Virus Corona
VIRAL Cerita Dua Perawat yang Berjuang Lawan dan Rawat Pasien Covid-19, Cinlok dan Putuskan Menikah
VIRAL Cerita Dua Perawat yang Berjuang Lawan dan Rawat Pasien Covid-19, Cinlok dan Putuskan Menikah
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi banyak orang masa di tengah pandemi ini merupakan kesulitan yang sangat dirasakan.
Namun bagi dua perawat ini, virus corona bisa memberikan berkah bagi mereka berdua.
Ya inilah kisah dua perawat asal China yang cinta lokasi hingga memutuskan menikah viral di media sosial.
Kedua perawat itu adalah Xie Nianye (26), seorang perawat di Rumah Sakit Tradisioal China dan Pengobatan Barat Zhenjiang, dan Zhang Hongtao yang juga bekerja sebagai perawat di Zhenjiang.
• Pria Ini Hasil Rapid Test Reaktif Hamil, Keluarga Marah-marah Minta Petugas Medis Jangan Main-main
• Pernah Alami Mimpi Melihat Ikan? Ini 6 Arti Mimpi Itu, Ada yang Identik dengan Pertanda Baik & Buruk
• Susah-Susah Disamarkan, Tapi Ketahuan Juga Identitas Putri Presiden Tiongkok Ini, Ini Faktanya
Awalnya, mereka bertemu di dalam bus menuju Wuhan pada 9 Februari.
Dalam 38 hari peperangan mereka melawan Covid-19, mereka saling membantu, saling menyemangati, dan saling merawat satu sama lain melewati hari yang berat.
"Dia wanita yang aktif dan kami ngobrol banyak hal selama perjalanan ke bandara. Saya tertarik akan kepribadiannya," ujar Zhang ketika menceritakan bagaimana pertemuan mereka terjadi.

• Pandemi Covid-19, LKP di Jambi Kursus Pelatihan secara Daring, Kita Mau Daftar Cukup dari Rumah Saja
• CARA Daftar Kartu Prakerja Via Situs Resmi www.prakerja.go.id Ikuti Langkah-Langkah Mendaftarnya
• Awalnya Senang, Tapi Lama-Lama Ngeri, Terus Dikirimin Pizza Oleh Orang Misterius
Setelah tiba di Wuhan, mereka hanya bisa berjumpa di pelatihan, ketika mengambil pasokan medis, dan ketika pergantian jam kerja. Entah bagaimana, mereka tiba-tiba memiliki perasaan saling memahami dan bergantung satu sama lain.
Xie terkadang menunggu Zhang setelah bekerja dan membuat camilan tengah malam untuk pria itu pada waktu dini hari.
Mereka juga kerap saling berbincang untuk melepas stress selama melawan virus. Setelah lebih dari 10 hari bersama, mereka sepakat untuk berpacaran pada hari kemenangan.
"Karena pertemuan itu, saya merasa bahagia dan memiliki motivasi yang tak ada habisnya pada hari-hari ini," kata Zhang kepada wartawan sambil mengingat hari-hari mereka yang pendek, tetapi manis.
Setelah mereka kembali ke Zhenjiang dari Wuhan, mereka mendaftarkan dokumen pernikahan pada 12 Mei, Hari Perawat Internasional, dan memutuskan untuk mengadakan upacara pernikahan pada 28 Mei.
Sambil bergandengan tangan, pasangan itu melangkah ke aula dan mereka bersumpah untuk saling mencintai sampai akhir.
Baca juga: Virus Corona Diperkirakan Muncul di Wuhan sejak Agustus 2019 "Pemandangan seperti itu telah terjadi dalam mimpiku ribuan kali, dan sekarang kau adalah pengantinku!" Kata Zhang saat mengakui cintanya padanya.
Beberapa orang mungkin berpikir pernikahan mereka adalah pernikahan kilat karena mereka membuat keputusan hanya setelah 38 hari berinteraksi di Wuhan.
Namun, Zhang menegaskan bahwa pernikahan mereka bukanlah pernikahan kilat.
Dia mengatakan bahwa setiap hari menghadapi hidup dan mati saat berjuang dalam satuan tugas Covid-19 terasa seperti setahun berjuang.
• Walau Kalah di MA, Ruben Tetap Pakai Nama Geprek Bensu Dengan Format Berbeda
• Anak Sulung Ahmad Dhani Diisukan Segera Menikah, Al Ghazali Serius ke Pelaminan Sama Alyssa Daguise
• Masa Pandemi Covid-19, Puluhan Pasangan Pengantin di Merangin Tetap Laksanakan Akad Nikah
Sepasang kekasih di Palestina menikah di tengah pandemi
Pasangan di Palestina tetap menikah di tengah penyebaran virus corona, tetapi turut melakukan langkah pencegahan.
Mempelai perempuan mengenakan gaun panjang berwarna putih, kemudian "mempersenjatai diri" menggunakan masker, begitu juga dengan suaminya.
Di tengah merebaknya virus yang mengakibatkan Covid-19, banyak acara publik yang terpaksa ditiadakan untuk meghindari kontak, termasuk pesta pernikahan.
Mereka yang nekat untuk tetap menggelar janji suci harus mengubah rencana mereka guna menghindarkan para tamu dari virus corona.
Baraa Amarneh dan suaminya, Imad Sharaf, memutuskan untuk menikah meski pun mempelai wanita berasal dari Bethlehem, pusat Covid-19.
Dilansir oleh AFP, Jumat (20/3/2020), sebagian besar dari 48 kasus penularan yang terjadi di Palestina tercatat di Region Bethlehem.
Sharaf mengatakan mereka memutuskan untuk tetap melangsungkan pernikahan tidak hanya karena mereka sudah merencanakannya selama berbulan-bulan.

• Prajurit TNI AD Kapten Cpn Vira Yudha, Korban Kecelakaan Helikopter MI-17 Meninggal Dunia
• Pria Ini Hanya Bisa Saat Melihat Ikan Arwana Rp 2 Juta Miliknya Digoreng sang Ayah
• Cerita Jenderal Moeldoko Tentang Sosok Pramon Edhie, Dulu Diarahkan Untuk Jadi Wakasad
Pria berusia 25 tahun itu juga ingin menunjukkan, agar warga Palestina bisa tetap melanjutkan meski terjadi wabah SARS-Cov-2.
Ucapan Sharaf merujuk kepada keputusan pemerintah kota tempat Yesus Kristus lahir untuk menerapkan lockdown. Setiap orang dilarang keluar selama dua pekan.
Sharaf, yang berasal dari desa dekat Hebron, sekitar 20 kilometer selatan Bethlehem, harus mengantongi izin khusus dari pihak berwenang.
Dia membutuhkan izin itu untuk menjemput pengantinnya, dan kemudian membawanya ke kampung halamannya lokasi pesta digelar.
Acara tersebut sedianya dihadiri bakal dihadiri puluhan tamu. Namun, mereka berimprovisasi dengan hanya dihadiri keluarga terdekat dan mengambil jarak aman.
"Karena kondisi penyebarannya, maka kami terpaksa melaksanakan pesta tanpa tamu. Dihadiri oleh keluarga saya dan keluarganya," papar Sharaf.
Dalam foto yang beredar, Amarneh tampak berjalan mengenakan gaun putih panjang berkerudung. Dia terlihat mengenakan masker.
Sharaf yang tampil dengan setelan hitam juga memakai masker, kacamata, dan sarung tangan. Amarneh kini harus menjalani isolasi selama 14 hari.
Tindakan itu harus dia ambil karena sudah meninggalkan wilayah lockdown, sehingga ada kekhawatiran jika dia terpapar virus corona.
Sharaf berkata dirinya tidak merpermalasahkan jika harus diam di rumah selama 14 hari. Malah, dia berujar akan menganggapnya seperti bulan madu.
"Kita berbicara tentang 14 hari. Saya tidak apa-apa jika harus menemaninya selama satu bulan atau bahkan lebih," ujar dia.
(TribunnewsWiki/Tyo/Kompas/Miranti Kencana Wirawan/Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tetap Menikah di Tengah Virus Corona, Pasangan di Palestina Ini Pakai Masker" dan "Cinlok di Wuhan Saat Hadapi Virus Corona, 2 Perawat Ini Menikah"
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul VIRAL Kisah Dua Perawat Cinta Lokasi saat Berjuang Lawan Covid-19, Akhirnya Putuskan Menikah,
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: