Berita Nasional
Ternyata Mertua KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Bukan Orang Sembarangan di Dunia Militer Indonesia
Ternyata Mertua KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Bukan Orang Sembarangan di Dunia Militer Indonesia
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok KSAD Jenderal Andika Perkasa pastinya sudah banyak dikenal publik di Indonesia.
Namun bila menyebut nama mertua dari sang Jenderal, apakah banyak yang mengetahuinya.
Mungkin belum banyak publik yang tahu jika ayah mertua KSAD Jenderal Andika Perkasa bukan orang sembarangan.
Ya ayah mertua KSAD Jenderal Andika Perkasa juga merupakan seorang jenderal.
Ia adalah Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono.
• Inilah Rekaman Video Terbaru George Floyd Saat Ditangkap Polisi & Daftar Kota yang Terjadi Aksi Demo
• Blak-blakan Sri Mulyani, Jawab Tudingan Soal Pemerintah Lebih Peduli Soal Ekonomi Daripada Kesehatan
• Viral Makan Ikan Gurame 3 Porsi Disuruh Bayar Rp 1,3 Juta, Netizen Ramai-ramai Serang Akun Pedagang
• Bahas Covid-19, Fahri Hamzah Singgung Prabowo dan Jokowi: Harusnya Bisa Diatasi Dengan Mudah
Andika Perkasa lulusan Akademi Militer 1987, sementera AM Hendropriyono lulusan Akademi Militer Nasional 1967.
Jarak waktu pendidikan dua anggota TNI itu sekira 20 tahun.
Tahukah Anda siapa sebenarnya AM Hendropriyono?
AM Hendropriyono bukan hanya pernah menjabat Kepala Badan Intelijen Negara.
Dia merupakan ayah mertua dari KSAD, Jenderal TNI Andika Perkasa.
Hendropriyono merupakan "master of intelligence", profesor intelijen pertama di dunia.
Menelusuri jejak AM Hendropriyono sangat menarik, karena ternyata dulunya anggota Puspassus, cikal bakal Kopassus.
Jenderal TNI AM Hendropriyono dan Jenderal TNI Andika Perkasa
• Begini Cara Mudah Mendapatkan Token Listrik Gratis di www.pln.co.id, Bulan Juni 2020!
• Paus Fransiskus Minta Para Politisi Alihkan Dana Senjata untuk Penelitian Cegah Pandemi Dimasa Depan
• Tata Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 4 di www.prakerja.go.id, Bisa Melalui Ponsel

Pria bernama lengkap Makhmud Hendropriyono ini memiliki jejak menarik sebelum menjadi seorang jenderal.
Pada masanya, AM Hendropriyono menjadi ujung tombak pertempuran pasukan elite Kopassandha.
Selama berkarier di dunia militer, AM Hendropriyono terlibat sejumlah operasi yang membesarkan namanya.
AM Hendropriyono dikenal sebagai penuntas insiden bersejarah, Peristiwa Talangsari 1989.
Kala itu, AM Hendropriyono berhasil menindak potensi radikalisme dari Kelompok Warsidi di Talangsari, Lampung.
Pertempuran antara tim Kopassus yang dipimpin AM Hendropriyono pun menumbangkan Kelompok Warsidi itu.
Sebelum Peristiwa Talangsari 1989, AM Hendropriyono pernah melakukan aksi heroik bertempur dengan Pasukan Gerilya Rakya Sarawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku).
Awalnya, pemerintah Soekarno sengaja membentuk pasukan gerilya saat konfrontasi Indonesia-Malaysia, pada 1963-1966.
Kedua pasukan itu dilatih secara khusus oleh TNI di Surabaya, Bandung, dan Bogor.
Namun, ketika kekuasaan Indonesia berpindah tangan pada Soeharto, anak asuh TNI itu justru berbalik menjadi musuh.
Soeharto memutuskan berdamai dengan Malaysia.

• Inilah 102 Kabupaten dan Kota Zona Hijau Covid-19 di Indonesia, Provinsi Jambi Hanya Kerinci
• Implementasikan Tatanan Baru, Pemkot Jambi Relaksasi Aktivitas Ekonomi, Sosial dan Kemasyarakatan
• Pernah Kalah dari Mike Tyson Hanya Dalam 89 Detik, Peter McNeeley Kembali Tantang Si Leher Beton
Kemudian, pasukan gerilya itu diminta untuk menurunkan senjata.
Namun, PGRS dan Paraku rupanya mengabaikan permintaan itu.
Mau tak mau, pihak TNI pun harus menertibkan aksi para gerilyawan itu.
Akhirnya, AM Hendropiyono bersama timnya bernama Sandi Yudha turun tangan bertempur di hutan rimba kawasan Kalimantan.
Sandi Yudha ini merupakan satuan intelijen tempur milik pasukan elite yang kini bernama Kopassus.
Awalnya, AM Hendropriyono berusaha keras untuk mengambil hati lawan tanpa tindakan keras.

Tim Sandi Yudha ini beberapa kali berhasil mencuri simpati mereka.
Satu di antaranya, dengan Wong Kee Chok, komandan PGRS.
Namun, tak semua bisa diselesaikan secara baik-baik.
Pada akhirnya, pilihan terakhir pun dilakukan tim Sandi Yudha, yakni menggunakan tindakan keras.
Mulai dari penculikan dan interogasi, hingga melakukan perlawanan.
Perlawanan yang membekas diingatan AM Hendropriyono, yakni berduel dengan Hassan, yang juga komandan PGRS.
Kala itu, ia bersama tim kecil sebanyak delapan orang harus mengintai gubuk Hassan semalaman.
Secara hati-hati, satu di antara timnya kemudian membunuh penjaga gubuk yang memegang senjata api menggunakan sangkur.
Kemudian, Hendropriyono pun harus menembak Hassan untuk melumpuhkan lawannya itu.
Ia bahkan membanting tubuh Hassan menggunakan jurus bela dirinya.
Duel sengit satu lawan satu itu dilakukan AM Hendropriyono untuk menumbangkan lawan.
Paha dan jari-jarinya terluka parah karena terkena sangkur Hassan.
Serangan Hassan itu bahkan nyanris mengenai dada AM Hendropriyono.
Sebelumnya, saat melakukan misi di Kalimantan itu, AM Hendropriyono yang saat itu masih berpangkat kapten harus merayap sejauh 4,5 kilometer.
• Siapa Sebenarnya George Floyd? Kematiannya Sebabkan Kerusuhan Besar di Amerika Serikat
• Adanya Rencana Pemakzulan Jokowi hingga Munculnya Ancaman Pembunuhan, Refly Harun: Suasana Horor
• Jokowi Minta Penerapan New Normal di Sekolah tak Grasa-grusu, Muhadjir Effendy ; Resikonya Besar
• Tertipu Teman Kencan yang Ternyata Waria, Pria di Medan Nekat Telanjang Kabur dari Kamar Hotel
Saat merayap menuju markas musuh itulah, anggota Kopassus itu melewati sarang ular Kobra.
Karena sudah terlatih menjinakkan ular, pasukan elite ini melewati dengan mudah.
Pertempurannya di Kalimantan ia tulis dalam buku berjudul Operasi Sandi Yudha: Menumpas Gerakan Klandestin
Keandalannya dalam berbagai operasi pertempuran membuat AM Hendropriyono dipercaya sebagai Kepala BIN.
Tidak hanya mengurus bawahannya di BIN, ia pun membetuk regenerasi melalui pendirian Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Selain sekolah, AM Hendropriyono pun menggagas Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, hingga logonya.
Dalam pendidikan, AM Hendropriyono bahkan menerangkan intelijen sebagai ilmu.
Sepak terjangnya ini menjadikan AM Hendropriyono menjadi tokoh militer dan intelijen ternama.
Ia bahkan dinobatkan sebagai guru besar intelijen pada 2014.
Hal itu membuat AM Hendropriyono menjadi profesor intelijen pertama di dunia.
Itulah jejak Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono dan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul KSAD Jenderal Andika Perkasa Ternyata Punya Ayah Berprofesi Sama di Militer, Intelijen Pertama Dunia,
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul MENGENAL AM Hendropriyono, Ayah KSAD Jenderal Andika Perkasa, Jenderal yang Bertempur di Kalimantan,
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: