Sulit Akses Jaringan Internet, Guru Madrasah di Bungo Mengajar Lewat Telepon

Berbagai cara dilakukan guru Madrasah Tsanawiyah Al Mubalighin Muara Bungo agar tetap bisa mengajar anak didik meski ditengah pandemi Covid-19.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Darwin
Guru-giru Madrasah Tsanawiyah Al Mubalighin Muara Bungo memilih mengajar lewat sambungan telepon saat pandemi corona. Hal ini dilakukan akibat jaringan internet yang susah. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Berbagai cara dilakukan guru Madrasah Tsanawiyah Al Mubalighin Muara Bungo agar tetap bisa mengajar anak didik meski ditengah pandemi Covid-19.

Yulia, Kepala Madrasah Tsanawiyah Al Mubalighin Muara Bungo mengatakan ditengah pandemi Covid-19 dan bulan Ramadan, belajar secara online menjadi pengalaman tersendiri bagi guru.

Sebab dengan situasi saat ini guru dituntut memberikan dedikasi dan pengabdian dengan cara yang berbeda.

Seperti halnya dalam proses belajar mengajar. Sebelumnya penjelasan terkait suatu pelajaran dapat disampaikan langsung kepada sang anak. Namun saat ini sangat berbeda, sehingga dibutuhkan suatu metode pembelajaran.

Bingung Tak Bisa Angkut Penumpang, Sopir Bus di Bungo Lakukan Hal Ini di Tengah Pandemi Corona

Kemenag Sarolangun Imbau Warga di Zona Merah Salat Id di Rumah, Ini 3 Poin Imbauan Pemkab Sarolangun

VIDEO Pemkot Bekasi Izinkan Masjid di 38 Kelurahan Adakan Salat Id, Pakar: Siap-siap Klaster Baru

Terlebih tidak semua anak di pelosok desa terjangkau dengan internet sebagai penunjang belajar online. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihak guru Madrasah Tsanawiyah Al Mubalighin dengan sukarela membimbing anak didik dengan cara menelepon.

"Kalau tidak ada sinyal internet di tempat anak didik kita proses belajar mengajar melalui sambungan telepon satu per satu," ujarnya.

Kepada anak-anak yang kesulitan sinyal diharapkan bantuan dari pihak pemerintah desa hingga pemerintah daerah dan pusat dapat membantu memfasilitasinya. Sehingga anak didik dapat mengakses layanan internet dan anak dapat belajar online.

Sebab dia menuturkan bahwa beberapa anak terpaksa mencari lokasi yang ada sinyal bahkan sampai naik ke daratan yang lebih tinggi.

"Diharapkan pemerintah memfasilitasi akses internet agar anak bisa mengikuti proses belajar mengajar sepenuhnya," tandasnya. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved