Kisah Militer RI
Bak Sosok Rambo, Aksi Prajurit Kopassus Ini Nekat Hadapi Banyak Musuh Hingga Lawan Ketakutan
Bak Sosok Rambo, Aksi Prajurit Kopassus Ini Nekat Hadapi Banyak Musuh Hingga Lawan Ketakutan
Bahkan satu persatu anggota Kopassus harus gugur diterjang timah panas Fretilin.
Melihat jika hanya bertahan saja maka bisa dibantai oleh Fretilin maka Letnan Poniman memerintahkan mundur.
• Petani Pinang dan Kelapa Lega, Harga Naik Pasca Lebaran Didukung Kebijakan New Normal
• Ancaman Kim Jong Un ke Trump Agar Tidak Mengikuti Urusan Negara Lain Jika Ingin Pilpres AS Aman
• Penyaluran Herbisida Dinilai Lambat, Candra: Petani Harus Paham Prosedur
Namun peluang para prajurit kopassus itu sangatlah kecil untuk lolos, berlari menuju bukit tersebut.
Hingga seorang prajurit berpangkat Prajurit Satu (Pratu) Suparlan mengajukan diri untuk menahan serangan Fretilin sendirian dan membiarkan teman-temannya untuk meloloskan diri.
Lantas Pratu Suparlan mengambil senapan mesin milik rekannya yang gugur, ia langsung maju sendirian menerjang 300 orang milisi Fretilin.
Fretilin pun tanpa ampun langsung menjadikan Pratu Suparlan sebagai sasaran utama, ia diterjang entah berapa peluru yang bersarang ditubuhnya.
Tembakan Fretilin itu dibalasnya dengan tembakan senapan mesin yang ia bawa hingga Pratu Suparlan sudah tak sanggup lagi berdiri karena luka-lukannya.
Belum selesai sampai disitu, mengetahui Pratu Suparlan sudah hampir tewas, puluhan Fretilin mengerumuninya dan memberikan tembakan di lehernya.

Namun sebelum ajal menjemput dengan sisa-sisa tenaga Pratu Suparlan mengambil granat dari kantongnya, menarik pin dan meloncat di kumpulan milisi Fretilin.
"Allahu Akbar..." pratu Suparlan berteriak untuk terakhir kalinya lantas ledakan keras terdengar dari granat tadi, pratu Suparlan gugur bersama para milisi Fretilin yang 'ikut diajak mati' oleh aksi nekat pratu Suparlan.
Pasukan bantuan segera tiba bersama sisa anggota Kopassus yang berlindung di celah bukit tadi mereka menyerbu para milisi Fretilin.
Para milis berhamburan ketika diserbu oleh TNI, mereka lari kalang kabut.
Pada malam hari setelah pertempuran selesai jumlah korban di pihak Kopassus mencapai 7 orang termasuk pratu Suparlan yang jenazahnya ditemukan dalam keadaan tak utuh.
Sedangkan pihak Fretilin jatuh korban sebanyak 83 orang dan sisanya ada yang ditangkap hidup-hidup.
Berkat keberaniannya Pratu Suparlan dinaikkan pangkatnya menjadi Kopda (Anumerta) dan tanda saja Bintang Sakti.