Tips Agar Tetap Sehat Meski Santap Makanan Penuh Kolesterol saat Lebaran

Dari opor ayam, sambal goreng, ketupat, belum lagi kue-kue manis, lalu tapai ketan, dll. Kesemuanya itu disajikan saat Lebaran, setelah satu bulan

Editor: Suci Rahayu PK
iStockphoto
Ilustrasi makanan lebaran 

TRIBUNJAMBI.COM – ‘Lebaran adalah saatnya makan enak’, begitu kata sebagian orang.

Mungkin ada benarnya, ketika Lebaran, di beberapa keluarga sajiannya memang lain daripada biasanya.

Dari opor ayam, sambal goreng, ketupat, belum lagi kue-kue manis, lalu tapai ketan, dll.

 

Dengan kesemua sajian makan enak tersebut, apakah kita tidak khawatir dengan kolesterol dan lemak yang akan ‘mampir’ ke tubuh kita?

Ilustrasi makanan olahan
Ilustrasi makanan olahan (medium)

Simak Rusman Nurjaman yang memaparkan bagaimana caranya, lewat tulisan Jangan Takut Makan Enak Saat lebaran, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 2013.

Setelah satu bulan penuh berpuasa, kaum muslim di seluruh dunia merayakannya dengan hari  kemenangan atau Idul Fitri.

Di Indonesia perayaannya sangat meriah.

Selain bersilaturahim dengan sanak kerabat, orang Indonesia merayakannya dengan makan-makan berbagai hidangan yang membangkitkan selera.

Opor ayam, sambal goreng udang, dan rendang biasanya menjadi menu wajib.

Istri Dono Wakop DKI yang Sebenarnya Ternyata Wanita Cantik Ini, Pantas Tak Pernah Terekspose

Potret Jan Ethes dan Sedah Mirah Dibagikan Fotografer di Akun Instagramnya

Lalu ada pula camilan seperti kacang goreng dan aneka kue kering, plus minuman yang manis-manis.

Dijamin enak dan membuat  lidah bergoyang. Apalagi sebelumnya kita sudah sebulan penuh berpuasa.

Tak heran kalau banyak orang menjadikan lebaran sebagai hari “pembalasan” untuk makan makanan enak sepuas-puasnya.

Tapi, tunggu dulu.

Banyak kejadian, setelah memanjakan lidah saat merayakan lebaran, beberapa orang justru masuk rumah sakit.

Bahkan ada yang sampai masuk ICU akibat pembuluh darah di otak pecah karena tekanan darah terlalu tinggi.

Ada pula yang diopname karena penyakit jantung dan gula darah.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved