Pengajuan Dispensasi Nikah di Tanjabtim Meningkat, Banyak Anak Lulusan SMA Mau Nikah
Data permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Muara Sabak mengalami peningkatan drastis.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Data permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Muara Sabak mengalami peningkatan drastis.
Berdasarkan data PA Muara Sabak tercatat hingga bulan Juni 2020 ini pihaknya, sudah menerima permohonan dispensasi nikah sebanyak 45. Jumlah tersebut sudah melebihi jumlah pengajuan keseluruhan pada tahun sebelumnya.
Ketua Pengadilan Agama Muara Sabak melalui Panitera muda hukum Muhlasin menuturkan, secara keseluruhan hingga saat ini pihaknya telah menerima permohonan sebanyak 60 perkara, dimana sebanyak 45 permohonan tersebut merupakan dispensasi nikah.
"Memang tahun ini terjadi peningkatan signifikan terkait pengajuan permohonan dispensasi nikah, jika dibandingkan tahun sebelumnya sangat jauh," ujarnya.
• Kasus Demam Berdarah di Batanghari Terus Menurun, Segini Jumlahnya
• New Normal, Tim Gugus Tugas Muarojambi Siapkan Aturan Belajar Bagi Santri Pondok Pesantren
• 4 Partai Ini Didekati Tim Fachrori, Minta Dukungan untuk Fachrori-Safrial di Pilkada Jambi 2020
"Hal tersebut terjadi sejak adanya perubahan terkait batas usia pernikahan di bawah umur oleh pemerintah pusat," tambahnya.
Dijelaskannya pula, dimana sebelumnya diatur terkait batas usia menikah tersebut bagi wanita 16 tahun dan pria 19 tahun. Peraturan sekarang batas usianya sama harus 19 tahun baik laki-laki maupun perempuan.
"Otomatis dengan adanya perubahan usia tersebut jumlah pernikahan di bawah umur menikah. Karena lebih panjang usia wajibnya," tambahnya.
Jika diperbandingkan dengan tahun sebelumnnya jauh berbeda, pada bulan Juni ini saja sudah ada 40an pengajuan beda tahun sebelumnya yang lebih kecil jumlahnya. Tercatat hingga penghujung tahun 2019 dispensasi nikah jumlahnya hanya 34 pengajuan saja.
"Alasan yang banyak dijumpai diantaranya faktor karena kekhawatiran orang tua akan pergaulan anak saat ini, ditambah banyak anak tidak atau putus sekolah," terangnya.
"Hal tersebut dapat dilihat dari kebanyakan pengajuan dari kalangan SMA yang baru tamat," pungkasnya. (usn)