Dampak Corona di Perekonomian
BREAKING NEWS 100 Pemandu Wisata di Kerinci Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi Corona
Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh menjadi tujuan utama wisatawan yang datang berkunjung ke Provisi Jambi.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh menjadi tujuan utama wisatawan yang datang berkunjung ke Provisi Jambi.
Destinasi wisata yang sangat populer adalah Bukit Khayangan, Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh yang setiap tahunnya menerima kunjungan mencapai ribuan wisatawan.
Namun terhitung dari Februari 2020, kunjungan wisatawan ke Kerinci menurun secara drastis. Penyebaran Covid-19 ke berbagai daerah merupakan penyebabnya.
"Puncaknya terjadi penutupan destinasi wisata pada tanggal 17 Maret hingga saat ini," ujar Rangga pemandu wisata Gunung di Kerinci.
• Batal Berangkat, 3 CJH Sarolangun Minta Uang Pelunasan Ibadah Haji Dikembalikan
• Diputus Pengadilan, Kejari Batanghari Kembalikan Dua Mobil Ini Pada Pemilik
• Bupati Masnah Sampaikan LKPJ 2019, Dewan Akan Turun ke Lapangan untuk Mengecek
Penutupan tersebut ujar Rangga, membuat mereka pemandu wisata kehilangan pekerjaan. Di Kerinci dan Kota Sungai Penuh, ada 114 pemandu yang tak bisa lagi beraktivitas.
"Tentu data ini berdasarkan hasil survei dan ada puluhan pemandu lainya belum tersurvei," ungkapnya.
Dari hasil survey APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia) sebut Rangga, di Jambi jumlah trip wisata yang batal sebanyak 135 trip wisata. Dimana jumlah wisatawan berjumlah 368 wisatawan dari nusantara dan 261 wisatawan dari mancanegara.
"Dengan jumlah omzet wisata gunung yang hilang karena dampak Covid-19 adalah Rp 3,99 miliar," jelasnya.
Bahkan keluhnya, sampai saat ini dampak Covid-19 semakin terasa di kalangan pemandu wisata di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Namun sesalnya, belum ada juga perhatian khusus dari Pemerintah Daerah dan Provinsi terkait pekerja wisata yang terdampak.
"Kami berharap Pemerintah Dearah juga memperhatikan kami yang kehilangan pekerjaan sebagai pemandu wisata dan juga kepada Taman Nasional Kerinci Seblat yang selama ini kami selalu berkegiatan membawa wisatawan, yang sebagian besar berada di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat," tutur pemandu di Kerinci Expedition ini.
Ia juga berharap, adanya bantuan dan perhatian ataupun kegiatan-kegiatan pemberdayaan bagi mereka. Seperti kegiatan semacam revitalisasi destinasi wisata.
"Adanya agenda New Normal dari sudut pandagan saya sebagai pemandu, ini juga belum efektif membantu kami. Karena wisatawan juga belum berani untuk datang selama di daerah lain yang dilewati masih zona merah," katanya.
Terlepas ada atau tidak adanya perhatian dan bantuan nantinya lanjutnya, selama Covid 19 ini, mereka tetap berkomitmen mempromosikan destinasi wisata yang ada di Provinsi Jambi ini.
"Pada saat New Normal dan Pemulihan setelah Pandemi ini kami akan dukung penuh dan berbuat yang terbaik yang kami bisa," pungkasnya.(*)