Berita Internasional
Fakta Baru dari Kasus George Floyd, Ternyata Juga Positif Terinfeksi Covid-19 dari Hasil Autopsi
Fakta Baru dari Kasus George Floyd, Ternyata Juga Positif Terinfeksi Covid-19 dari Hasil Autopsi
TRIBUNJAMBI.COM, MINNEAPOLIS - Tewasnya George Floyd, pria kulit hitam yang kematiannya memicu kerusuhan besar di Amerika Serikat ternyata terinfeksi Covid-19.
Diketahui George Floyd tewas setelah lehernya ditindih lutut seorang polisi
Positifnya George Floyd itu didapat setelah hasil autopsina keluar.
• Kamboja Tegas Tak Pernah Beri Izin ke China Gunakan Pangkalan Angkatan Lautnya, Kini Malah Undang AS
• Diler Yamaha Sabang Raya Motor, Bagi-bagi Masker dan Penyemprotan Desinfektan Gratis
• Daftar Harga Apple iPhone Terbaru - iPhone Seri 7 Plus Rp 6 Jutaan, Seri 11 Termurah Rp 14 Jutaan
• Syahrini Turut Seret Nama Pedangdut Lia Ladysta ke Polisi, Gegara Ocehannya Soal Pak Haji Kalimantan
George Floyd sendiri memang sempat berkata "saya tak bisa bernapas" saat ditindih hingga akhirnya meninggal dunia.
Hasil autopsi lembaga independen pun mengatakan tidak hanya tindihan pada leher George Floyd saja, tetapi tindihan pada punggung George juga disebut sebagai pemicu kematian.
Namun baru-baru ini, beredar informasi baru terkait kematian George Floyd.
Geoge Floyd dites positif virus corona berminggu-minggu sebelum kematiannya.

Melansir NBCNews, dokumen setebal 20 halaman yang dirilis oleh Kantor Pemeriksa Medis Kabupaten Hennepin mengatakan pengetesan yang dilakukan pada 3 April terhadap George Floyd positif untuk kode genetik virus, atau RNA.
Karena RNA itu dapat tetap berada dalam tubuh seseorang selama berminggu-minggu setelah penyakitnya hilang, otopsi mengatakan, tes positif kedua setelah kematiannya kemungkinan berarti bahwa George Floyd, 46 tahun, tidak menunjukkan gejala dari infeksi sebelumnya ketika dia meninggal pada 25 Mei.
• Terungkap Penyebab Hendri 5000 Meninggal Dunia, Begini Kondisinya saat Tiba di RSUD
• Di Tengah Pandemi, Disdik Muarojambi Siapkan Rencana Ujian Naik Kelas dari Rumah, Begini Caranya
• Gubernur Fachrori Umar Sampaikan Bela Sungkawa Hendri 5000 Meninggal Dunia
• Gaji PNS hingga Karyawan Bakal Dipotong, Jokowi Resmi Teken PP Tapera, Simak Besarnya Iurannya
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan tes RNA positif tidak selalu berarti virus itu menular.
Belum jelas apakah Floyd mengalami gejala pada awal tahun atau merupakan pembawa (carrier) yang tidak menunjukkan gejala.
Sebelumnya, Reuters memberitakan, dua orang dokter yang melakukan otopsi independen terkait kematian George Floyd mengatakan pada hari Senin ia meninggal karena sesak napas dan kematiannya adalah aksi pembunuhan.
Melansir Reuters, para dokter juga mengatakan George Floyd tidak memiliki kondisi medis dasar yang berkontribusi pada kematiannya.
• Viral #UNJALagiBuntu Mahasiswa Unja Tuntut Keringanan Pembayaran UKT
• Pilih Berdmai dengan Elza Syarief, Melaney Ricardo Diledekin Nikita Mirzani, Kenapa Ya?
• Setelah Dimakamkan, Warga Baru Tahu Almarhum Ternyata Positif Virus Corona, Warga Isolasi Mandiri
• Siapa Sebenarnya Hendri 5000, Orang Terpopuler di Pemprov Jambi Kena Serangan Jantung

Dijelaskan pula, ia kemungkinan meninggal sebelum dimasukkan ke dalam ambulans.
Hasil otopsi independen itu bertentangan dengan temuan awal otopsi resmi oleh Pemeriksa Medis Kabupaten Hennepin, yang dikutip dalam dokumen tuntutan pengadilan terhadap petugas polisi yang mendorong lututnya ke leher George Floyd selama beberapa menit.