Prabowo Subianto Diberi Mandat Untuk Pimpin Lagi Partai Gerindra, Alasannya Begini

Rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Gerindra menyepakati mandat kepada Prabowo Subianto untuk kembali menjadi ketua umum.

Editor: Rahimin
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto meninggalkan panggung seusai menyampaikan pengarahan dalam peringatan HUT ke-12 Partai Gerindra di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020). Kegiatan yang dihadiri oleh para kader Partai Gerindra tersebut mengangkat tema Setia Bergerak untuk Indonesia Raya. 
TRIBUNJAMBI.COM - Rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Gerindra menyepakati mandat kepada Prabowo Subianto untuk kembali menjadi ketua umum.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, salah satu alasan disepakatinya mandat tersebut terkait dengan wacana kenaikan ambang batas parlemen ( parliamentary threshold) yang diusulkan sejumlah partai.
"Di tengah-tengah munculnya ide untuk menaikan parliamentary threshold dalam Pemilu 2024 serta menyongsong pilkada serentak, seluruh komponen daerah Gerindra meminta Prabowo untuk memimpin perjuangan tersebut," kata Dasco kepada wartawan, Jumat (5/6/2020).

Sudah Berulah dari Dulu, Ternyata KKB Papua Pernah Takluk di Tangan Mertua SBY di Era Soeharto

Sembari Urus Ibunya Yang Storke, Hidayat Tetap Kerja Sebagai Penyapu Jalan

Yan Vellia Akan Ajak Betrand Peto Duet Sama Anak Didi Kempot, Netizen Girang: Yeay, Nggak Sabar!

Ia menyatakan, Prabowo merupakan sosok perekat dan pengayom yang dibutuhkan partai.

Menurut Dasco, Gerindra masih membutuhkan Prabowo untuk memimpin perjuangan di masa mendatang.

"Gerindra masih butuh perekat, masih butuh figur yang menjadi pengayom dan masih butuh figur yang memimpin perjuangan Gerindra ke depan," tuturnya.

Dasco pun menyebut Prabowo menerima mandat dari DPD seluruh Indonesia itu. "Pak Prabowo menerima sebagai sesuatu yang dianggap perintah partai," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah partai mengusulkan kenaikan ambang batas parlemen, dari semula 4 persen menjadi 7 persen. Kenaikan 7 persen itu diusulkan oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem. Sementara, PDI Perjuangan lewat rapat kerja nasional (rakernas) partai pada Januari 2020 merekomendasikan kenaikan ambang batas parlemen menjadi 5 persen.

Parpol-parpol yang memiliki suara besar setuju dengan usul tersebut. Namun ada beberapa partai yang menyatakan keberatan, seperti PPP dan Partai Demokrat, serta PAN yang memandang kenaikan ambang batas mesti dilakukan bertahap.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kader Gerindra Minta Prabowo Jadi Ketua Umum Lagi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved