Kerusuhan di Amerika Masih Berlanjut, Kedai Kopi Milik Warga Indonesia Ikut Dirusak Massa

Satu toko milik warga negara Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat, mengalami kerusakan sebagai dampak dari demonstrasi

Editor: Rahimin
AFP/JOSEPH PREZIOSO
Sejumlah Polisi menahan pengunjuk rasa dalam aksi demonstrasi Black Lives Matter di luar Kantor Polisi Distrik Empat, Boston, Massachusetts, Sabtu (29/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. 

Seorang WNI lainnya yang tinggal di Maryland, Tirzaya Tam mengungkapkan tidak terganggu dengan demonstrasi yang terjadi.

Ia yang membuka usaha jasa boga (catering) masih terus bekerja untuk berbelanja dan mengirimkan makanan ke Washington DC dan lokasi lainnya.

"Daerah saya aman, cuma harus berhati-hati dan harus tinggal di rumah jika demo semakin membesar dan meluas," katanya yang telah tinggal di Amerika selama 20 tahun tersebut.

Tirzaya juga menambahkan belum ada komunikasi dengan perwakilan Indonesia di Amerika.

Pengunjuk rasa meluapkan amarahnya kepada petugas NYPD dalam aksi unjuk rasa 'Black Lives Matter' di kota New York, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan.
Pengunjuk rasa meluapkan amarahnya kepada petugas NYPD dalam aksi unjuk rasa 'Black Lives Matter' di kota New York, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. (AFP/JOHANNES EISELE (AFP/JOHANNES EISELE))

Kemlu: Keselamatan WNI prioritas kami

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengungkapkan keselamatan WNI di Amerika adalah prioritas utama.

Untuk itu Kemlu telah melakukan intensitas komunikasi dengan WNI di setiap wilayah yang dilakukan oleh lima konsulat jenderal (KJRI) dan satu kedutaan besar (KBRI).

"Perhatian utama pemerintah saat ini adalah keselamatan WNI. Dari komunikasi yang kami peroleh, tidak ada WNI jadi korban, terkecuali ada satu toko di Washington milik WNI yang mengalami vandalisme, rusak toko. Namun di luar itu semua dalam kondisi baik," katanya.

KBRI dan KJRI juga telah mengimbau kepada WNI untuk tinggal di rumah dan mematuhi penerapan jam malam yang diberlakukan di 41 kota di Amerika.

"Untuk terhindar dari kegiatan di lapangan dan keramaian yang berpotensi ada kekerasan. Dan semua WNI mematuhi saran tersebut.

"Kami terus berkomunikasi untuk memastikan kondisi mereka dan mengingatkan mereka untuk hati-hati dan juga memberlakukan nomor telepon hotline yang bisa dihubungi jika mereka memerlukan bantuan secara langsung," tambah Faizasyah.

Berdasarkan data dari siaran pers KJRI Chicago, sampai dengan Minggu malam (31/05), WNI yang berada di kota-kota yang dilanda aksi protes dilaporkan dalam keadaan baik dan aman.

Jumlah WNI yang terdapat di kota-kota tersebut adalah: Chicago (864 orang), Minneapolis-St. Paul (272), Detroit (334), Des Moines (36), Cincinnati (81), Columbus (277), Cleveland (68), Toledo (31), dan Dayton (27).

Apel Persiapan dan Pengawasan Relaksasi, Pemkot Jambi Akan Bentuk Tim Gabungan Awasi Tempat Usaha

Daftar 50 Universitas Terbaik di Indonesia 2020 Versi 4ICURank, Bisa Jadi Panduan Memilih Kampus

Wakapolres Purbalingga Tewas Kecelakaan Saat Hendak Pulang ke Rumah Dinas

Akarnya adalah Politik belah bambu Donald Trump

Pengamat politik internasional dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nanto Sriyanto mengungkapkan meningkatnya persoalan rasial yang menimpa masyarakat kulit hitam dan minoritas tidak lepas dari politik belah bambu yang diterapkan Trump.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved