Human Interest Story

Cerita Pasutri di Merangin Sembuh dari Corona Terpisah dari Keluarga Hingga Tenaga Medis Jadi Teman

Sementara itu, Irvan suami Kristina menambahkan jika dua bulan menjalani isolasi dan meninggalkan keluarga bukannya hal mudah.

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Kisah pasutri di Kabupaten Merangin yang sembuh dari corona 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Puluhan orang di Provinsi Jambi terindikasi positif Covid-19. Seiring waktu berjalan, sebanyak 15 orang sudah berhasil sembuh dari penyakit yang mematikan ini.

Dari 15 orang tersebut, tiga di antaranya merupakan warga Kabupaten Merangin. Satu dari klaster Jakarta yang kontak dengan suaminya yang tinggal di Kabupaten Bungo, dan dua dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan.

Satu dari tiga orang yang berhasil sembuh di Kabupaten Merangin itu merupakan suami istri. Dulunya mereka tinggal di Kabupaten Bungo, namun karena suaminya positif rapid test, maka istri dan dua anaknya yang berusia 8 dan 11 tahun diungsikan sementara ke Kabupaten Merangin bersama orang tuanya.

Remaja 13 Tahun Dibunuh Secara Brutal oleh Ayahnya Setelah Jatuh Cinta pada Pria 35 Tahun

Pemkab Tanjabbar Sudah Siapkan Lima Peti Jenazah untuk Pasien Positif Covid-19 yang Meninggal

Tidak berapa lama kemudian, dua anaknya juga positif rapid test, kemudian menyusul istrinya. Beruntung setelah diswab, kedua anaknya negatif, sementara istrinya positif dan harus menjalani perawatan intensif di RS Hanafie Bungo.

Pasangan suami istri yang bernama Arya Fiftori (34) dan Kristina Yolanda (30) ini menjalani isolasi bersama di rumah sakit pemerintah ini. Mereka terpisah dari keluarga dan anak-anaknya yang masih kecil.

Dua bulan lebih pasutri ini meninggalkan anak dan keluarganya, berkat kesabarannya, kabar gembira pun menghampiri pasutri ini.

Kabar gembira datang ketika takbir berkumandang petanda Idul Fitri tiba. Saat itu dokter menyampaikan jika keduanya dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan diperbolehkan pulang namun harus isolasi mandiri di rumahnya. Pasangan ini bersyukur bisa sembuh dari Covid-19 ini.

"Masya Allah luar biasa, selama saya dirujuk dan dirawat RS Hanafie, pelayanannya baik. terima kasih bnyak buat perawat dan dokter yang setiap hari selalu sabar menanyakan keluhan," kata Kristina, Kamis (28/5/2020).

Selama dirawat, dirinya hanya bisa pasrah dan bertawakal serta berharap Allah Swt memberikan yang terbaik kepadanya dan keluarganya. Katanya, ada kejadian lucu yang tidak bisa dilupakan ketika dirinya tengah dirawat. Dirinya melihat beberapa perawat dan juga cleaning servis yang takut melayani dirinya.

"Ada juga yang lucu sih beberapa perawat dan cleaning servisnya yang ketakutan saat masuk ruangan kami, seperti saat mau ngantar nasi itu cepat-cepat kayak berlari dan juga saat nyapu ruangan cepat-cepat seperti dikejar hantu, tapi kami senyum saja melihat yang seperti itu," kata Kristina.

"Dan yang paling berkesan buat saya ketika malam Idul Fitri di saat saya lagi down menangis teringat anak-anak dan orang tua, para perawatnya datang menghibur saya walaupun lewat telepon dan menguatkan saya, karena mereka melihat dari CCTV saya lagi menangis. Mereka sudah anggap pasien ini teman, sahabat, dan keluarga," sambungnya.

Sementara itu, Irvan suami Kristina menambahkan jika dua bulan menjalani isolasi dan meninggalkan keluarga bukannya hal mudah.

"Saya bersyukur bisa melewati ujian dari mu ya Robbi sungguh nikmat, dan Alhamdulillah kami sekeluarga bisa melewatinya dengan ikhlas, selama diuji sama Allah Swt, diuji kesabaran yang Masya Allah luar biasa" kata Irvan.

Ditengah Pandemi VIrus Corona Covid-19, Mbah Mijan Sarankan agar Warga tak ke Pantai: Khawatir

Jumlah Karyawannya Sekitar 300 Orang, Atta Halilintar Keluarkan Miliaran Rupiah untuk Gaji Karyawan

Ditambahkan Irvan, dia berterima kasih banyak buat dokter dan perawat di RS Bangko dan Bungo selma mereka dirawat.

"Saya bersama istri sangat berterima kasih kepada dokter dan perawat yang sudah sabar, mengurus sampai kami sembuh, dan terima kasih banyak atas pelayanannya yang baik dan luar biasa bagus" pungkasnya.

Saat ini pasutri ini melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dan hingga saat ini pun mereka masih terpisah dari anak dan keluarganya, mereka hanya bersilaturahmi melalui video call saja.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved