KJRI Jeddah Sebut Kemungkinan Umrah dan Ziarah Mungkin Dibuka September 2020, Tapi Belum Pasti
Saat ini, Arab Saudi memang telah memasuki masa pelonggaran kebijakan lockdown. Namun, pemerintah Arab Saudi juga menerbitkan aturan kewaspadaan.
TRIBUNJAMBI.COM - Peraturan larangan ibadah umrah dan ziarah, belum dicabut oleh Pemerintah Arab Saudi.
Penutupan sementara akses masuk ke Arab Saudi hingga kini masih diberlakukan di tengah pandemi corona.
"Aturan larangan umrah dan ziarah yang terbit sejak 27 Februari lalu belum dicabut dan masih berlaku hingga sekarang," ujar Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, dikutip dari kemenag.go.id, Rabu (10/6/2020).
Saat ini, Arab Saudi memang telah memasuki masa pelonggaran kebijakan lockdown.

Namun, pemerintah Arab Saudi juga menerbitkan aturan kewaspadaan.
"Penutupan itu bahkan disebutkan sampai waktu yang tidak ditentukan dan akan diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai kondisi Covid-19 dan hasil rekomendasi berbagai pihak terkait," jelasnya.
Ia menambahkan, musim umrah 1441 H telah selesai.
Jika dalam situasi normal, seharusnya sudah memasuki musim haji.
"Penyelenggaraan umrah mungkin dibuka pada Muharram 1442 H atau sekitar September 2020, itupun kalau wabah Covid-19 sudah selesai di Saudi," imbuh Endang.
• Meski Diselingkuhi Ahok, Ibunda Veronica Tan Minta Terima Kembali Putrinya, Reaksi BTP Jadi Sorotan
• Ahli Pernapasan China Sebut Vaksin Virus Corona Siap Digunakan Akhir Tahun
Biaya Umroh Naik saat New Normal?
Dikutip dari Kompas.com, biaya umrah diprediksi akan naik saat new normal diterapkan.
Sejumlah kebijakan akan diterapkan, dan biaya yang dikeluarkan diprediksi bertambah.
Bendahara Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Tauhid Hamdi mengingatkan, para penyelenggara umrah tidak disarankan menjual harga tiket murah pada era new normal.
Alasannya, beragam perubahan akan terjadi di masa itu, di mana akan banyak menambah anggaran perusahaan mulai dari biaya transportasi hingga akomodasi.
"Terlebih jika pemerintah Arab Saudi menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk pelaksanaan ibadah haji, tentu akan berubah misalnya dari akomodasi itu kamar dari isi empat jadi hanya bisa diisi dua orang," kata Tauhid, Sabtu (6/6/2020).