Staycation
Ingin Liburan Ke Planet Mars? Ini Destinasi Wisata Masa Depan yang Bisa Dikunjungi
NASA dan SpaceX selaku perusahaan transportasi luar angkasa berencana menjadikan Planet Mars sebagai hunian manusia.
Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di Bumi, mungkin karena Mars memiliki tarikan gravitasi yang lebih lemah sehingga memungkinkan gunung berapi tumbuh lebih tinggi.
Gunung berapi perisai lain yang juga populer di wilayah Tharsis adalah Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mons. Ada juga gunung berapi perisai lainnya yakni Tharsis Tholus.
3. Valles Marineris
Mars tidak hanya menjadi tuan rumah gunung berapi terbesar di tata surya, tetapi juga ngarai terbesar.

Ngarai atau Canyon adalah lembah (jurang) yang dalam dan luas di antara dua tebing yang curam.
Mars memiliki Ngarai Valles Marineris yang panjangnya sekitar 3.000 km.
Itu hampir empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di AS, yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer.
• Kembali Bakar Api Permusuhannnya, Amerika Serikat Nyatakan Hong Kong Bukan Lagi Daerah Otonomi China
• VIRAL Pria Ini Curi Ratusan Pasang Sandal Wanita hanya untuk Lakukan Hal yang Tak Masuk Akal Ini
Para peneliti tidak yakin bagaimana Valles Marineris muncul, tetapi ada beberapa teori tentang pembentukannya. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa ketika wilayah Tharsis terbentuk, turut berpengaruh pada kemunculan Valles Marineris. Lava bergerak melalui daerah vulkanik mendorong kerak ke atas, yang memecah kerak menjadi patah di daerah lain. Seiring waktu, fraktur ini tumbuh menjadi Valles Marineris.
4. Kutub Es di Utara dan Selatan
Mars memiliki dua daerah es di kutubnya, dengan komposisi yang sedikit berbeda.
Selama musim dingin, menurut NASA, suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin sehingga karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es di permukaannya.
Prosesnya terbalik ketika musim panas, karbon dioksida menyublimasikan kembali ke atmosfer dan benar-benar menghilang di belahan bumi utara. Tetapi beberapa es karbon dioksida tetap berada di bagian selatan. Semua pergerakan es ini memiliki efek luas pada iklim Mars, menghasilkan angin dan efek lainnya.
5. Kawah Gale dan Gunung Tajam (Aeolis Mons)
Pada tahun 2012, robot berukuran mobil ciptaan NASA, Curiosity, melakukan penjelajahan di Kawah Gale yang hasilnya menunjukkan bahwa wilayah tersebut menjadi bukti bahwa Mars memiliki air di masa lalu.
Penjelajahan terus dilakukan Curiosity hingga Gunung Sharp (Aeolis Mons) yang ada di dekat kawah, dan melihat fitur geologis di setiap strata-nya.
