Bukan DN Aidit, Ternyata Dua Orang Inilah Pentolan PKI di Indonesia, Pernag bertemu Stalin di Moskow

Memang sih, DN Aidit dianggap yang paling bertanggungjawab atas peristiwa berdarah G30S PKI dan tabu jika ia mengaku tak tahu menahu mengenai peristiw

Editor: Suci Rahayu PK
ist
DN Aidit 

TRIBUNJAMBI.COM - Dipa Nusantara Aidit ( DN Aidit) siapapun orang Indonesia bakal tahu siapa pria ini.

Mendengar namanya langsung saja pikiran tertuju dengan pemberontakan, Partai Komunis Indonesia ( PKI) dan aib.

Kematian Aidit pun sekarang masih menjadi kontroversi dan dimana jenazahnya pun tidak diketahui.

Asal muasal adanya PKI di Tanah Air berasal dari seorang sosialis asal Belanda, Henk Sneevliet.

DN Aidit
DN Aidit (wikipedia)

Henk mendirikan partai bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yang merupakan embrio PKI.

Setelah Indonesia merdeka ISDV berganti nama menjadi PKI yang lambat laun semakin membesar dengan ratusan ribu pendukung dan dinobatkan sebagai partai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan China tentunya.

Banyaknya massa PKI disebabkan rakyat Indonesia (saat itu) menilai ideologi komunis cocok dengan keadaan mereka.

Jenazah PDP Covid-19 di Batam Dibawa Paksa, Keluarga Siap Bertanggung Jawab

Gempa di Bengkulu Terasa hingga Merangin, Pegawai Dinas Kominfo Berhamburan Keluar Ruangan

Menukil dari Kompas.com, Intisari dan Tribunnews, Rabu (11/9/2019) tentu tokoh partai Palu Arit Indonesia yang paling dikenal ialah Dipa Nusantara Aidit/ DN Aidit.

Memang sih, DN Aidit dianggap yang paling bertanggungjawab atas peristiwa berdarah G30S PKI dan tabu jika ia mengaku tak tahu menahu mengenai peristiwa tersebut.

Namun siapa sangka jika Aidit bakal menjadi 'anak bawang' jika bertemu dengan dua pentolan PKI ini.

Tersebutlah Muso Manowar atau Munawar Muso alias Musso dan Alimin bin Prawirodirdjo.

25 Desember 1925, para pemimpin PKI mengadakan pertemuan kilat di daerah Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.

Dalam pertemuan itu mereka membahas aksi berupa pemogokan hingga angkat senjata yang bakal dilakukan oleh kaum tani serta buruh.

Tujuannya ialah melancarkan aksi pemberontakan di seluruh nusantara kepada pendudukan Belanda.

Rencana itu lantas harus disampaikan kepada wakil Komunis Internasional (Komintern) yang berada di Singapura.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved