Dampak Corona di Perekonomian
Seratusan Perusahaan di Sarolangun Terdampak Pandemi Covid-19, Karyawan Dirumahkan
Sekitar 112 perusahaan bergerak diberbagai bidang beroperasi di Kabupaten Sarolangun.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Sekitar 112 perusahaan bergerak diberbagai bidang beroperasi di Kabupaten Sarolangun.
Namun di tengah pandemi Covid-19 ini perusahaan diberbagai sektor itu ikut terdampak. Bahkan ada merumahkan karyawan hingga tutupnya perusahaan.
Hingga awal juni 2020, ada penambahan perusahaan yang merumahkan karyawannya.
Melalui Kabid Hubungan Industrial, Disnakertrans Sarolangun, Bustanil Arifin mengatakan, bahwa dari ratusan perusahaan, memang ada satu perusahaan yang merumahkan karyawannya.
Terdata dari Januari hingga Juni 2020, ada 63 karyawan yang dirumahkan.
• 100 Pemandu Wisata di Kerinci Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi, Menunggu Perhatian Pemerintah
• Batal Berangkat, 3 CJH Sarolangun Minta Uang Pelunasan Ibadah Haji Dikembalikan
• Diputus Pengadilan, Kejari Batanghari Kembalikan Dua Mobil Ini Pada Pemilik
Puluhan karyawan itu berasal dari dua perusahaan, seperti perusahaan PT. Balsa Mandala Persada (BMP) yang bergerak dibidang pengelolaan bahan baku pensil, sekitar 58 karyawan.
Perusahaan ini baru beroperasi beberapa bulan dan harus tutup sementara lantaran tidak ada segmen pasar yang dituju karena Covid-19. Alhasil, semua operasional perusahan disetop sampai waktu yang belum bisa ditentukan bahkan hingga sekarang. Sementara untuk pemenuhan hak karyawan yang rerata pekerja harian sudah dipenuhi oleh perusahaan.
"Mereka mendapatkan gaji selama dia bekerja dan hak sudah dipenuhi," ujarnya.
Kedua, perusahaan pembiayaan yaitu PT. BFI sebanyak lima orang karyawan yang semuanya berstatus karyawan kontrak. Seperti marketing, kolektor, Admin.
"Yang 5 itu, karyawan kontrak (PKWT) gaji sudah dibayar," katanya. Selasa (9/6).