Khazanah Islami

Mana yang Harus Didahulukan, Puasa Syawal atau Bayar Hutang Puasa?Ini Penjelasannya

Ramadan 1441 H telah berakhir, namun bagi yang memiliki utang puasa bisa menggantinya di lain hari.

Editor: Heri Prihartono
ist
Ini Hukum Puasa Syawal Menurut Mazhab Maliki Ternyata Bisa Makruh, Ini Usul al-Fiqh & Penjelasannya 

TRIBUNJAMBI.COM - Ramadan 1441 H telah berakhir, namun bagi yang memiliki utang puasa bisa menggantinya di lain hari.

Namun banyak yang masih bingung tentang bayar hutang puasa atau mengerjalan Puasa Syawal.

Simak penjelasan ustaz!

Presiden Jokowi Tak Mudik ke Solo, Lebaran Tanpa Open House di Istana Bogor

Assalamu ‘alaikum. Ustadz, saya mau bertanya. Bagi kaum hawa, puasa wajib di bulan Ramadan sangat sulit untuk dipenuhi dalam satu bulannya.

Pertanyaan saya, jika setelah Ramadan, kita ingin melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, apakah kita wajib membayar puasa Ramadan dahulu, baru (setelah itu) mengerjakan puasa enam hari (puasa Syawal) atau boleh langsung mengerjakan puasa enam hari baru (kemudian) membayar puasa Ramadan?

Selain itu, saya juga pernah mendengar sekilas tentang pembahasan tentang membayar puasa Ramadan dan puasa enam hari dalam satu niat.

Apakah memang ada ketentuan seperti itu, Ustadz? Bagaimana niatnya? Mohon dijelaskan, dan jika memang ada dalil, sunah, dan lain-lain, mohon dicantumkan, Ustadz.

Di bulan Syawal terdapat sunah yang sangat dianjurkan yakni puasa Syawal.

Ngotot Gelar Shalat Id di Alun-alun, Bupati Karanganyar Di-WA Ganjar Pranowo: Siap Tanggung Jawab

Puasa Syawal hukumnya sunah muakkadah, amalan yang sangar dianjurkan.

Dalam melaksanakan puasa Syawal, bisa dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri, selama 6 hari di bulan Syawal.

Puasa Syawal mulai bisa dilaksanakan pada tanggal 2 Syawal dan lebih utama jika dilaksanakan secara berurutan selama 6 hari.

Pertama, terkait dengan puasa wajib Ramadan, puasa sunah ada dua:

1. Puasa sunah yang berkaitan dengan puasa Ramadan. Contoh puasa sunah semacam ini adalah puasa sunah Syawal. Berdasarkan hadis,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved