aw 

TRIBUNJAMBI.COM - Sudah tidak bisa terelakkan buruknya hubungan dua negara, antara Amerika Serikat dengan China.

Kondisi hubungan Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas, bahkan sampai di wilayah Laut China selatan.

Militer AS mengirim tiga kapal induk ke perairan dekat China, sebuah langkah yang jarang terjadi.

Data Dari YLBHI Ada 28 Kebijakan Pemerintahan Jokowi Berkesan Otoriter, Ini Daftarnya

7 Tahun Proyek Sport Center Mangkrak, Dewan Sebut Pemda Tanjab Barat Kurang Niat

Terdakwa Penyiram Air Keras Dituntut Ringan, Novel Singgung Tanggung Jawab Presiden Jokowi

Aksi pengumpulan kapal induk di perairan dekat China ini dipandang sebagai peringatakan keras bagi Beijing.

Pakar militer China mengatakan pada hari minggu bahwa langkah AS tersebut merupakan tindakan mengekspos kembali politik hegemoniknya di wilayah tersebut.

Ia mengingatkan China dapat menangkalnya dengan mengadakan latihan militer dan menunjukkan kemampuan dan tekadnya untuk menjaga integritas teritorialnya.

Apalagi China memiliki senjata pembunuh kapal induk seperti rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26.

Mengutip Global Times, Senin (15/6), tiga kapal induk AS yakni USS Theodore Roosevelt, USS Nimitz dan USS Ronald Reagen, bersama dengan kapal perang dan pesawat tempur lainnya, tengah berpatroli di perairan Indo-Pasifik, seperti dilaporkan Associated Press pada hari Jumat.

Kapal Induk Theodore Roosevelt
Kapal Induk Theodore Roosevelt (Kompas.com)

Pengerahan kapal induk AS ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan AS terkait covid-19, undang-undang keamanan Hong Kong dan Laut China Selatan.

Sebelumnya ketiga kapal induk tersebut terkena dampak pandemi Covid-19 yang membuat AS tidak memiliki kapal induk yang beroperasi di wilayah pasifik barat selama lebih dari dua bulan.

Dengan mengerahkan kapal induk ini, AS berusaha menunjukkan kepada seluruh wilayah dan bahkan dunia bahwa itu tetap menjadi kekuatan angkatan laut yang paling kuat, karena mereka dapat memasuki Laut China Selatan dan mengancam pasukan China di pulau-pulau Xisha dan Nansha serta kapal yang melewati perairan terdekat.

NEWERA ala Odua Weston Jambi

Cerita Warga Lihat Pilot Pesawat Tempur Yang Jatuh Ditemukan Selamat di Semak

AS Kerahkan Kapal Perang, Kapal Perusak dan Jet Tempur di Laut China Selatan, Tantang Tiongkok?

Tuntutan Penyiram Air Keras Cuma Satu Tahun, Novel: Mau Dihukum 100 Tahun Pun Saya Tidak Untung

Sehingga AS dapat melaksanakan politik hegemoniknya, Li Jie, seorang pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times.

China dapat melawan langkah AS dengan meningkatkan kesiapsiagaan perangnya sendiri dan mengadakan latihan yang sesuai.

Latihan militer China ini mau mengatakan kepada AS bahwa China mampu dan bertekad untuk menjaga integritas teritorialnya, kata Li.

Pasukan angkatan laut dan udara dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cxhina telah mengusir banyak kapal perang AS yang secara ilegal memasuki perairan teritorial Tiongkok di lepas pulau Xisha dan Nansha di Laut China Selatan tahun ini, menurut pernyataan PLA.

Merasa Diintimidasi, Puluhan Waga Muaro Jernih Datangi Mapolsek Tabir Ulu

VIDEO: Detik-detik Pesawat Tempur TNI AU Jatuh Timpa Pemukiman Warga di Kampar Riau

Berapa Gaji & Tunjangan Jenderal Polisi di Indonesia? Golongan 1, II & III Serta Perwira Menengah

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved