Nelayan di Tanjab Barat Terdampak Pandemi Corona, Nasib Makin Buruk Setelah Ada Putusan Dua Menteri
Dampak Covid-19 sangat nyata di seluruh sektor kehidupan masyarakat termasuk nelayan di Tanjab Barat
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Dampak Covid-19 sangat nyata di seluruh sektor kehidupan masyarakat termasuk nelayan di Tanjab Barat. Hal ini lantaran nelayan sulit menjual hasil tangkapannya.
Beruntung jejaring sosial untuk para nelayan melalui dana hibah dapat membantu perekonomian masyarakat. Namun sayangnya Surat Keputusan Bersama Dua Menteri atau SKB 2 Menteri terkait dengan pemangkasan dana hibah.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Tanjabbar, Syuprayogi Syaiful menganggap keluarnya SKB 2 Menteri ini sangat merugikan nelayan yang ada Kabupaten Tanjabbar.
"Terkait dengan bantuan hibah ini ditarik lagi melalui SKB 2 Menteri ini. Pada kenyataannya hari ini masyarakat yang bekerja sebagai nelayan saja saat ini belum banyak mendapatkan bantuan. Ini sangat kita sayangkan," ujarnya.
• Tak Ada Sidak, ASN di Tebo Keluyuran Saat Jam Kerja, Ada yang Pergi Lebaran
• Tak Puas dengan Suami, Perempuan di Merangin Ini Kencani Dua Pria Sekaligus, Ketahuan Saat Digerebek
• VIDEO Kasus Penularan Covid-19 Tinggi, Surabaya Disebut Bisa Jadi Wuhan Kedua
Sementara peran serta dari Dinas Perikanan Kabupaten Tanjabbar juga dirasa stagnan. Hal ini juga lantaran Dinas Perikanan dalam memberikan bantuan juga berdasarkan kebijakan Bupati.
"Terkait masalah kebijakan pemerintah terhadap nelayan juga tidak maksimal. Boleh dicek di lapangan bagaimana masyarakat yang bekerja sebagai nelayan ini. Tidak ada hal-hal yang signifikan peran pemerintah dalam memberikan bantuan," ungkapnya.
Yogi menambahkan bahwa dampak nelayan dengan Covid-19 ini telah dirasakan selama adanya Covid-19 di Wuhan. Karena memang hasil nelayan di Tanjabbar juga dikirim ke China. Sementara itu pihaknya telah duduk bersama dengan Pemkab membicarakan hal tersebut.
Adapun solusi yang direncanakan pemkab untuk memberikan bantuan kepada nelayan yaitu berupa alat jaring tangkap yang baru untuk nelayan udang ketak. Namun sampai dengan saat ini pun belum ada bantuan yang terealisasi. Padahal pihaknya sudah memberikan data terkait dengan nelayan yang ada.
"Dinas perikanan sebenarnya juga telah memberikan surat kepada Kementerian untuk memberikan bantuan kepada kawan-kawan ini tapi sampai saat ini juga tidak ada. Sudah kita berikan data ada 1.000 nelayan kita di Tanjabbar," sebutnya.
"Jadi memang sekarang kita pasrah saja. Kita minta lah pemerintah untuk memberikan perhatian kepada nelayan dan dapat memperjuangkan nasib nelayan," pungkasnya.