Gempa Aceh
Gempa 4,8 Magnitudo Guncang Aceh, Dampaknya 17 Bangunan Dilaporkan Alami Kerusakan
Peristiwa Gempa Bumi guncang Kota Banda Aceh Kamis (4/6/2020), sekitar pukul 05.31 WIB.
lihat foto
TRIBUNJAMBI.COM, ACEH - Peristiwa Gempa Bumi guncang Kota Banda Aceh Kamis (4/6/2020), sekitar pukul 05.31 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mencatat jika gempa Aceh tersebut berkekuatan 4,8 Magnitudo
Dilansir dari bmkg.co.id, pusat gempa berada di koordinat 5,50 LU dan 95,33 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 km Tenggara Banda Aceh dengan kedalaman 10 km.
• Adu Kuat Kapal Induk Shandong China vs USS Gerald R Ford AS, Bakal Bertemu di Laut China Selatan?
Untuk sementara, kerusakan terpantau di wilayah Sabang. Sejumlah ruko dan bangunan di wilayah tesebut.
BMKG analisa potensi gempa susulan
Dilansir dari Antara, BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar menyatakan, gempa yang mengguncang Banda Aceh termasuk gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif sistem sesar Sumatera pada segmen Aceh.
"Ada beberapa gempa susulan masih dilakukan analisis," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro di Aceh Besar, Kamis.
"Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Sabang III MMI dan Banda Aceh dan Aceh Besar II MMI," ujarnya.
Djati pun meminta warga untuk tetap tenang dan tidak terpangruh hoaks.
Sementara itu, berdasar pantauan Kompas.com, gempa 3,8 Magnitudo mengguncang barat laut Kota Sabang, pada pukul 07.58 WIB.
Titik pusat gempa berada di 5.93 LU 94.99 BT dengan kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sabang Amin, mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak berada di bangunan yang rawan roboh.
• Setelah Idul Fitri, Harga Ikan Sungai di Pasar Angso Duo, Dipicu Kurangnya Stok
17 Bangunan di Sabang Rusak
Sebanyak 17 unit bangunan dilaporkan mengalami rusak berat hingga ringan, akibat guncangan gempa magnitudo 4,8 yang melanda Kota Sabang, Aceh, Kamis (04/06/2020) pukul 05.27 WIB.
Kepala Bagian Umum dan Humas Pemko Sabang, Bahrul Fikri mengatakan, berdasarkan laporan sementara yang diterimanya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang, bangunan rusak berat adalah satu unit rumah toko (ruko).
